Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
MONTAGES:
72. EXT. HALTE BUS TRANSJOGJA - DAY
Sebuah bus mendekat ke halte transjogja. Para penumpang mengantri masuk, di antaranya ada Claudine dan Mahesa yang berdiri bersisian. Mahesa berjalan masuk ke bus lebih dulu, kemudian mengulurkan tangannya ke Claudine. Claudine awalnya terlihat ragu, tetapi kemudian menggandeng tangan Mahesa dan masuk ke bus.
73. INT. MUSEUM AFFANDI - DAY
Claudine dan Mahesa berjalan menelusuri galeri sambil menikmati lukisan-lukisan yang dipajang. Claudine terlihat sangat serius, dia berhenti di depan salah satu lukisan dan menikmatinya dengan saksama. Mahesa memandangi Claudine dan tersenyum senang.
74. I/E. MUSEUM AFFANDI - DAY
Claudine melukis di atas kanvas, Mahesa menganggu di sampingnya sampai Claudine gusar. Namun, akhirnya mereka saling pandang dan tertawa bersama.
75. EXT. ANGKRINGAN - NIGHT
Mahesa menggandeng Claudine mendekat ke angkringan, memilih makanan. Claudine terlihat gugup, memperhatikan pembeli lain yang juga memilih makanan. Mahesa menyodorkan piring plastik berisi sate usus, ceker, dan kepala ayam ke arah Claudine, membuat Claudine tersadar kemudian tertawa pelan. Claudine menggeleng, menolak makanan pilihan Mahesa, tetapi Mahesa terus menyodorkannya.
76. EXT. JALAN MALIOBORO - DAY
Claudine berjalan amat dekat dengan Mahesa, wajahnya pucat saat berada di tengah keramaian. Mahesa tersenyum melihatnya dan langsung menggandeng tangan Claudine, menarik Claudine semakin rapat ke tubuhnya. Claudine menoleh ke arah Mahesa dan tersenyum.
77. INT. KANTOR MAHESA - DAY
Mahesa sedang mengerjakan coding, tetapi dia berhenti sejenak. Dia menoleh ke kanan dan kiri, memastikan tak ada Luki di sekitarnya. Dia pun buru-buru mengeluarkan handphone dan melihat kontak Claudine, tersenyum sendiri. Luki ternyata memperhatikannya dari jauh dengan heran.
78. INT. KONTRAKAN CLAUDINE - AT THE SAME TIME
Claudine baru saja meletakkan masakan di meja makan. Ponsel di kantongnya berbunyi. Ada pesan dari Mahesa: "Pengin sate padang, deh." Claudine tersenyum lebar saat membacanya.
79. EXT. TAMAN SARI - DAY
Mahesa memaksa Claudine untuk berpose, sementara Mahesa siap memotret dengan kamera. Saat Claudine berpose, seseorang lewat, membuat Claudine malu dan langsung berhenti berpose. Mahesa tertawa melihat kecanggungan Claudine dan memotretnya dengan cepat tanpa sepengetahuan Claudine.
END OF MONTAGES
Kita kemudian melihat layar handphone Mahesa. Mahesa mengunggah foto Claudine ke instagramnya. Captionnya diisi emoticon hati. Kemudian muncul satu nama akun di daftar likes, yaitu: @ayu.larasati
80. INT. CAFE AWAN BERCERITA - NIGHT
Dari dinding kaca cafe, Papang yang sedang membereskan meja melihat Mahesa dan Claudine baru saja pulang. Mereka berjalan menuju tangga sambil mengobrol dan tertawa. Papang terlihat heran dan takjub.
PAPANG
(ke Nadia)
Mas Mahesa makin deket aja, ya,
sama Mbak Kunti? Apa udah jadian?
Karena tak ada jawaban, Papang menoleh ke belakang. Terlihat Nadia yang sedang sibuk dengan handphonenya di meja counter. Papang mendengus kesal.
PAPANG (CONT'D)
Bersih-bersih, Mbak Nad! Bukannya
main hape!
Nadia sama sekali tak mengalihkan pandangannya dari layar handphone.
NADIA
Bentar, ih. Bawel aja!
Papang mendengus kesal dan mendekati Nadia, ikut melihat ke layar handphone Nadia.
PAPANG
Lihat apa, sih?
Kita bisa melihat sebuah profil instagram berisi ilustrasi. Ilustrasi-ilustrasi itu adalah ilustrasi yang sama dengan yang ada di kamar Claudine. Nama akunnya adalah @livinginsideacloud. Di profilnya hanya tertulis "a loner".
NADIA
Akun ini lagi populer banget. Tiap
hari followersnya naik terus.
PAPANG
(menyindir)
Kayak Mbak Nad ngerti ilustrasi
aja.
NADIA
Heh, aku orangnya artsy tahu!
PAPANG
(mengadu)
Mbak Rere, ini ada yang ngaku-ngaku
nyeni!
Nadia langsung memukul Papang. Rere muncul dari dapur dan ikut mendekat. Wajahnya terlihat lelah.
RERE
(nada pasrah)
Kalian itu kapan, sih, enggak
ribut?
PAPANG
Ini, lho, Mbak. Ada yang sok-sokkan
ngerti ilustrasi.
(ke Nadia)
Tanya Mbak Rere baru bener. Mbak
Rere kan anak DKV.
Nadia pun menyodorkan handphonenya ke Rere, membiarkan Rere memeriksa halaman instagram itu.
NADIA
Bagus kan ya, Mbak? Kayak tenang,
tapi somehow dingin gitu.
(beat)
Yang punya akun misterius banget,
enggak pernah muncul.
Nadia memilih salah satu foto dan menunjukkan ke Rere. Caption fotonya adalah : "Seandainya aku bisa, aku akan memilih hidup bersama bunga-bunga, di antara embun awan yang menutupi para manusia. Tanpa mereka, maka tak akan ada luka."
NADIA
Tahu enggak, sih, Mbak? Enggak tahu
kenapa setiap lihat akun itu, aku
selalu inget Mbak Kunti kontrakan
atas.
(beat)
Dia ilustrator, kan, ya?
Rere tak menjawab Nadia. Dia mengamati ilustrasi di layar itu lekat-lekat, merasa mengenali gaya ilustrasi itu.
81. INT. KANTOR SKYLINE BOOKS - DAY
Tim Skyline Books sedang rapat membahas rencana terbit buku milik Claudine. Ada Melia dan Ben di sana. Salah satu anggota tim sedang menjelaskan perkembangan instagram Claudine yang mereka kelola untuk keperluan promosi.
TIM 1
Ada kenaikan jumlah followers yang
signifikan setiap hari. Engagement
setiap post juga tinggi. Jika terus
seperti ini, bulan depan kita sudah
bisa mencapai target dan buku
Claudine bisa segera diumumkan.
Melia tersenyum puas.
MELIA
Berarti sesuai perkiraan kita,
bulan depan akhir kita sudah bisa
open pre-order, kan?
(ke TIM 2)
Desain buku sudah siap, kan?
TIM 2
Siap, Bu. Kita sudah menyiapkan
tiga pilihan desain.
MELIA
Kamu kirim ke Ben, ya. Biar Ben
bisa minta pendapat Claudine juga.
(beat)
Ada yang lain?
Ben mengangkat tangan, wajahnya terlihat serius. Dia mengeluarkan tabletnya, menunjukkan salah satu post di akun @livinginsideacloud.
BEN
Ini post dua hari yang lalu dan
captionnya terang-terangan menyebut
social phobia.
(beat)
Saya rasa ini kurang etis.
Bagaimana pun, seharusnya Claudine
punya hak penuh untuk memutuskan
apa dia mau membuka kondisinya ke
publik atau tidak. Lalu, kita juga
belum tahu pasti kondisi Claudine.
Selama ini semua hanya sebatas
asumsi kita. Jadi saya rasa
sebaiknya caption ini diganti,
untuk kenyamanan bersama.
Tim lain saling pandang, sementara Melia terlihat berpikir.
MELIA
Saya rasa caption itu sama sekali
enggak masalah.
Ben hendak protes, tetapi Melia langsung menyela.
MELIA (CONT'D)
Memang kita belum pernah memastikan
ini ke Claudine, tetapi dari
pengamatan kita bukannya sudah
jelas semuanya mengarah ke social
phobia? Dan coba kamu lihat
karya-karya Claudine...
(beat)
Semua berbicara tentang kesepian,
melarikan diri dari orang lain,
merindukan ketenangan diri. Tanpa
harus diperjelas pun semuanya sudah
mengarah ke sana. Lagi pula, saya
rasa ini semua wajar dalam
marketing. Bahkan buku lain
jelas-jelas menyebutkan
pengarangnya mengidap depresi.
BEN
Maaf, Bu. Tapi itu beda. Mereka
pasti sudah minta persetujuan dari-
MELIA
Kita juga akan minta persetujuan
Claudine.
(beat)
Nanti saat bukunya akan terbit.
Saya juga yakin Claudine enggak
masalah.
(ke tim lain)
Baik, kerja bagus semuanya. Rapat
kali ini kita tutup, ya.
Tim Skyline Books mulai beranjak dari kursinya satu persatu. Ben masih tetap berada di kursinya, memandangi Melia yang sedang membereskan barang dengan ekpresi terganggu. Lalu, kita bisa melihat uanggahan instagram @livinginsideacloud di layar tablet Ben dengan jelas. Kita melihat angka likes yang bertambah dengan cepat di sana.