Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
70. EXT. LUAR RESTORAN — PAGI
Veli pagi sekali datang ke restoran tapi masih dikunci. Ia memutuskan menunggu sambil memainkan ponselnya.
Lima menit kemudian belum ada tanda-tanda Farel datang padahal kemarin baik-baik saja ketika masakan Veli disukai banyak pelanggan.
VELI
Veli menunggu beberapa menit lagi. Ia yakin kalau Farel akan datang namun malah kedatangan orang lain yang asing di penglihatannya yaitu Alan serta Alder.
ALDER
VELI
ALAN
ALDER
ALAN
ALDER
Alan menatap curiga keberadaan Veli dan Veli merasa risi ditempatnya. Dia pun pindah posisi menjadi agak jauh dari penglihatan Alan.
ALDER
ALAN
Alder cemberut lalu duduk.
Alan menelepon Farel berulang kalapa tapi tidak diangkat juga. Rasa khawatir pun memenuhi benak Alan takutnya Farel kenapa-napa karena ucapannya kemarin.
ALAN
ALDER
ALAN
Veli bernapas lega setelah Alan pergi. Tadinya takut sendiri karena Alan menatapnya seperti penjahat padahal Veli cuma bekerja di restoran di depannya bukan merampok atau tindak kejahatan lainnya namun Alan membuatnya berpikiran begitu.
FAREL
VELI
FAREL
VELI
FAREL
VELI
Keduanya memasuki restoran dan melakukan pekerjaan masing-masing tanpa bingung.
71. INT. DAPUR–RESTORAN — PAGI
Ditengah sibuk memasak Veli ragu bercerita tentang laki-laki yang menatapnya dengan rumit didepan restoran pada Farel tapi kalau tidak diceritakan terasa mengganjal dihati Veli.
Veli pun menghentikan acara masakannya lalu menghampiri Farel yang sibuk mencatat.
VELI
FAREL
VELI
Farel masih mencatat sementara Veli bimbang ditempatnya. Farel pun menoleh karena Veli tak juga bicara.
FAREL
VELI
FAREL
VELI
FAREL
Veli sedikit takut dengan omongan Farel. Takut dipecat kedua takut dimarahi padahal bukan omongan yang sangat serius.
VELI
FAREL
Veli pergi ke dapur sedangkan Farel kembali melanjutkan mencatat.
72. EXT. TERAS – RUMAH FAREL — SIANG
Alder duduk di kursi teras memperhatikan lantai dan Alan terus mengetuk pintu namun tidak ada yang membuka apalagi menyahut.
ALAN
ALDER
ALAN
ALDER
Alan bangkit kembali mengetuk pintu sesekali mengintip dari jendela apa ada orang atau tidak tapi tidak kelihatan apa-apa.
ALDER
ALAN
ALDER
ALAN
ALDER
Keduanya meninggalkan rumah Farel dan sesaat Alan berbalik lalu fokus lagi untuk pergi ke restoran sesuai perkataan Alder.
73. EXT. JALAN — SIANG
Alder menghentikan langkahnya membuat Alan juga ikut berhenti. Tatapan Alder mengarah pada bapak-bapak mirip dengan ayahnya.
ALAN
ALDER
ALAN
ALDER
Alan
Alan ikut memperhatikan dan sayangnya bapak-bapak disana banyak jadi Alan tidak bisa membedakan mana Beni.
ALAN
ALDER
Baju hitam disana ada dua mana bisa Alan menebaknya lagipula keduanya membelakangi Alan.
ALAN
Alan mengajak Alder kembali berjalan dan Alder menoleh ke belakang lalu Beni berbalik dan pergi.
ALDER
Bapak. (bergumam dengan raut sedih)
74. INT. RESTORAN — SIANG
Selain sibuk mencatat Farel juga sibuk mencicipi masakan Veli yang selalu enak. Mau heran Farel tidak bisa soalnya perempuan memang jago dalam hal memasak walaupun ada beberapa yang tidak.
FAREL
VELI
FAREL
VELI
Farel hanya bergumam lanjut lagi makan.
FAREL
VELI
FAREL
VELI
FAREL
VELI
FAREL
Setelah itu tidak ada percakapan lagi karena Veli memeriksa hapenya yang dari tadi di simpan di meja sementara Farel terus makan kebetulan Veli memasak bukan hanya untuk dijual juga untuk dimakan sendiri.
Farel merasa tenang sekarang jika Alan kesini bukannya marah-marah lagi kepadanya.
FAREL
VELI
FAREL
Veli melenggang ke dapur melanjutkan memasak. Farel masih berkutat dengan makanannya dengan khidmat tidak peduli kalau perutnya akan sakit nanti.
Farel menatap menu ditangannya lalu bangkit untuk membersihkan meja.