Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Sea's Wonder and Violence of the World
Suka
Favorit
Bagikan
14. Venderly 14

EXT. RUMAH VENDERLY - GARASI — NOON


Setelah memastikan keadaan sepi, Venderly mendekati motor Gwen. Venderly cengar-cengir sendiri. Ia mengeluarkan alat perkakas yang sudah ia bawa. Venderly beraksi mencongkel-congkel ban motor Gwen. Setelah puas, Venderly pergi ke sekolah berjalan kaki sambil tersenyum puas dan bernyanyi-nyanyi. Beberapa menit kemudian, Gwen keluar rumah dan syok dengan kondisi motornya.


Gwen

Argh….. Ini pasti ulah Venderly.


INT. RUANG KELAS — NOON


Gwen yang satu ekskul dengan Venderly, memasuki ruangan. Ia sengaja duduk di sebelah Venderly


Gwen

Liat aja pembalasan gue nanti.


Venderly

Cepetin. Gue tunggu.


Gwen

Gue ga takut sama lo. Gue juga ga takut keluar dari rumah lo.


Venderly

Terus kalo ga tinggal di rumah gue lo mau tinggal di kolong jembatan mana?


Gwen

(Terkekeh) Lo lupa ya, bokap gue punya kuasa di kota ini.


Venderly

Tapi lo udah ikut nyokap. Yakin bokap lo masih peduli?


Gwen

Tau apa lo. Gue masih anak emasnya. Sampai kapanpun.


Venderly

Iyaa dehh iyaaa percaya.


Gwen

Bokap lo dibanding bokap gue, ga ada apa-apanya bokap lo.


Venderly menganbil buku dan memukul wajah Gwen.


Venderly

Ngomong sekali lagi, gue permaluin lo di sini.


Seisi kelas melirik mereka kebingungan. Semuanya kembali ke posisi awal ketika guru ekskul memasuki ruangan. Venderly kembali duduk dengan wajah kesal. Guru ekskul membagikan hasil ulangan ekskul mereka.

Venderly melirik nilainya yang sangat aman dari remidi.


Guru

Untuk yang masih remidi berkali-kali tolong sekali yaa. Tolong belajar. Kalian ga capek remidi terus? Terutama kamu Gwen (menatap Gwen) Kamu kalau ga niat ikut ekskul ini jangan dipaksa. Pilih ekskul yang sesuai minat kamu.


Gwen terdiam menahan malu. Ia melirik Venderly yang hanya terdiam menyimak dengan ekspresi datar.


Gwen

Yaelah bu cuma selembar kertas.


Guru

Yaa. Memang benar cuma selembar kertas.


Venderly menatap guru ekskulnya. Ia penasaran apa yang hendak gurunya katakan lagi.


Guru

Tapi selembar kertas itu menentukan tanggung jawab kalian. Kalau kalian tanggung jawab, kalian belajar, ga akan remidi.


Venderly terdiam mendengarnya.

Guru

Untuk Venderly, ibu sudah melihat potensi kamu selama ini. Kamu ibu pilih untuk ikut lomba mewakili sekolah ini.


Venderly mengangguk menyetujui. Guru ekskul juga menunjuk beberapa murid yang akan ikut lomba bersama Venderly. Gwen melirik Venderly dengan iri.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar