Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Sea's Wonder and Violence of the World
Suka
Favorit
Bagikan
15. Venderly 15
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

INT. MALL — NOON


Briana

Main itu yuk (Menunjuk sebuah permainan) Tu alat kalau dipukul, nanti keluar skor kita. Itu skor yang nunjukkin kekuatan kita. Yuk yuk.. Kita liat di antara kita siapa yang pukulannya paling powerful.


Briana berlari disusul Siyon, Ray, Venderly dan Troiska.


Venderly

Ini beneran dipukul?


Briana

Beneran. Lo liat gue. Liat guys, gue dulu.


Briana memukul benda itu dan skornya 100.


Briana

Ehhh ulang-ulang. Gue belum siap.


Siyon

Engga sekarang giliran gue.


Siyon memukul benda itu lebih keras dan skornya 250.


Ray

Kuat juga ni cewek-cewek. Bang Iska, lo duluan.


Troiska

Okeyy boleh.


Giliran Troiska dan skornya 580.


Venderly

Ray, maju lo.


Ray

(Terkekeh) Pasti gue paling tinggi nih.


Rayy memukul benda itu sekencang mungkin dan hasilnya 600. Ray berekspresi bangga.


Venderly

Tunggu, gue belum.


Troiska cengar-cengir. Ia tahu perempuan yang ia sayang itu akan meraih skor tertinggi.


Ray

Tinggian skor gue lah pasti.


Venderly

Oh ya? Let see


Venderly bersiap-siap. Ia menarik napas, mengepalkan tangan, dan memukul benda itu. Menimbulkan bunyi yang sangat keras sampai orang-orang menoleh. Venderly mendapat skor 800.


Ray, Briana, Siyon

HAHH???


Troiska hanya tersenyum lebar. Orang-orang di mall yang melihatnya juga terpukau.


Ray

I.. Ini mesin rusak apa gimana?


Venderly berputar menghadap teman-temannya dengan tangan yang masih dikepalkan di samping kepala.


Venderly

Siapa yang paling kuat di sini? (Berekspresi bangga sambil meniup kepalan tangannya).


Briana

(Ekspresi heran) Lo abis makan apaan?


Venderly melipat tangannya sambil tersenyum puas tanpa menjawab. Venderly melirik Troiska yang langsung memberi jempol untuknya.


EXT. PANTAI — AFTERNOON


Briana

Tega kalian yaa. Mentang-mentang gue jomblo.


Venderly yang sedang bersandar di bahu Troiska melirik Briana yang duduk seorang diri membaca buku.


Venderly

Udahlah, lo ga usah iri.


Briana

Isssss biarin.


Venderly

Nanti jadi penyakit iri hati loh. Belum ada obatnya itu penyakit iri hati.


Briana

Ihhh dasar gaya..


Venderly tertawa puas


Briana melirik Siyon dan Ray yang sedang bermain air. Briana bangun dari duduknya dan ikut bermain air.


Venderly melirik Troiska


Venderly

Jadi selama ini kamu mantau papa sama mamaku?


Troiska

Emm.. (Tertawa kecil) Iyaa. Aku tunggu waktu yang tepat. Aku mutusin untuk tinggal di sebelah rumah kamu waktu umur kamu udah 18 tahun.


Venderly

(Tertawa) Biar ga bocil ya?


Venderly dan Troiska tertawa kompak.


Troiska

Oh ya. Aku punya sebutan baru buat kita.


Venderly

Gimana tuh?


Troiska

Kamu panggil aku squid, aku panggil kamu anchovy.


Venderly

Artinya?


Troiska

Coba kamu translate dulu.


Venderly

(Berpikir sejenak) Squid kan cumi-cumi, kalo anchovy ikan teri. Jadi… Maksudnya gimana?


Troiska

Cumi-cumi mirip sama nada apa coba?


Venderly

(Ekspresi berpikir keras) Ihhh kok aku mendadak bego sih.


Troiska

Yaudah gini. Husband bahasa Indonesianya apa?


Venderly

Suami


Troiska

Suami sama cumi-cumi hampir mirip kan?


Venderly tersenyum baper


Venderly

Hmm… Okeyy. I got it. Jadi, ikan teri, mirip sama kata istri. Gitu kan?


Troiska

Pintarr (Mengusap-usap kepala Venderly) Jadi, sama kaya aku panggil kamu istriku, dan kamu panggil aku suami kamu.


Venderly menunduk malu. Troiska mengambil tangan Venderly.


Troiska

Aku punya sesuatu buat kamu.


Troiska mengeluarkan gelang anyaman berwarna putih dihiasi gantungan lumba-lumba kecil berwarna bening.


Venderly

Cantik. Makasii my squid..


Troiska

Sama-sama my anchovy


Venderly mengangkat tangannya. Sinar matahari menembus gantungan lumba-lumba yang bening itu. Venderly tersenyum melihatnya sambil melirik Troiska.


Ray

Sunset woy


Venderly berdiri menuju bibir pantai menghampiri Ray, Siyon, dan Briana. Troiska ikut menyusul. Mereka berlima berdiri berjejer sama-sama terpukau melihat sunset.


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar