Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
22. EXT. KAMPUS – GERBANG KAMPUS – PAGI
Cast: Rangga – Inara – Devan – Natasha
Montage:
Establish pemandangan komplek kampus dari atas. Camera pan to gerbang. Zoom in ke beberapa mahasiswa yang melangkah masuk.
Beberapa mahasiswa tampak membawa tas ransel besar seperti mau menginap.
MAHASISWA 1
Eh, nanti kumpul jam 4 sore di BEM, ya.
MAHASISWA 2
Oke.
MAHASIWA 3
Sip.
Kamera menyorot satu per satu mahasiswa yang membawa tas ransel besar, kemudian berhenti di Rangga.
Camera pan to Rangga yang berjalan menunduk sambil melihat pager-nya.
INARA
Mau ke mana?
RANGGA
(menengadah, raut agak terkejut karena tidak menyangka akan bertemu Inara) Eh, ternyata lo udah di kampus.
INARA
Ya iyalah! (PAUSE) (menatap Rangga) Kemarin gue dikasih tahu bagian administrasi. Katanya mereka nungguin elo ngasih surat bertanda tangan … apa, gitu?
RANGGA
Surat pernyataan dari dosen wali?
INARA
Iya kayaknya.
RANGGA
Belum. (kemudian melengos)
Inara berjalan menyusul Rangga.
INARA
Emanganya kenapa, sih? Soal mata kuliah lu yang nilainya I itu?
RANGGA
Iya.
INARA
Ya diurus, dong.
RANGGA
Mana sempet? Hari ini gue sibuk banget.
INARA
Sibuk ngapain? Ngurusin TKM?
RANGGA
Iyalah.
INARA
Tinggalin aja napa, sih?
RANGGA
Ya nggak bisa gitu, dong?
INARA
Lu aneh, deh. Segitunya banget, sih, demi OSPEK….
RANGGA
(memotong) TKM.
INARA
Apapun itulah. Intinya sama.
Rangga tidak menjawab. Ia malah mempercepat langkahnya.
INARA
Lu kalo nggak ngurus mata kuliah lu itu, bisa-bisa lu ngulang.
RANGGA
(memotong dengan cepat, dan agak ketus) Ya udah ngulang aja. Repot amat, sih? (kemudian menghentikan langkahnya, dan memutar tubuhnya menghadap Inara) Kenapa sih lu terus-terusan ngurusin gue? Gue mau jadi panitia, kek. Gue mau ngulang mata kuliah, kek. Itu urusan gue. Lu nggak usah sok repot!
Inara terkejut mendengar ucapan Rangga.
RANGGA
Lu terus-terusan mempermasalahkan OSPEK. Sekali lagi, emangnya yang bete lu doang? Emangnya yang sakit hati dibentak-bentak senior itu lu doang? Anak-anak yang jadi panitia karena pengen balas dendam pun sebenarnya sama kayak elu, sakit hati!
Inara terdiam mendengar ucapan Rangga. Wajahnya tampak bingung untuk menanggapi.
RANGGA
Gue juga. (PAUSE) (mengatur napas) Bedanya, gue berusaha menerima kejadian itu. Dan berusaha nggak dendam berlarut-larut. Capek tahu.
INARA
Dan mengorbankan idealisme elu yang dulu itu?
RANGGA
(menatap tajam Inara) Kalaupun iya, apa urusan lo?
Inara kembali terkejut mendengar ucapan Rangga.
RANGGA
Kalo lu sebel sama gue, ya udah, lu cari aja temen lain. Nggak apa-apa kok kalo nggak sama gue. (Rangga kemudian berbalik dan kembali melangkah)
Inara menatap punggung Rangga.
DISSOLVE TO
23. EXT. LAPANGAN DI LUAR KAMPUS – PAGI
Cast: Abrar – Agni – mahasiswa angkatan 2000
Montage:
Jalan raya. Mobil lalu lalang. Lapangan luas nan asri. Beberapa pedagang kaki lima tampak menjajakkan barang dagangannya di pinggiran jalan yang luas.
Establish ke salah satu sudut dimana segerombolan mahasiswa berkumpul. Mereka mengenakan kemeja dan bawahan putih. Name tag hijau toska masih tersemat, begitu juga dengan tali sepatu berwarna toska.
Camera zoom in ke kumpulan mahasiswa tersebut. Tampak Abrar tengah berdiri di depan teman-temannya.
ABRAR
Teman-teman, kita hari sekarang berada di sini untuk memprotes penyelenggaraan PSSA, yang ternyata tidak berbeda dengan OSPEK. Kita protes karena OSPEK seharusnya sudah dilarang.
PARA MAHASISWA BARU
Betul … betul!
ABRAR
Hari ini, kita akan melakukan mogok. Kita tidak akan mengikuti acara.
PARA MAHASISWA BARU
Setuju!
CUT TO
24. INT. KAMPUS – LAPANGAN PARKIR GEDUNG SERBAGUNA – PAGI
Cast: Jeffrey – tim tibum
LS gedung serbaguna.
Jeffrey dan tim tibumnya berada di lapangan, bersiap menyambut para mahasiswa baru. Wajah-wajah mereka tampak gelisah dan kebingungan karena tidak ada satu pun mahasiswa baru yang menampakkan batang hidungnya.
Jeffrey melirik jam tangannya.
CU jam tangan, terpampang waktu 07.37.
TIBUM 1
Jeff, anak baru pada ke mana, sih? Kok jam segini masih belum nongol juga?
JEFFREY
Nggak tahu! Padahal acara mulai jam setengah 8.
TIBUM 1
Apa ada perubahan jadwal?
JEFFREY
(mengangkat bahu) Coba gue tanya dulu, ya. (kemudian beranjak masuk ke gedung serbaguna, menuju posko panitia)
CUT TO