Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Sea's Wonder and Violence of the World
Suka
Favorit
Bagikan
19. Venderly 19

EXT. RUMAH SI WANITA - HALAMAN BELAKANG — MORNING

Troiska terbangun. Ia ketiduran di dekat kolam lumba-lumba itu. Troiska melirik ke arah kolam. Lumba-lumba itu tampak berenang lincah dan bersiul. Troiska terbelalak senang dan langsung berlari dari rumah wanita pemilik lumba-lumba itu.


CUT TO :


EXT. BIBIR PANTAI — MORNING

Venderly berdiri seorang diri di bibir pantai sambil memejamkan mata dan menghirup udara segar pagi itu. Rambut indah Venderly berterbangan terkena angin. Venderly membuka matanya ketika mendengar suara seseorang memanggil namanya. Venderly menoleh. Terlihat Troiska yang berlari menghampirinya.


Venderly tersenyum lebar. Ia ikut berlari menuju Troiska. Mereka berpelukan dan Troiska memutar tubuh Venderly di pelukannya.


Troiska

Venderly, alam semesta merestui kita. Ternyata kita ga akan berpisah. Kamu milikku.


Venderly

Aku milik kamu Troiska.


Troiska

Lumba-lumba itu, dia udah sehat. Aku ga akan pilih perempuan lain. Cuma kamu.


EXT. ATAS PERAHU — MORNING

Venderly dan Troiska menyewa perahu dan berlayar berdua. Mereka bertemu banyak lumba-lumba. Troiska menunjuk sesuatu dan Venderly tertawa lebar. Suasana hati mereka pagi itu benar-benar bahagia.


Troiska

Aku boleh… Cium kamu?


Venderly menatap Troiska dengan tulus


Venderly

Boleh (Berucap pelan).


Troiska mendekati Venderly dan mencium bibir gadis itu di bawah sunrise pagi itu.



CUT TO :

EXT. BIBIR PANTAI — MORNING


Setelah menaikk perahu, Venderly dan Troiska rebahan di pasir pantai sambil memejamkan mata


Venderly membuka matanya sambil menarik napas.


Venderly

Troiska, ternyata bener yaa, jadi orang baik itu bakal dilindungi Tuhan. Meskipun lemah tapi baik, tetap aja lebih kuat. (Melirik Troiska) Kamu tau kisah Pandawa Kurawa kan? 100 Kurawa pun ga bisa ngalahin 5 Pandawa. Karena yang baik itu Pandawa.


Merasa asyik bicara sendiri, Venderly bangun memeriksa Troiska.


Venderly

Yaampun kok malah tidur sih (Mengguncang tubuh Troiska) My squid. Pulang yuk.


Tidak ada pergerakan dari tubuh Troiska. Venderly agak panik.


Venderly

Troiska..


Venderly mencoba meraba organ vital Troiska. Venderly melotot kaget.


Venderly

Ga.. Ga mungkin. Troiska bangun! (Venderly menepuk pipi Troiska dan melirik ke langit)


Venderly terkulai lemas. Ia menangis di dada Troiska.


Venderly

Rayyy… (Berteriak lemah)


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar