Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Sea's Wonder and Violence of the World
Suka
Favorit
Bagikan
6. Venderly 6

INT. RUMAH VENDERLY - RUANG KELUARGA — AFTERNOON


Venderly langsung cemberut begitu melihat Bu Jessica, ibunya yang sudah bercerai dengan ayahnya itu sedang duduk di sofa ruang tamu.


Bu Jessica

(Menghampiri dan memeluk Venderly) Mama punya hadiah buat kamu (Mengambil pergelangan tangan Venderly dan memakaikan gelang) Cantik kan gelangnya?




Venderly

(Melirik gelang) Makasi. Aku mau ke kamar dulu.




Bu Jessica dan Pak Arthur menyaksikan Venderly pergi meninggalkan mereka.


Pak Arthur

Aku ke kamar Venderly sebentar. Kamu tunggu sini.


Pak Arthur menghampiri Venderly ke kamarnya di lantai dua. Venderly terlihat sedang duduk di sofa pojok kamarnya.


Pak Arthur

Lily. Ayo makan dulu bareng mama kamu. Mama kamu cuma sebentar loh di sini.




Venderly

(Terkekeh) Ya bagus kalau cuma sebentar.




Pak Arthur

Lily. Dia itu ibu kamu.




Venderly

(Menoleh) Sejak kapan aku punya ibu?




Pak Arthur

Lily..


Venderly

Pa. Papa lupa ya? Dia ninggalin kita waktu situasi kita lagi sulit. Waktu aku lagi sakit. (Mulai menangis). Waktu usiaku lagi butuh sosok ibu. Dia ninggalin kita. Dia nikah sama laki-laki lain yang lebih kaya. Sekarang dia ditinggal nikah kan sama suaminya itu? Dan sekarang dia mau sama papa lagi karena ekonomi papa udah stabil? Papa pikir dia bakal setia sekarang? Aku ga berharap hidup sulit tapi kalau semisal kita di situasi sulit lagi, papa yakin dia ga akan ninggalin kita? (Menggelengkan kepala) I hate her.




Pak Arthur mendekati Venderly dan mengelus kepalanya.




Pak Arthur

Lily, kita cuma mau makan bareng. Ga lebih. Itu semua mama kamu yang masak.




Venderly

Papa aja yang makan sama mama.




Pak Arthur

Lily (Mulai bernada serius).


Venderly akhirnya menurut dan pergi ke ruang makan bersama Pak Arthur.




Bu Jessica

Lily, kamu masuk sekolah jam berapa?




Venderly

7.30.




Bu Jessica

Kalau mama masak di sini tiap pagi, kamu mau? Mau mama masakin apa?




Venderly

(Meletakkan sendoknya) Lebih tenang kalau mama ga ada di sini sih.




Pak Arthur

Lily..




Venderly

Aku udah kenyang. Aku mau istirahat (Beranjak bangun).




Bu Jessica

Lily berhenti. Kapan kamu bisa menghargai mama?




Venderly

(Terdiam di tempat dan menoleh) Sejak kapan aku punya mama?




Bu Jessica

Di sekolah kamu ga pernah belajar bersikap baik?




Venderly

Mama lupa? Mama ninggalin aku di saat aku paling butuh sosok ibu. Mama ga setia sama papa. Waktu ekonomi kita lagi down laki-laki kaya itu datang. Teganya mama lebih pilih dia daripada support papa untuk bangkit. Mama ga setia, matre, berkedok realistis.




Bu Jessica melayangkan tangan hendak menampar Venderly. Tapi Ray datang dan mencegat tangan Bu Jessica.




Ray

Jangan sakitin kakakku ma.




Venderly menatap Ray.




Bu Jessica

Kalian berdua ingat. Gimanapun juga mama yang lahirin kalian.




Venderly

Aku ga minta dilahirin sama mama.




Bu Jessica

Kamu nyesel lahir ke dunia? Sini mama bantu kamu balik ke Tuhan!




Pak Arthur

Jessica!




Venderly berlari pergi. Tapi disusul oleh Ray yang menarik tangannya.


Ray

Lily.. Mau kemana? Kita belum ngepel rumah.



Venderly bingung harus sedih atau tertawa. Tapi ia akhirnya kembali ke rumah. Venderly melirik ke arah rumah Troiska. Lelaki itu berdiri menatapnya sambil membawa papan bertuliskan 'Ingat kata Selena Gomez. Kill'em With Kindness'. Venderly melempar senyum melihat ulah Troiska.



Venderly masuk ke kamar sambil mendengarkan lagu. Ia tidak peduli dengan ayah dan ibunya yang masih berbicara di ruang keluarga.


Venderly mendengarkan lagu dengan ponselnya sambil sesekali ikut bernyanyi melepas stres. Tapi HP Venderly mendadak blank. Venderly melempar HP-nya ke kasur. Ia berlalu hendak keluar kamar.




Venderly

Dasar HP payah!




Tapi Venderly berlari kembali ke kasur memeriksa HP-nya dengan panik.




Venderly

No no.. Plis nyalaa.. Plis lah tabungan gue belum cukup buat beli HP baru. Plis lah HP, mohon kerjasamanya!! (Berbicara sendiri karena panik)


Diam-diam Pak Arthur melihat Venderly yang bermasalah dengan HP-nya.




Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar