Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
OSPEK
Suka
Favorit
Bagikan
13. SEQUENCE 12

22. EXT. KAMPUS – GERBANG KAMPUS – PAGI

Cast: Rangga – Inara – Devan – Natasha

 

Montage:

Establish pemandangan komplek kampus dari atas. Camera pan to gerbang. Zoom in ke beberapa mahasiswa yang melangkah masuk.

 

Beberapa mahasiswa tampak membawa tas ransel besar seperti mau menginap.

 

MAHASISWA 1

Eh, nanti kumpul jam 4 sore di BEM, ya.

 

MAHASISWA 2

Oke.

 

MAHASIWA 3

Sip.

 

Kamera menyorot satu per satu mahasiswa yang membawa tas ransel besar, kemudian berhenti di Rangga.

 

Camera pan to Rangga yang berjalan menunduk sambil melihat pager-nya.

 

INARA

Mau ke mana?

 

RANGGA

(menengadah, raut agak terkejut karena tidak menyangka akan bertemu Inara) Eh, ternyata lo udah di kampus.

 

INARA

Ya iyalah! (PAUSE) (menatap Rangga) Kemarin gue dikasih tahu bagian administrasi. Katanya mereka nungguin elo ngasih surat bertanda tangan … apa, gitu?

 

RANGGA

Surat pernyataan dari dosen wali?

 

INARA

Iya kayaknya.

 

RANGGA

Belum. (kemudian melengos)

 

Inara berjalan menyusul Rangga.

 

INARA

Emanganya kenapa, sih? Soal mata kuliah lu yang nilainya I itu?

 

RANGGA

Iya.

 

INARA

Ya diurus, dong.

 

RANGGA

Mana sempet? Hari ini gue sibuk banget.

 

INARA

Sibuk ngapain? Ngurusin TKM?

 

RANGGA

Iyalah.

 

INARA

Tinggalin aja napa, sih?

 

RANGGA

Ya nggak bisa gitu, dong?

 

INARA

Lu aneh, deh. Segitunya banget, sih, demi OSPEK….

 

RANGGA

(memotong) TKM.

 

INARA

Apapun itulah. Intinya sama.

 

Rangga tidak menjawab. Ia malah mempercepat langkahnya.

 

INARA

Lu kalo nggak ngurus mata kuliah lu itu, bisa-bisa lu ngulang.

 

RANGGA

(memotong dengan cepat, dan agak ketus) Ya udah ngulang aja. Repot amat, sih? (kemudian menghentikan langkahnya, dan memutar tubuhnya menghadap Inara) Kenapa sih lu terus-terusan ngurusin gue? Gue mau jadi panitia, kek. Gue mau ngulang mata kuliah, kek. Itu urusan gue. Lu nggak usah sok repot!

 

Inara terkejut mendengar ucapan Rangga.

 

RANGGA

Lu terus-terusan mempermasalahkan OSPEK. Sekali lagi, emangnya yang bete lu doang? Emangnya yang sakit hati dibentak-bentak senior itu lu doang? Anak-anak yang jadi panitia karena pengen balas dendam pun sebenarnya sama kayak elu, sakit hati!

 

Inara terdiam mendengar ucapan Rangga. Wajahnya tampak bingung untuk menanggapi.

 

RANGGA

Gue juga. (PAUSE) (mengatur napas) Bedanya, gue berusaha menerima kejadian itu. Dan berusaha nggak dendam berlarut-larut. Capek tahu.

 

INARA

Dan mengorbankan idealisme elu yang dulu itu?

 

RANGGA

(menatap tajam Inara) Kalaupun iya, apa urusan lo?

 

Inara kembali terkejut mendengar ucapan Rangga.

 

RANGGA

Kalo lu sebel sama gue, ya udah, lu cari aja temen lain. Nggak apa-apa kok kalo nggak sama gue. (Rangga kemudian berbalik dan kembali melangkah)

 

Inara menatap punggung Rangga.

 

DISSOLVE TO

 

23. EXT. LAPANGAN DI LUAR KAMPUS – PAGI

Cast: Abrar – Agni – mahasiswa angkatan 2000

 

Montage:

Jalan raya. Mobil lalu lalang. Lapangan luas nan asri. Beberapa pedagang kaki lima tampak menjajakkan barang dagangannya di pinggiran jalan yang luas.

 

Establish ke salah satu sudut dimana segerombolan mahasiswa berkumpul. Mereka mengenakan kemeja dan bawahan putih. Name tag hijau toska masih tersemat, begitu juga dengan tali sepatu berwarna toska.

 

Camera zoom in ke kumpulan mahasiswa tersebut. Tampak Abrar tengah berdiri di depan teman-temannya.

 

ABRAR

Teman-teman, kita hari sekarang berada di sini untuk memprotes penyelenggaraan PSSA, yang ternyata tidak berbeda dengan OSPEK. Kita protes karena OSPEK seharusnya sudah dilarang.

 

PARA MAHASISWA BARU

Betul … betul!

 

ABRAR

Hari ini, kita akan melakukan mogok. Kita tidak akan mengikuti acara.

 

PARA MAHASISWA BARU

Setuju!

 

CUT TO

 

24. INT. KAMPUS – LAPANGAN PARKIR GEDUNG SERBAGUNA – PAGI

Cast: Jeffrey – tim tibum

 

LS gedung serbaguna.

 

Jeffrey dan tim tibumnya berada di lapangan, bersiap menyambut para mahasiswa baru. Wajah-wajah mereka tampak gelisah dan kebingungan karena tidak ada satu pun mahasiswa baru yang menampakkan batang hidungnya.

 

Jeffrey melirik jam tangannya.

 

CU jam tangan, terpampang waktu 07.37.

 

TIBUM 1

Jeff, anak baru pada ke mana, sih? Kok jam segini masih belum nongol juga?

 

JEFFREY

Nggak tahu! Padahal acara mulai jam setengah 8.

 

TIBUM 1

Apa ada perubahan jadwal?

 

JEFFREY

(mengangkat bahu) Coba gue tanya dulu, ya. (kemudian beranjak masuk ke gedung serbaguna, menuju posko panitia)

 

CUT TO

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar