Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
27. INT. LANTAI 1 (TANGGA & AREA RUANG KELUARGA 1) KEDIAMAN UTAMA, PULAU AREST. PAGI
Egha turun di anak-anak tangga terakhir. Berapa meter di depannya sudah ada Arbi yang duduk di single sofa, bicara pada Devan yang duduk di sofa lain, Jona yang setengah duduk
di punggung sofa, & Iki yang berdiri tak jauh di hadapan Jona/bersampingan dengan tangga. Muka mereka terlihat sibuk memikirkan sesuatu. Mereka langsung menoleh menyadari kedatangan Egha.
IKI
(Pada Egha, sedikit cemas)
Egha...
Egha menatap mereka tajam penasaran.
28. HALAMAN DEPAN/DEPAN RUMAH SAKIT AREST. PULAU AREST - PAGI
LS (H.A) Egha yang berjalan tergesa di halaman depan menuju gedung RS.
Follow shot MCU (back side) Egha yang terhenti di depan pintu di hadang oleh seorang penjaga bersetelan hitam. Egha menoleh pada sang penjaga dengan dingin namun ganas.
EGHA
Minggir!
29. INT KORIDOR/RUANG VIP RUMAH SAKIT AREST. PULAU AREST - PAGI
CU pintu yang dibuka dengan keras.
SFX
Pintu terbuka.
Egha masih memegang gagang pintu melihat SLS Pak Alfian dan beberapa dokter mengelilingi ranjang pasien, dan DANI (10) yang setengah bangun dari ranjangnya.
OS Arbi : Seorang anak laki-laki usia antara 8-10 tahun. Kondisinya koma selama 7 bulan. Anak yang dateng sebelum kamu dan juga Iki.
MS Egha yang seperti bernafas lega.
30. INT. RUANG FISIOTERAPI ANAK, RUMAH SAKIT AREST. PULAU AREST - SIANG
Dani di bantu oleh seorang fisioterapis, dengan kepayahan melakukan terapi di paralel bar. langkah demi langkah pelannya, Pan to Egha yang tak jauh dari sana turut mengikuti langkah Dani. Ia memperhatikan Dani sambil tersenyum tipis.
31. EXT. TAMAN, RUMAH SAKIT AREST. PULAU AREST - SIANG
Egha membawa Dani berkeliling taman menggunakan kursi roda.
SLS Jona, Devan, dengan senyuman mereka, serta Arbi dan Iki yang melambaikan tangan menyapa dari jauh. Mereka semua datang menghampiri, bersamaan dengan Egha yang mendorong kursi roda turut menghampiri.
Di sudut taman yang rindang Egha duduk jongkok di depan Dani. Menghela nafas ringan sambil tersenyum tipis.
EGHA
(Ramah)
Nama kamu siapa?
DANI
(Cuek, jaim)
Dani
Egha mengangguk paham.
EGHA
Dani... Apa kamu laper sekarang?
Dani menggeleng kecil.
DANI
Kalo saya laper saya bakalan (ngomong, karena saya bukan anak kecil lagi.
OS Iki yang mengikik menahan tawa.
Di balik punggung Egha, SLS Iki dan Devan yang berdiri tak jauh dari Arbi dan Jona yang duduk di kursi taman, mereka ikut tersenyum geli.
Egha tersenyum sambil mengerutkan dahinya.
EGHA
Hmp! Hpm! Kakak ngerti...
Egha tersenyum sambil mengusap puncak kepala Dani. Dani dengan jaim berusaha mengelak, protes.
Iki tercengang sambil mengerutkan dahinya.
IKI
(Bicara pada yang lain sambil menunjuk Egha, terheran-heran)
Ituuu... Beneran Egha?
BEGIN MONTAGE - VARIOUS LOCATION
1. Sudut Taman - Siang : Dani dan Iki duduk di kursi taman sambil makan ice cream. Dengan santai Iki mengalungkan tangannya ke bahu kecil Dani dan menikmati ice cream. Dani dengan wajah dingin melirik padanya.
2. Kamar Mandi - Pagi : Duduk di kursi, Dani dibantu keramas oleh Egha dan Arbi.
3. Lapangan Badminton - Pagi: Dengan duduk di pundak Arbi, Dani memukul kok yang dilemparkan oleh salah seorang dari Egha, Jona, atau Iki yang ketiganya berdiri di lapangan sebelah. Mereka semua bersenang- senang.
END MONTAGE
32. RUANG KERJA PAK ALFIAN, KEDIAMAN UTAMA. PULAU AREST - SIANG
Egha berdiri di depan meja Pak Alfian dengan wajah dingin.
Pak Alfian yang duduk di depan meja menaruh perhatian padanya.
EGHA
Kapan Dani akan dipulangkan? Sudah 1 minggu lebih, dan kondisinya sekarang udah jauh lebih baik.
PAK ALFIAN
Kenapa kamu harus memusingkan soal itu? Kelihatannya dia sangat nyaman ada di sini.
EGHA
Dia masih kecil dan membutuhkan orang tuanya.
PAK ALFIAN
Dia bahkan tidak pernah satu kali pun menanyakan soal mereka...
EGHA
Belum!
PAK ALFIAN
Atau malah tidak akan pernah?
(Pause)
Tepat seperti yang kamu bilang, sudah sekitar satu minggu dan dia tidak pernah menanyakan soal orang tuanya. Bukankah itu aneh? Seorang anak kecil yang masih polos... Apa mungkin orang tuanya sendirilah yang menjadi sebab ia bisa sampai tenggelam?
Egha membulatkan matanya terkejut. Terdiam sesaat, seperti menahan nafas.
EGHA
Itu cuma spekulasi...
PAK ALFIAN
Kalau begitu...
(Menyondongkan tubuh ke depan
sambil mengatupkan tangan di
atas meja)
Apa kamu berani menanyakannya langsung pada anak itu, kenapa ia tidak pernah sekalipun menanyakan soal ibunya?
Dengan tatapan menantang pada Egha, Pak Alfian diam-diam tersenyum miring.
33. KOLAM RENANG, KEDIAMAN UTAMA. PULAU AREST - SIANG
Egha dan Arbi duduk di pinggir kolam renang bernuansa alam hingga hanya kaki mereka yang tergenang air.
EGHA
(Tanpa melihat Arbi)
Bi, menurut lo apa sebaiknya kita tanya Dani soal orang tuanya?
Arbi menoleh, memperhatikan wajah cemas Egha.
ARBI
Kamu takut dia sedih karena rindu orang tuanya, atau kamu takut dia sedih karena ngga mau bahas mereka?
Egha tak menjawab.
ARBI
Dalam pertanyaan kamu itu saya ngga yakin jawaban apa yang benar.
Sebaiknya kita tanya, atau sebaiknya kita biarin aja seperti air mengalir?
(Pause)
Sejujurnya saya jarang liat anak kaya dia... Kebanyakan mereka ceria dan lebih polos. Atau malah murung karena masalah mereka. Dia seperti punya sisi dewasa dibanding anak seusianya yang lain... Yang bisa nyimpen rahasia di dalam pikirannya sendiri.
(Pause)
Kalau diliat-liat, bukannya Dani itu udah kaya versi kecilnya kamu atau Jona?
OS suara tawa tertahan Iki di balik punggung Arbi & Egha.
Keduanya menoleh ke belakang. Iki senyum-senyum puas.
IKI
Bener, Bi, lo jenius... Gue juga ngerasanya kek gitu...
Iki menyerobot duduk di tengah-tengah keduanya dan
mengalungkan tangannya ke leher mereka.
IKI (cont’d)
Gha apa dari kecil lo emang udah ngeselin kaya tu bocah?
EGHA
Seinget gue ngga sengeselin lo yang selalu muncul dimana aja, kapan aja kek hantu gentayangan...
IKI
Tapi karena gue background lo yang item putih itu jadi berwarna kan?
Iki tersenyum lebar kekanakan, Egha tak acuh menanggapi.
ARBI
Tapi Ki, bukannya aneh...?
IKI
(Menoleh pada Arbi, ceria)
Kenapa?
ARBI
Egha sama Jona kan hampir mirip. Kenapa lo bisa akur sama Egha terus selalu ribut ama Jona?
IKI
(Bingung sendiri)
Hah?
Iki melepaskan rangkulannya dan menggaruk kepalanya bingung.
IKI (cont’d)
Gue gitu?
ARBI
Hmp!
Iki kembali tersenyum kekanakan.
IKI
Ah, gue tau, gue tau... Itu
karena... Egha itu versi angel nya si Jona, dan Jona itu versi devilnya Egha... Dengan kata lain, mereka itu tetep beda...
Iki manggut-manggut sambil tersenyum lebar. Arbi menggelengkan kepala sambil tersenyum geli. Egha terdiam, seperti teringat sesuatu.
EGHA
(Menoleh pada Iki)
Dani (dimana)?
INSERT : 33.A. INT. RUANG BACA, KEDIAMAN UTAMA. PULAU AREST - SIANG
LS area depan ruang baca.
OS Iki : Kalian ngga akan percaya...
Kamera masuk mengitari isi ruangan. Ada lemari yang penuh dengan buku-buku. SLS Jona yang duduk di sofa tengah membaca buku kedokteran. Pan to SLS Dani yang juga membaca buku di kursi rodanya.
ILL. MUSIK
Cerah dan menyenangkan.
34. INT/EXT. KORIDOR HALAMAN TENGAH, KEDIAMAN UTAMA. PULAU AREST - MAGHRIB
POV Devan : SLS Egha (back side) berjalan seorang diri.
dirinya mempercepat langkah menghampiri Egha.
SFX
Suara langkah kaki
Egha yang mendengar suara langkah, menoleh ke belakang.
DEVAN (OS)
Kamu mau mencoba kabur lagi.
Egha membulatkan matanya terkejut. Ia langsung menarik Devan ke sudut pojok terdekat, membenturkan punggung Devan ke dinding.
EGHA
(Setengah berbisik menekan
suara, marah)
Lo ngga berpikir sebelum bicara? apa yang lo omongin itu bisa membahayakan kita!
DEVAN
Waktu pertama kita ketemu di sini... Saat itu kamu juga baru aja keluar dari hukuman kan?
Egha menatap tajam Devan.
DEVAN (cont’d)
Biar saya bantu kamu... Kamu lagi mencari di mana pilotnya Pak Alfian bisa ditemuin kan?
Egha sedikit tercegang, lalu singkat tersenyum sinis.
EGHA
Ternyata lo hobi nguping pembicaraan orang.
DEVAN
Saya bisa bantu kamu nyari. 2 orang akan lebih cepat.
EGHA
Gimana lo bisa bantu sementara lo sendiri ngga tahu wajahnya.
DEVAN
Kamu tinggal tunjukin saya fotonya... Karena kamu memilikinya...
Egha kembali menatap tajam Devan.
FLASHBACK : 34.A.
BEGIN MONTAGE - VARIOUS LOCATION
1. Ruang penyimpanan arsip - Malam : Egha tengah melihat isi map yang sudah dibukanya. CU Isi map berupa profil pegawai Pak Alfian, seorang pilot. Sekaligus foto yang terjepit di atasnya. Egha mengambilnya. Dan langsung kembali menyimpan map di lemari penuh dokumen.
2. Area sekitar lapangan badminton - Malam : Egha berlari kencang di area pinggir lapangan, berhenti sejenak di salah satu meja dan meraba bagian bawah meja, lalu kembali berlari kabur. Para pengawal Pak Alfian mengejarnya. CU foto pilot yang tertempel di bawah meja.
END MONTAGE
Kembali ke Sc. 34
Egha menghela nafas.
EGHA
Lo ngga tahu apa yang lo omongin, dan gimana berbahayanya itu.
DEVAN
Saya tahu...
EGHA
(Menginterupsi)
Lo ikutin gue lagi, lo akan habis!
Egha pergi meninggalkan Devan. Devan terdiam di tempat.