Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Sea's Wonder and Violence of the World
Suka
Favorit
Bagikan
4. Venderly 4

EXT. JALANAN — NOON


Briana

Sibuk apaan lo? Perasaan tidur doang kerjaan lo.


Venderly

Ya kan sibuk tidur.


Briana

Gilak. Siapa tau dia mau ngajak lo jalan.


Venderly

Siapa yang peduli?


Briana

Lo ga tertarik sama tu cowok?


Venderly

No.. Seriously no..


Ucapan Venderly terpotong ketika terdengar suara gonggongan anjing. Mereka menoleh melihat seekor anjing yang berlari mengejar mereka.


Venderly

RUN!!!


Briana

Tuhan… Sang Hyang Widhi, Allah, Tuhan Yesus, Buddha, Tian.. Mohon lindungi diriku dari gigitan anjing..


Venderly

DOAIN GUE JUGA HEH!!


INT. RUMAH VENDERLY (RUMAH DESAIN UNFINISHED) - RUANG KELUARGA — NOON


Venderly

Aku datang…


Ray, adik laki-laki Venderly melirik Venderly sebentar, lalu lanjut makan dan mengobrol di telepon.


Venderly duduk sejenak di meja rias menatap dirinya yang berkulit pucat, dan poninya yang bergaya Korea. Bagian pinggir kanan dan kiri poninya berwarna biru putih serta lebih panjang dari poni yang menutupi dahinya. Rambutnya sendiri berwarna kecokelatan. Venderly membuka poninya sambil menatap simbol lumba-lumba berwarna biru putih di dahi atas bagian kiri. Simbol yang tidak bisa hilang sejak ia lahir. Venderly mengambil gelang lengan berwarna emas berhiaskan rumbai dan sebuah lumba-lumba besar berwarna biru putih. Ia memakai gelang lengan itu. Gelang yang selalu ia pakai tapi lupa ia kenakan pagi tadi.


Ray berjalan menuju tempat cuci piring sambil melirik Venderly.


Venderly

(Berdiri menatap tajam Ray sambil melipat kedua tangan) Cuci piring lo!


Ray

Ehh bentar yaa gua cuci piring dulu. Kakak gua galaknya melebihi iblis. (Melirik Venderly yang keluar ke halaman belakang). Serius gua mukanya doang yang baik. Sama gue sih garang. Sedikit aja rumah berantakan, marahnya kaya orang kerasukan.



EXT. RUMAH VENDERLY - HALAMAN BELAKANG — NOON


Venderly menghampiri ayahnya, Pak Arthur yang sedang menyiram bunga.


Venderly 

(Menyembunyikan kertas di balik punggungnya) Haii paa. 


Pak Arthur

Heiii… 


Venderly

(Memperlihatkan kertas berisi nilai 100 untuk ujian Matematika) Pa, liat deh. 


Pak Arthur

(Tersenyum sambil mengusap kepala Venderly). Kalau Venderly papa ga ragu lagi.


Venderly

Ya dong pa. Siapa dulu papanya.


Pak Arthur dan Venderly tertawa. Venderly berjalan mengambil selang air dan ikut menyiram bunga.


Venderly

Pa tau gak, tadi pulang sekolah aku sama Briana dikejar sama anjing. Si Briana tuh, dia lari sambil nangis tau ga pa. Malu-maluin aja tu anak mana diliat tetangga. Kalau aku sih tetap tenang pa.


Pak Arthur

(Tertawa terbahak-bahak) Sudah sudah. Biar papa aja yang siram. Kamu makan sana. Papa udah beliin kamu seblak.


Venderly langsung berhenti menyiram bunga, berteriak senang dan berlari masuk ke rumah.




Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar