Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
40. INT./EXT. KAMPUS – GEDUNG ADMINISTRASI – LOKET – PAGI
Cast: Rangga – Petugas Loket – Inara
Establish ruang administrasi. Tampak loket-loket berjejer.
Camera zoom in ke salah satu loket. Tampak belakang seorang mahasiswa berdiri di depan loket.
PETUGAS LOKET
Rangga Prasetya?
RANGGA
Iya, Pak.
PETUGAS LOKET
(menyerahkan selembar kertas) Mas, ini kenapa kok malah jadi keluar 0 SKS? Kamu nggak jadi kuliah atau cuti?
RANGGA
(mengambil kertas tersebut) (tersenyum) Ceritanya panjang, Pak. (memasukkan kertas ke dalam map) Terima kasih, Pak. (kemudian meninggalkan loket)
Camera follow Rangga yang berjalan menuju barisan kursi tunggu. Di sana telah menanti Inara.
Inara segera bangkit ketika Rangga tiba.
INARA
Gimana?
RANGGA
Nol SKS. (lalu tertawa) Kan gue termasuk yang kena skorsing.
Inara menatap Rangga dengan pandangan prihatin. Keduanya kemudian berjalan bersama keluar gedung.
INARA
Ntar lu pinjem catatan gue aja.
RANGGA
(menoleh memandang Inara) Emangnya mata kuliah kita sama? Orang beda jurusan juga. (kemudian tertawa kecil)
INARA
Maksud gue untuk mata kuliah umum. MKU. Kan ada tuh, Pancasila, Kewiraan, Ilmu Sosial Dasar….
RANGGA
(memotong) Eh, gue kayaknya ambil Ilmu Budaya Dasar aja, deh.
INARA
Kenapa?
RANGGA
Lebih seru aja. Kan katanya ada pentas-pentasnya.
INARA
Ya terserahlah.
RANGGA
Nggak usah repot-repot. MKU kan sedikit.
Inara memandang Rangga. Rangga balas memandangnya.
RANGGA
Anyway, thanks ya. Lu udah mau repot-repot bantuin gue ngurusin kuliah.
INARA
(tertawa) Gue yang harusnya berterima kasih ke elo, karena Cuma elo yang bersedia dengerin curhat marah-marahnya gue.
Rangga tertawa. Camera follow keduanya yang terus melangkah menuju jalan. Tampak beberapa pedagang kaki lima berjualan di pinggir jalan.
DISSOLVE TO
41. INT. KAFE – PAGI
Cast: Devan – Natasha
Establish sebuah kafe dengan desain modern. Beberapa kendaraan tampak terparkir di luar.
Camera pan to sebuah mobil. Natasha turun dari mobil tersbeut.
Camera follow Natasha yang masuk ke dalam kafe. Melewati beberapa meja. Tampak beberapa orang sedang duduk, beberapa ada yang mengobrol.
Natasha terus masuk hingga berhenti di sebuah meja. Tampak Devan sedang sibuk menggambar sesuatu.
NATASHA
Sibuk apa, Van?
Devan menengadah, lalu tersneyum.
DEVAN
Eh, elu.
Natasha segera duduk di depan Devan.
NATASHA
Apaan, tuh? (dagunya menunjuk ke kertas di hadapan Devan)
DEVAN
Oooh…. (melihat gambarnya) Proyek kolega bokap gue yang punya perusahaan konsultan rancang kota. Gue bantu-bantu dikit. Daripada nganggur, setahun, bisa garing gue.
Natasha tertawa.
NATASHA
Ada lowongan magang buat planner nggak?
DEVAN
(menatap Natasha) Serius lo juga mau kerja?
NATASHA
Daripada garing. Kemarin-kemarin sibuk kuliah, terus ngurusin BEM, ngurusin OSPEK, eh, tahu-tahu nganggur. Garing banget deh!
DEVAN
(tertawa) Coba ntar gue tanya dulu, ya.
Natasha tersenyum. Ia menatap Devan.
NATASHA
Van?
DEVAN
Ya?
NATASHA
Rencana kita ke depan apa?
DEVAN
(menatap Natasha dan tersenyum, lalu menggenggam tangan Natasha) Kita jalanin aja yang sekarang ada dulu, ya.
Natasha kembali tersenyum. Begitu juga dengan Devan.
Camera zoom out.
DISSOLVE TO