Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
30. EXT. KAMPUS – KORIDOR – PAGI
Cast: Rangga – Inara
Rangga dan Inara berjalan di sepanjang koridor kampus. Beberapa mahasiswa lain tampak juga lalu lalang berjalan di sepanjang koridor. Camera menyorot wajah Rangga yang tampak serius.
RANGGA
(sambil berjalan) Acaranya kacau.
INARA
(sambil berjalan juga) Kacau gimana?
RANGGA
Hari ini nggak ada anak baru yang dateng.
INARA
Kok bisa?
RANGGA
(menghentikan langkahnya) Makanya gue mau tanya elo.
INARA
(berhenti juga) Kok gue?
Rangga merogoh kantong celananya dan mengeluarkan selembar kertas, lalu diberikan kepada Inara.
Inara menerima dan membaca kertas tersebut.
INARA
Ini, kan, selebaran yang waktu itu?
RANGGA
Lo tahu sesuatu tentang itu?
INARA
(menengadah, menatap Rangga) Lo nuduh gue?
RANGGA
Ya…. (nada suara ragu) Bukan gitu juga.
INARA
Nggak. Gue nggak tahu soal ini.
RANGGA
Lo mungkin pernah dengar-dengar dari anak-anak atau anak baru….
INARA
(memotong) Nggak tahu. Gue kan nggak deket sama siapa-siapa di sini. (menatap Rangga) Nggak usah nuduh gue gitu deh! (kemudian berjalan)
RANGGA
(ikut jalan juga, mengikuti Inara) Gue nggak nuduh….
INARA
(memotong) Emangnya yang nggak setuju OSPEK Cuma gue?
RANGGA
Tapi yang paling vokal itu elo.
INARA
Trus mentang-mentang gue yang paling vokal, terus gue gitu yang bikin tulisan itu?
RANGGA
Ya…. (berusaha menyamai langkah Inara yang semakin cepat)
INARA
Gue nggak tahu apa-apa.
Keduanya terus berjalan.
LS koridor, camera follow Rangga dan Inara yang terus berjalan. Hingga mereka tiba di salah satu sisi kampus yang dibatasi pagar. Inara menghentikan langkahnya dan menatap keluar.
INARA
Itu bukannya anak-anak baru, Ngga?
Inara menunjuk segerombolan mahasiswa berseragam putih-putih. Camera pan to para mahasiswa.
Rangga ikut-ikutan melihat arah yang ditunjuk Inara.
RANGGA
Lah, itu ngapain mereka malah ngumpul di sana?
CUT TO
31. EXT. LAPANGAN LUAR KAMPUS – GERBANG KAMPUS - PAGI
Cast: Abrar – Rangga – Inara – mahasiswa baru angkatan 2000
LS mahasiswa-mahasiswa yang berkumpul di lapangan samping kampus. Beberapa berdiri, beberapa lainnya duduk-duduk.
ABRAR
(menoleh ke arah kampus) AYO.
Para mahasiswa yang sedang duduk kemudian berdiri. Mereka kemudian mulai berjalan berangsur-angsur menuju pintu masuk kampus. Beberapa pasang mata melihat rombongan tersebut.
Intercut to Rangga dan Inara yang berjalan agak cepat dari sisi yang lain, dan kemudian menghadang rombongan mahasiswa baru tepat ketika mereka akan memasuki gerbang.
RANGGA
(menghadang Abrar) Stop … stop … ini ada apa?
Abrar menghentikan langkahnya karena dihadang Rangga. Begitu juga yang lainnya. Raut wajah Abrar agak terkejut ketika melihat Rangga.
RANGGA
Gue panitia. (PAUSE) Kalo ada masalah kita bisa selesaikan baik-baik.
TONI
Kami nggak terima dengan perlakuan selama mengikuti acara.
MAHASISWA BARU LAINNYA
Iya! Betul! Setuju!
NAUFAL
Kami tidak bersedia mengikuti acara ini lagi.
Beberapa mahasiswa senior menghentikan langkahnya dan melihat ke arah rombongan itu.
INARA
Gue setuju sama kalian. Memang harusnya kalian nggak usah ikut acara ini.
Rangga menoleh dan memelotot ke arah Inara.
INARA
Bener, kan, omongan gue?
RANGGA
(kembali menatap ke arah para mahasiswa baru) Guys, gue paham kalo kalian keberatan. Tapi gue harap kita bisa selesaikan ini baik-baik.
ABRAR
Kita mau menghadap rektorat.
Rangga terlihat kebingungan.
ABRAR
Kita mau menyatakan sikap!
Beberapa mahasiswa senior yang melihat mulai kasak-kusuk. Beberapa ada yang mengeluarkan telepon genggam dan mengetikkan sesuatu.
CUT TO