Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
OSPEK
Suka
Favorit
Bagikan
19. SEQUENCE 18

35. EXT. KAMPUS – GERBANG KAMPUS – PAGI

Cast: Abrar – Rangga – Inara – mahasiswa baru angkatan 2000

 

Kerumunan mahasiswa baru tampak memenuhi gerbang masuk kampus.

 

Rangga, dan Inara, berada di depan barisan, masih berusaha bernegosiasi dengan Abrar dan kawan-kawan.

 

ABRAR

Kami mau menyatakan SIKAP kami.

 

MAHASISWA BARU ANGKATAN 2000

SETUJU!

 

ABRAR

(mengeluarkan selembar kertas dari kantong celananya) Pertama, kami menolak mengikuti kegiatan perpeloncoan berkedok penyambutan mahasiswa baru.

 

MAHASISWA BARU ANGKATAN 2000

(bertepuk tangan, bersorak) Setuju! Tolak perpeloncoan! Tolak kekerasan!

 

ABRAR

Kedua, kami ingin mengikuti proses perkuliahan dengan TENANG tanpa tekanan dari pihak manapun sebagai konsumen pendidikan yag sudah MEMBAYAR!

 

MAHASISWA BARU ANGKATAN 2000

(kembali bertepuk tangan dan bersorak) Setuju!

 

ABRAR

Ketiga, kami menuntut agar ada tindakan tegas terhadap para mahasiswa yang telah melakukan kekerasan dan perpeloncoan selama masa penerimaan mahasiswa baru!

 

MAHASISWA BARU ANGKATAN 2000

HIDUP MAHASISWA!

 

Intercut to Jeffrey dan kawan-kawan yang muncul dari dalam gerbang.

 

JEFFREY

MAMPUS AJA LO SEMUA!

 

Para mahasiswa baru terkejut dan menoleh ke arah datangnya suara.

 

Camera pan to rombongan mahasiswa senior berjaket almamater yang merangsek ke barisan mahasiswa baru. Tampak Jeffrey berada di paling depan.

 

JEFFREY

NGAPAIN LO SEMUA DI SINI! KE AULA SEMUA!

 

Para mahasiswa baru masih belum pulih dari keterkejutan.

 

Camera pan to wajah para mahasiswa baru. Beberapa tampak mulai tegang.

 

JEFFREY

(menoleh ke Abrar, lalu berteriak membentak) LO TERNYATA BENERAN MAU JADI JAGOAN, YA?

 

Wajah Abrar tampak terkejut mendengar bentakan Jeffrey.

 

Jeffrey mendekati Abrar, lalu mendorong bahunya.

 

JEFFREY

APA LO? HAH? MAU NGELAWAN LO?

 

Abrar masih terpana. Ia tampak bingung harus berbuat apa.

 

Beberapa mahasiswa senior tiba-tiba menyerbu Abrar dan menyeretnya menjauhi barisan.

 

ABRAR

(memberontak, berusaha melepaskan diri) WOI! APA-APAAN KALIAN?

 

PARA SENIOR

(sambil menyeret Abrar) Ke sini lo!

 

JEFFREY

(menatap para mahasiswa baru) LIAT TUH JAGOAN KALIAN! MASIH BERANI NGELAWAN LO SEMUA?

 

Camera pan to wajah-wajah para mahasiswa baru yang kebingungan sekaligus tegang.

 

TONI

(tiba-tiba maju) LEPASIN TEMEN GUE!

 

JEFFREY

(mendekatkan wajahnya ke Toni) BERANI LO?

 

Beberapa mahasiswa senior pun tiba-tiba menghampiri Toni dan berusaha menyergapnya. Namun, kali ini para mahasiswa baru sudah lebih sigap. Mereka menghadang para senior. Selanjutnya, barisan mahasiswa baru berhadap-hadapan dengan mahasiswa senior.

 

Establish kelompok berjaket hijau toska berhadapan dengan kelompok berbaju putih. Keduanya terlihat saling dorong.

 

MAHASISWA SENIOR

APA LO???

 

MAHASISWA BARU

LU YANG APAAN!!!

 

Saling dorong terus terjadi sambil diselingi teriakan saling memaki. Hingga tiba-tiba sebuah plastik berisi air tahu-tahu menimpa mereka.

 

MAHASISWA SENIOR

EH, KURANG AJA LO YA!!!

 

MAHASISWA BARU

ELU TUH YANG MAIN LEMPAR!!!

 

Tiba-tiba dari arah mahasiswa senior ada yang menyiram air mineral dari botolnya ke arah mahasiswa baru. Mahasiswa baru yang tidak terima pun balas menyiram barisan mahasiswa senior. Suasana semakin rusuh ketika botol-botol air mineral mulai beterbangan. Para mahasiswi mulai menjerit-jerit.

 

MAHASISWI BARU 1

Aaahhh … awas itu!

 

MAHASISWI BARU 2

Lari … lari!!!

 

Para mahasiswa senior yang bukan panitia yang tadinya menonton di sekeliling juga mulai panik dan berlarian.

 

Tiba-tiba sebuah batu melayang membentur tanah.

 

(SFX) DUAK!!!! PYAAAARRRR!!!! BRAKKK!!!!

 

Suasana kian rusuh. Para mahasiswa baru berbaju putih yang ada di barisan tengah hingga belakang banyak yang kocar-kacir. Kebanyakan di barisan itu adalah para mahasiswi.

 

MAHASISWI BARU 3

(terjerembab) Aduh!!!

 

MAHASISWA SENIOR NON PANITIA 1

(berlari ke arah mahasiswi tersebut dan berusaha membantu bangkit) Dek, nggak apa-apa?

 

Mahasiswi baru itu nyengir kesakitan.

 

MAHASISWA SENIOR NON PANITIA 2

(ikut menghampiri) Wah, berdarah itu lututnya!

 

MAHASISWA SENIOR NON PANITIA 3

Bawa ke klinik! (celingukan) (kemudian memanggil para mahasiswa baru yang ada di sampingnya) Dek … Dek … tolongin ini temennya berdarah!

 

Para mahasiswa baru berbaju putih pun menghampiri dan membopong mahasiswi baru yang lututnya berdarah itu.

 

Intercut to Rangga yang berusaha menyingkir dari kerusuhan. Ia menarik tangan Inara dan berlari menjauhi kerumunan.

 

Intercut to Abrar yang dikeroyok para senior. Beberapa mahasiswa baru tampak menyerbu berusaha membela Abrar.

 

FIAN

(menarik lengan salah satu senior) LEPASIN ITU TEMEN GUE!!!

 

NAUFAL

(menarik lengan senior yang lain) LEPASIN NGGAK!!!

 

Salah seorang mahasiswa senior menarik Naufal dan meninju wajahnya.

 

Duak!!!

 

Naufal terjerembab. Ardi yang melihat Naufal jatuh kemudian berlari dan balas memukul senior tersebut.

 

DUAK!!!

 

Baku hantam pun tak terelakkan.

 

CUT TO

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)