Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
82. EXT. JALANAN JOGJA - DAY
Terlihat jalan menuju gunung kidul dari jarak jauh dan motor milik Papang yang dipinjam Mahesa meluncur di antara kendaraan lain.
CLAUDINE (V.O)
Kali ini jauh, ya?
MAHESA (V.O)
Jauh...tapi kamu pasti seneng. Kita
lihat, deh, ya.
Motor itu terus melaju.
83. EXT. BUKIT MENUJU PANTAI WOHKUDU - DAY
Mahesa dan Claudine berjalan melewati bukit. Saat jalan yang mereka langkahi cukup sulit, Mahesa yang langsung meraih tangan Claudine dan membimbingnya perlahan.
84. EXT. PANTAI WOHKUDU - DAY
Claudine yang terengah-engah langsung berlari kecil mendahului Mahesa saat melihat laut. Claudine tersenyum lebar sambil menatap laut dan menarik nafas dalam-dalam. Mahesa mengikutinya di belakang sambil tersenyum menatap Claudine. Claudine menoleh ke arah Mahesa, mereka saling pandang dan tersenyum bersama.
85. EXT. PANTAI WOHKUDU - MOMENTS LATER
Mahesa dan Claudine duduk bersisian di pinggir pantai.
CLAUDINE
Aku bener-bener enggak nyangka bisa
sampai di sini.
MAHESA
Aku juga bener-bener enggak nyangka
bisa lihat kamu senyum kayak gini.
Claudine menunduk dan tertawa kecil, Mahesa ikut tertawa.
CLAUDINE
Makasih, ya.
MAHESA
Buat?
CLAUDINE
Udah maksa aku keluar.
MAHESA
(tersenyum lebar)
Aku bakal terus maksa kamu keluar
biar kamu sering-sering senyum
kayak gini.
Claudine terus tertawa. Dia pun mengalihkan pandanganya dari Mahesa, menengadah menatap langit. Awan di atas sana terlihat amat indah. Claudine memejamkan matanya, merasakan angin yang berhembus. Mahesa tersenyum memperhatikan Claudine.
Dia mengeluarkan handphone dan buru-buru memotret Claudine. Mahesa pun mengunggah foto itu di instagramnya, kemudian sejenak tersenyum memandanginya. Dia sempat membuka explore instagram dan perhatiannya terhenti pada satu unggahan yang memuat ilustrasi Claudine, milik akun @livinginsideacloud.
Di daftar likes, ada nama @nadiamuti, akun milik Nadia. Mahesa melirik Claudine dengan bingung.
MAHESA
Claudine?
CLAUDINE
Hm?
Mahesa mendekat dan menunjukkan layar handphonenya ke Claudine.
MAHESA
Ini bukannya ilustrasi kamu, ya?
Aku kayaknya sering lihat, kamu
tempel di tembok gitu, kan?
Claudine ikut melihat ke layar handphone Mahesa. Matanya membulat kaget.
86. INT. CAFE AWAN BERCERITA - NIGHT
Claudine, Mahesa, dan Nadia duduk berhadapan di satu meja. Papang memperhatikan dari sudut ruangan. Nadia memegang handphone Mahesa, melihat ke layarnya.
MAHESA
Kamu follow akun itu, kan?
Nadia mengangguk.
NADIA
Temen-temenku semuanya pada follow
juga. Karena aku suka lihat
gambarnya makanya aku follow.
Kenapa emang, Mas?
MAHESA
Udah berapa lama?
NADIA
Uhm, sekitar dua minggu lalu
mungkin. Itu akun baru, sih,
kayaknya, Mas. Cuma langsung
lumayan heboh aja. Followersnya
naik cepet banget.
(beat)
Kenapa emangnya?
Mahesa tak menjawab Nadia dan malah menoleh ke Claudine. Claudine sedang melihat ke handphonenya.
MAHESA
Gimana?
Claudine menggeleng putus asa.
CLAUDINE
Belum dibalas sama Ben.
Nadia menatap mereka dengan penasaran.
NADIA
Ini kenapa, sih, sebenernya? Aku
enggak boleh tahu, ya?
Mahesa baru akan membuka mulut saat suara Rere menyelanya.
RERE (O.S.)
(ke Claudine)
Itu ilustrasi buatan kamu, kan?
Semua menoleh ke arah meja counter. Di sana, Rere bersandar dengan santai.
RERE (CONT'D)
Aku langsung ngenalin style kamu
begitu lihat ilustrasi itu. Iya,
kan?
Nadia langsung memandang Claudine dengan syok.
NADIA
Jadi beneran Mbak Claudine yang
punya akun itu?
Claudine menunduk, terlihat gelisah. Mahesa langsung menggambil alih.
MAHESA
Ilustrasinya emang iya buatan
Claudine. Tapi akun itu bukan punya
Claudine.
Nadia lagi-lagi melongo kaget. Papang juga kaget dan mendekati mereka.
NADIA
Maksudnya ilustrasinya dicuri gitu?
Claudine menggeleng.
CLAUDINE
(lirih)
Masih enggak tahu...
Rere berdecak, kemudian mendekat. Ikut duduk bersama yang lain.
RERE
Bukan penerbit kamu itu emang? Aku
perhatiin semua postingannya. Aku
rasa mereka berusaha promoin
sesuatu.
NADIA
(ke Rere)
Masa, sih, Mbak? Aku kira akun
ilustrasi biasa.
Rere menggeleng, kemudian menarik handphone Mahesa, meletakkannya di meja agar mereka berlima bisa melihat profil akun itu.
