Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
OSPEK
Suka
Favorit
Bagikan
24. SEQUENCE 23

44. INT. RUMAH – RUANG TENGAH – PAGI

Cast: seorang remaja putri – ayah dari remaja putri tersebut

 

credit tittle: September 2020

 

Establish sebuah kompleks perumahan kecil alias kluster.

 

LS sebuah rumah berukuran besar dengan gaya modern.

 

Zoom in ke rumah tersebut.

 

Intercut ke dalam ruang tengah. Samar-samar terdengar suara dari dalam.

 

OS

Semuanya berdiri dengan sikap sempurna. Cepat!

 

Camera pan to ruang tengah. Tampak seorang gadis remaja putri berdiri di depan komputer. Penampilannya tampak aneh dengan rambut dikucir lima, lipstik belepotan, kemeja putih dimasukkan dan celana panjang hitam. Tak lupa sebuah karton besar tergantung di dadanya. Tertulis ANA, FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI, JURUSAN PERIKLANAN.

 

OS

ITU YANG NAMANYA ANA, MANA IKAT PINGGANGNYA????

 

Raut wajah Ana tampak gugup.

 

OS

JANGAN DIAM SAJA!

 

Ana masih gugup sehingga tidak keluar suaranya.

 

Camera pan to layar komputer. Tampak raut wajah galak seorang mahasiswa berjaket almamater warna jingga.

 

MAHASISWA DI LAYAR KOMPUTER (1)

KALO DITANYA ITU JAWAB! JANGAN DIAM SAJA! NGGAK SOPAN ITU!

 

ANA

(menunduk) Maaf, Kak.

 

Camera pan to layar komputer lagi. Kali ini terpampang wajah seorang mahasiswi, juga memasang tampang judes dan berjaket almamater warna jingga.

 

MAHASISWI DI LAYAR KOMPUTER (2)

Sebagai hukuman, kamu squat jump sepuluh kali!

 

Ana segera melakukan squat jump. Setelah selesai, ia mengambil sebotol air yang ada di meja yang ada di sebelahnya.

 

MAHASISWA DI LAYAR KOMPUTER (1)

HEH! SIAPA YANG NYURUH KAMU MINUM?

 

ANA

Haus, Kak!

 

MAHASISWI DI LAYAR KOMPUTER (2)

Dilarang makan dan minum tanpa ijin.

 

ANA

Maaf, Kak.

 

MAHASISWI DI LAYAR KOMPUTER (2)

Kamu itu susah banget dibilangin, ya? Sebagai hukuman, sekarang kamu joget sambil nyanyi dangdut.

 

ANA

Sekarang, Kak?

 

MAHASISWI DI LAYAR KOMPUTER (2)

TAHUN DEPAN!

 

Ana kembali menunduk.

 

MAHASISWI DI LAYAR KOMPUTER (2)

YA SEKARANG LAH! AYO CEPAT!

 

Ana mulai berjoget sambil menyanyi.

 

ANA

(berjoget) Entah apaaaa … yang merasukiiiimu…?

 

MAHASISWI DI LAYAR KOMPUTER (2)

KAMU NYINDIR SAYA, YA?

 

ANA

Lah, tadi katanya disuruh nyanyi, Kak?

 

MAHASISWI DI LAYAR KOMPUTER (2)

ANAK BARU NGGAK TAHU SOPAN SANTUN! NGGAK TAHU ETIKA! NGGAK ADA HORMAT-HORMATNYA SAMA SENIOR! JANGAN BELAGU KAMU, YA! AWAS NANTI KALO KETEMU DI KAMPUS! AKAN SAYA….

 

Camera pan to layar komputer yang menampilkan wajah membelalak si mahasiswi dengan mulut menganga seperti akan berteriak. Wajah itu tak bergerak sama sekali.

 

Ana hanya bisa bengong menatap layar komputer.

 

ANA

Kak … maaf, Kak…. (masih bengong) (PAUSE) Kok koneksinya putus, ya?

 

PAPA ANA

LAN-nya Papa cabut!

 

Ana menoleh ke arah suara. Tampak seorang pria paruh baya berdiri sambil memegang kabel sambungan LAN.

 

ANA

Papa! Ngapain sih ikut-ikutan?

 

PAPA ANA

Habis kamu berisik banget. Nggak tahu apa kalo Papa lagi work from home? Ini Papa lagi rapat online sama pejabat malah kedengeran suara kamu teriak-teriak. Bikin malu!

 

ANA

Ya kan namanya juga lagi OSPEK, Pa.

 

PAPA ANA

OSPEK, OSPEK. Lagi ada wabah kayak gini malah OSPEK. Itu muka kamu sampai coreng-moreng segala.

 

Ana diam saja.

 

PAPA ANA

Sudah. Kamu nggak usah ikut. Kayak nggak ada kerjaan lain yang lebih penting aja. Belajar, kek. Baca buku, kek. Atau itu bantuin Mama masak.

 

ANA

Aduh, Pa. Kalo Ana nggak ikut OSPEK, nanti gimana kalo Ana dicengin sama senior? Gimana kalo Ana malah di-bully.

 

PAPA ANA

Ya udah, kalo kamu takut, pindah kampus aja. Kalo perlu ke luar negeri.

 

ANA

(melongo) Beneran, Pa?

 

PAPA ANA

Iya. Kenapa tidak? Ini era globalisasi, era industri 4.0. Semua dituntut maju. Gimana mau maju, gimana mau bersaing kalo mahasiswanya malah diajarin jadi badut kayak gini?

 

ANA

Bener, ya, Pa. Ana langsung browsing cari kampus di luar negeri, nih.

 

PAPA ANA

Iya. Sana cari kampus di luar negeri! Hari gini masih ada perpeloncoan, kalo kayak gini caranya Papa jadi nggak percaya sama sistem pendidikan di Indonesia. Mending mahal sekalian ke luar negeri, yang penting nggenah.

 

ANA

Horee…. (melepas atribut OSPEK-nya, kemudian masuk kamar)

 

Papa juga kembali beranjak ke ruang kerjanya.

 

Camera pan to layar komputer yang masih menayangkan wajah mahasiswi membelalak marah.

 

Sayup-sayup terdengar suara Papa yang masih menggerundel.

 

PAPA ANA (OS)

OSPEK…. Tradisi kolonial, dilestarikan hingga era milenial, bahkan dalam bentuk virtual, kapan katanya mau revolusi mental?

 

Zoom in ke layar komputer.

 

Fade out.

 

_THE END_

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar