Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Sea's Wonder and Violence of the World
Suka
Favorit
Bagikan
8. Venderly 8

EXT. KANTIN SEKOLAH — NOON

Venderly jalan bareng Briana dan Siyon ke kantin. Mereka berpapasan dengan Gwen yang sengaja menabrak Venderly. Tapi Venderly tersenyum simpul menyiapkan pembalasan. Mereka duduk di tempat duduk yang tidak jauh dari Gwen.


Briana

Kapan-kapan makan di kantin sebelah kelas 10 itu yuk. Itu kelasmu bukan Siyon?


Siyon

Bukan, kelasku di sebelahnya lagi kak.


Briana

Kenapa di sana selalu sepi ya? Padahal desainnya bagus.


Venderly

Nah itu dia. Mending ga usah kalau kalian lagi bawa bekel pas-pasan. Gue udah pernah ke sana karena gue lagi pengen coba suasana sepi. Ehh harganya malah bikin dompet gue yang sepi.


Briana dan Siyon tertawa sampai tidak jadi makan.


Briana

Ehh iya.. Yang ulang tahun dikasi hadiah apa nihh?


Venderly mengeluarkan iPhone terbarunya.


Venderly

Tada.. Hadiah dari bokap gue tercinta.


Siyon

Wah, boleh pinjem nih buat fotoan.


Gwen melirik kesal dan iri.

Venderly juga menunjukkan kalung emas putih dan gelang yang diberikan Bu Jessica.


Venderly

Ternyata di dalam kotak HP masih ada hadiah lagi. Kalung dari nyokap gue.


Gwen yang geram melirik Venderly tajam. Venderly balas menatap dengan ekspresi mengejek sambil mengangkat alis, menggigit karet rambut dan mengikat rambutnya. Gwen berlalu pergi karena kesal.


Siyon

Kak, bener ga sih kalau Kak Gwen itu sombong?


Venderly

Hum.. Kamu coba aja temenan sama dia. Mungkin sama kamu dia ga sombong. Bukannya sikap seseorang ke tiap orang itu beda-beda tergantung apa yang mereka alami?


Briana

What? Venderly is that you? Sejak kapan lo bijak?


Venderly

(Terkekeh) Lo ga perlu ragu sama kebaikan gue.


EXT. PARKIRAN SEKOLAH — NOON


Venderly jalan bareng Siyon hendak pulang. Tapi tiba-tiba sebuah mobil menabrak mereka. Venderly yang memiliki kekuatan fisik tidak biasa, langsung bisa berdiri dan berlari menghampiri Siyon. Seketika ramai murid-murid mengelilingi mereka.


Ternyata yang menabrak adalah Gwen. Ray yang baru datang dari ekskul dan beberapa guru pergi mengantar Siyon ke rumah sakit. Sementara Gwen sedang diamankan. Gwen terkejut melihat Venderly baik-baik saja. Venderly terdiam melongo.


Stelios

Venderly. Mau gue anter pulang? Takutnya di luar lebih bahaya.


Venderly yang sudah tidak bisa berpikir menyetujui ajakan Stelios. Tapi Stelios mengajak Venderly mampir sebentar di supermarket. Di sana Venderly bertemu Troiska dan mereka mengobrol sebentar. Stelios merasa cemburu.


Stelios

Dia siapa?


Venderly

Tetangga gue.


Stelios

Hmm.. Tapi lo kaya beda ya kalau ngomong sama dia.


Venderly

Terus kenapa?


Stelios

Yah… Gue kira lo single. Yaudah deh. Lo pulang bareng dia aja.


Venderly

What?


Venderly kehabisan kata. Ia melihat sekelilingnya yang sepi. Stelios benar-benar meninggalkannya. Venderly keluar supermarket dan mencoba menghubungi orang-orang terdekatnya. Tiba-tiba hujan. Venderly hendak masuk kembali ke supermarket tapi tidak jadi ketika seseorang berdiri di depannya sambil memayunginya.


Venderly

Troiska? Aku kira udah pulang.


Troiska

Aku khawatirin kamu. Ternyata bener kan, kamu ga aman.


Venderly menunduk menahan baper.


Troiska

Kalau pulang sama aku boleh?


Venderly mendongak menatap wajah Troiska dan mengangguk.


Troiska

Udah jangan nangis.


Venderly

(Terkekeh) Siapa yang nangis. Aku biasa aja loh padahal.


Troiska

Iyaa deh. Ohh iya, mau langsung pulang atau mau makan dulu?


Venderly

Umm.. Makan dulu deh. Aku lapar.


Troiska

Seblak gimana?


Venderly

Ayam geprek.


Troiska

Seblak enak hujan-hujan.


Venderly

Geprek juga enak. Udah hujan, pedes pula.


Troiska

(Terkekeh) Berani main batu gunting kertas gak? Yang menang yang nentuin mau makan apa.


Venderly

Wow.. Aku ditantang nih. Really? Kamu nantangin aku? Mau liat seberapa hebat aku?


Troiska

Aku suka semangatmu.


Venderly akhirnya menang. Ia menahan tawa sambil mengibaskan rambut. Troiska malah ikutan bangga.


Troiska

Yaudah ayo kita makan geprek.


Mereka berangkat saat gerimis dan tidak memakai mantel. Sepanjang jalan dan di tempat makan mereka sama-sama tersenyum baper. Pulangnya mereka mampir ke minimarket dekat rumah Jessica dan Gwen Alexi. Venderly mendapat pesan dari Ray kalau Siyon harus dirawat di rumah sakit.


Venderly

Troiska. Tunggu sebentar ya. Ada yang harus kukerjain. Aku ke sini sekitar 10 menit lagi.


Troiska

Tunggu. Di luar dingin. Kamu pakai jaket aku aja.


Troiska memakaikan jaket kulit hitamnya ke tubuh Venderly yang diam tak berkutik tanpa jaket.


Venderly

Tunggu aku (berucap pelan).


Troiska menyaksikan Venderly berlari pergi dari hadapannya.


INT. RUMAH GWEN - RUANG BERMAIN — AFTERNOON


Venderly mendatangi Gwen yang terlihat asyik bersama teman-temannya seolah tak terjadi apa-apa siang tadi.


Venderly

Selamat sore.


Gwen dan teman-temannya menoleh.


Venderly

Hai guyss (Melambaikan tangan ceria) Wow, kayanya seru nih di sini.


Gwen

Ngapain lo ke sini?


Venderly

Gue tiba-tiba keinget Siyon jadinya ke sini deh.


Gwen

Emang dia siapa sampe lo segitunya?


Venderly

Dia calon adik ipar gue. Kenapa lo?


Gwen

Yaelah. Emang lo yakin mereka bakal langgeng? Yakin Ray adik lo itu bakal setia?


Venderly

Ehh.. Gue tau lo pernah diselingkuhin. Tapi itu nasib lo, jangan samain nasib lo ke cewek lain. Apalagi mantan lo itu, jangan samain sama Ray. Mereka cowok yang beda.


Venderly menuju Red Velvet Cake di meja dan mengambilnya.


Venderly

Udah lama gue ga makan kue ini. Hum.. Enak enak.


Gwen menghampiri Venderly dan berniat mengusirnya. Tapi Gwen terkejut setengah mati ketika ia tidak bisa menarik tangan Venderly yang sangat kuat. Teman-teman Gwen menatap mereka kebingungan.


Venderly

Gwen Alexi, calm down.


Venderly mendengar suara bisik-bisik dari teman laki-laki Gwen. Venderly menoleh.


Lelaki 1

Udah langsung aja mumpung orangnya di sini..


Lelaki 2

(Agak salah tingkah sambil menghampiri Venderly) Emm.. Hai.


Venderly

Haii..


Lelaki 1

Ven, itu temen gue suka sama lo sejak kelas 10.


Lelaki 2

(Menunduk malu sambil melempar senyum kepada Venderly) Jangan peduliin dia.


Venderly

Really? Lo suka sama gue? (Melipat tangan depan dada dengan ekspresi sok menggoda).


Lelaki 2

Oh ya, entar malam lo ada waktu buat dinner bareng gue gak?


Venderly

Lo mau dinner bareng gue?


Lelaki 2

(Mengangguk agak salah tingkah) Kalau lo bisa sih.


Venderly

Boleh. Tapi... Kalau lo bisa ngalahin gue adu panco.


Lelaki 2 mengerutkan dahi kebingungan.

Venderly menghampiri tempat duduk teman laki-laki Gwen yang tadi bermain panco itu. Venderly menantang sambil meletakkan sikunya di atas meja.


Venderly

C'mon. Ayo have fun.


Lelaki 2 itu masih kebingungan tapi menerima tantangan Venderly. Dan Venderly menang begitu mudah. Gwen Alexi keheranan melihatnya. Lelaki 2 juga hanya terdiam.


Venderly

Ups.. Sorry. No dinner today (Ekspresi sok sedih).


Lelaki 1

Lo ngalah apa gimana sama Venderly?


Venderly

Lo mau coba?


Lelaki 1 terdiam.


Venderly

Why? Lo takut?


Akhirnya lelaki 1 bangkit karena tidak mau dibilang takut. Venderly kembali menang dengan cepat dan mudah. Lelaki 1 melongo keheranan sambil menahan rasa sakit di tangannya.


Venderly langsung melompat tinggi ke arah Gwen. Teman-teman Gwen yang menyaksikannya melongo sampai menutup mulut. Venderly menaiki meja di sebelah Gwen yang duduk tak berkutik.


Venderly

Kalian gimana sih? Sebagai teman kakak tiri gue kalian harusnya bisa kasi saran ke dia untuk berbuat baik.


Venderly mengangkat Gwen dengan menarik kerah baju belakangnya. Gwen berteriak minta tolong karena sedikit tercekik.


Venderly

Nih, temen kalian alias kakak tiri gue abis nabrak orang.


Sontak teman-teman Gwen kabur berhamburan.


Venderly

Lah, orang kok pada kabur? Belum juga gue selesai ngomong.


Gwen

Venderly, lepasin gue! (Berontak menggoyangkan kakinya yang sedikit melayang).


Venderly

(Melepaskan Gwen) Lo kok ringan banget sih? Saran gue mending lo tobat deh. Jangan suka berbuat jahat.


Gwen

Lo kenapa ngejudge gitu? Lo ada bukti gue jahat?


Venderly

Loh, buktinya tadi di sekolah lo ngapain sama mobil lo? Lo udah ada niat bunuh orang.


Gwen melengos


Venderly

Biar lo tau aja. Gue punya kekuatan yang ga dimiliki manusia lain. Bokap gue bilang ini namanya anugerah. Kekuatan gue, ga pernah bisa menyakiti orang-orang baik, orang-orang tulus yang ga ada niat jahat. Tapi kekuatan gue jadi superpower kalau gue berhadapan sama orang-orang yang punya niat jahat.


Gwen diam tak berkutik.


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar