Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. KORIDOR RUMAH SAKIT — NOON
Venderly (O.S)
Sulit untuk memaafkan diriku sendiri. Kami berjanji agar selalu bersama. Tapi nyatanya, dia pergi meninggalkanku lebih dulu. Kata dokter, Troiska mempunyai penyakit yang menyerang kesehatan jantungnya. Dan dia sama sekali belum kontrol beberapa bulan terakhir. Ini semua karena dia terlalu sibuk menyelamatkan hidupku. Hari itu duniaku terasa hancur.
Briana
Gwen Alexi
Briana
Siyon ikut memeluk Venderly yang terdiam.
INT. RUMAH TROISKA - RUANG MELUKIS — MORNING
Venderly membuka pintu ruang melukis Troiska. Ia memasuki ruangan dengan berjalan pelan. Venderly menyentuh lukisan-lukisan Troiska. Ia terpatung sesaat sambil menatap foto Soraya Adelia dan Troiska. Di sebelah foto itu, terpampang foto dirinya, Salmoa Venderly dan Troiska di hari ulang tahun Venderly. Foto saat mereka baru selesai berdansa. Venderly masih mengenakan dress di foto itu.
Venderly membuka sebuah laci di sebelah bingkai foto mereka. Di dalamnya, ada banyak sekali foto-fotonya dan foto Soraya Adelia.
Venderly meneteskan air mata. Ia terduduk lemas karena tidak tahan menahan kesedihan di dada.
EXT. RUMAH NENEK - HALAMAN DEPAN — AFTERNOON
Venderly duduk termenung dengan tatapan kosong di teras rumah neneknya.
Ray, Siyon, dan Briana datang menghibur Venderly dengan membawa mainan bola gelembung dan makanan kesukaan Venderly.
Ray memainkan bola gelembung untuk menghibur kakaknya.
Briana menyanyikan lagu kesukaan Venderly.
Venderly berdiri dan memeluk mereka sambil menangis.
EXT. BIBIR PANTAI — AFTERNOON
Venderly duduk seorang diri di bibir pantai di bawah sunset. Ia melirik gelang pemberian Troiska.
Venderly (O.S)
Sekarang gantian dia yang meninggalkanku. Senyumku telah direnggut dunia. Aku tidak lagi melihat arti hidup. Orang yang paling kucintai di dunia sudah meninggalkanku. Aku tidak mengerti takdir ini. Tapi nyatanya, kita tidak pernah ditakdirkan untuk bersatu. Kita ditakdirkan hanya untuk bertemu dan saling mencintai. Aku bahkan sudah tidak sanggup menangis. Tapi hatiku, entah bagaimana bentuknya sekarang. Aku hanya merasakan hatiku yang sakit dan terasa hancur. Satu hal yang paling kusesali, kenapa tidak pernah terpikirkan olehku untuk menanyakan kesehatannya. Andai aku pernah berkata "Troiska, my squid, kamu sehat kan?"
EXT. ATAS PERAHU — AFTERNOON
Venderly menaiki perahu seorang diri sambil memberi makan ikan dan lumba-lumba yang ia temui.
Venderly (O.S)
Tapi aku punya keyakinan kuat. Aku yakin akan bertemu Troiska kembali. Cintaku sangat besar untuk Troiska. Itu membuatku yakin kalau kita pasti akan bertemu lagi di lain waktu.
Venderly berdiri di ujung perahu dengan rambut berterbangan, menutup mata, meneteskan air mata, dan memegangi dadanya.
Venderly menoleh ke belakang. Ia mengambil bingkai foto dirinya dan Troiska yang ia bawa. Venderly mengelus foto Troiska sambil tersenyum meneteskan air mata. Venderly juga membawa album foto dan sebuah buku berisi kancing penutup dari rumah Troiska. Venderly membuka buku dengan kancing penutup itu. Isinya adalah selembar kain berwarna biru. Venderly mengambil kain itu dan di bawahnya ada sebuah cincin dan selembar kertas berwarna biru bertuliskan,
'Dear my anchovy, Salmoa Venderly, bolehkah kita hidup bersama? Aku ingin kamu menjadi istriku.' -Troiska.
Venderly menutup mulutnya. Air matanya mengucur semakin deras. Venderly menangis tanpa suara. Dengan tangan bergetar dan kepala menunduk lemah sambil menangis, Venderly mengambil cincin itu dan mengenakannya di jari manisnya.
Venderly (O.S)
Dear my squid Troiska, tunggu aku, di kehidupan selanjutnya.