RERE
Perhatiin, deh. Mereka selalu
posting ilustrasi yang setema.
Waktu postingnya juga teratur
banget. Kalau kalian lihat
perhatiin lagi, gaya tulisan tiap
captionnya beda.
(beat)
Jelas banget akun ini enggak
dikelola satu orang.
(ke Claudine)
Makanya aku kira ini bikinan
penerbit kamu itu.
MAHESA
Mungkin ini ada hubungannya sama
buku ilustrasi kamu itu, ya? Coba
kamu telpon aja Ben itu.
Claudine menatap handphone dengan ragu. Saat itu, Nadia tiba-tiba berbicara.
NADIA
Tapi sebenernya enggak ada yang
salah juga, lho. Aku rasa akun itu
positive. Selama akun ini emang
enggak nyuri ilustrasinya Mbak
Claudine, ya.
(beat)
Udah coba lihat komennya?
Mahesa mengambil handphonenya dan mencoba membuka kolom komentar seperti ucapan Nadia. Mahesa mulai membacanya satu per satu.
87. EXT. HALAMAN SAMPING CAFE AWAN BERCERITA - NIGHT
Mereka berlima keluar dari cafe. Papang terlihat membereskan beberapa meja di luar, sementara Nadia mengunci pintu. Mahesa dan Claudine berdiri berhadapan dengan Rere.
RERE
(ke Claudine)
Coba kamu pastiin ke penerbit kamu
dulu aja besok. Gimana pun,
harusnya penerbit kamu izin dulu ke
kamu sebelum bikin akun itu, kan?
Mahesa mengangguk setuju, sementara Claudine masih terlihat gelisah.
MAHESA
Makasih, ya, udah mau bantu kita.
Kita balik dulu.
Rere mengangguk. Mahesa berbalik dan berjalan menuju tangga. Claudine hendak mengikutinya.
RERE
Claudine?
Panggilan Rere membuat Claudine berhenti dan menoleh lagi ke arahnya.
RERE (CONT'D)
Yang dibilang akun itu...bener?
Claudine menatapnya bingung.
RERE (CONT'D)
Social phobia...
(beat)
Bener kamu punya social phobia?
Claudine terdiam. Matanya bergerak gugup. Claudine lalu menunduk, menghindari tatapan Rere. Rere mengangguk, mengambil kesimpulan.
RERE (CONT'D)
Kayaknya emang bener, ya? Sejak
kita kuliah?
Claudine masih tak menjawab.
RERE (CONT'D)
Maaf. Aku kebanyakan nanya.
(beat)
Sana naik. Aku juga mau pulang.
Rere berbalik. Baru beberapa langkah, Claudine memanggilnya.
CLAUDINE
Renata...
Rere menoleh. Wajahnya kaget karena Claudine memanggil nama aslinya. Claudine menarik nafas, berusaha mengumpulkan keberanian.
CLAUDINE
Aku lagi berusaha sembuh. Doain
aku, ya.
(beat)
Dari dulu, aku selalu pengin
ngobrol banyak sama kamu.
Rere menatap Claudine. Claudine tersenyum tulus. Rere terlihat terenyuh.
CLAUDINE
Semoga kita bisa ngobrol lebih
banyak lagi.
Claudine berbalik dan menaiki tangga. Sementara Rere masih terdiam di tempatnya, memikirkan ucapan Claudine.
88. INT. KONTRAKAN CLAUDINE - NIGHT
Claudine berbaring di tempat tidurnya sambil memainkan handphone. Di layar, terlihat profil akun @livinginsideacloud.
NADIA (V.O.)
Aku lihat, banyak banget yang
terhibur sama akun ini. Banyak
orang yang juga ngerasa kesepian
dan ketakutan di luar sana. Dan
ilustrasi-ilustrasi di akun ini
bikin mereka enggak ngerasa
sendirian.
Claudine membuka postingan akun itu satu per satu, lalu membaca komen-komen yang tertulis di sana. Beberapa komen terbaca cukup jelas:
"Kadang aku juga ngerasa yang paling menakutkan di dunia ini emang manusia."
"Aku kemarin gemetaran dan nangis waktu presentasi di depan kelas. Aku tahu banget gimana rasanya dihantui tatapan orang-orang dan takut salah. I feel you, Cloud."
Handphone Claudine berbunyi, menunjukkan balasan dari Ben:
"Maaf, Claudine. Itu memang akun buatan Skyline buat promosi buku kamu sebelum terbit."
"Maaf, ya, kita belum izin."
"Kalau kamu enggak nyaman, aku bakal coba bilang ke tim biar akunnya dihapus."
Claudine menarik nafas dalam-dalam. Dia pun kembali ke instagram dan membaca lanjut membaca komen di @livinginsideacloud.
"Siapa pun di balik akun ini. Makasih, ya. Aku jadi tahu aku enggak sendirian."
Claudine perlahan tersenyum sambil terus membaca komentar yang lain.
Kamera bergerak ke arah ilustrasi buatan Claudine yang ditempel di dinding, lalu ke arah meja kerja Claudine yang penuh alat gambar, kertas berisi ilustrasi yang belum selesai, dan komputer yang masih berkedip menyala. Lalu perlahan kita kembali melihat Claudine yang sudah terlelap di tempat tidur. Handphone masih berada di genggamannya. Terlihat layar yang masih menunjukkan komen-komen di instagram @livinginsideacloud
FADE TO BLACK