Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
182. EXT. DEPAN KAFE – SIANG
Lewis dan 2 temannya telah berada di depan kafe.
YUDA
Tanpa sepatah kata pun Lewis berjalan masuk kedalam kafe.
2 temannya mengikuti.
CUT TO
183. INT. DALAM KAFE
Terlihat keadaan kafe masih belum ada pelanggan saat ini.
Riki sedang duduk santai sembari memainkan handphonenya di balik meja pemesanan.
Lalu dia melihat Lewis.
Tampak wajah Lewis sangat marah dan emosi.
LEWIS
YUDA
LEWIS
YUDA
Yuda dan Toni langsung mengacak-acak semua yang ada di dalam kafe.
RIKI
Riki terus berusaha menghadang Lewis dan 2 temannya.
Lewis menarik Riki.
LEWIS
Riki mencoba menyerang Lewis.
Dia memukul Lewis tepat di wajahnya.
RIKI
Lewis mulai habis kesabaran.
RIKI
Lewis langsung melayangkan pukulan ke wajah Riki hingga membuatnya hampir saja terjatuh.
Pertarungan terjadi antara Lewis dan Riki.
Tak butuh waktu lama bagi Lewis untuk mengalahkan Riki.
Riki tersungkur setelah terkena pukulan dan tendangan dari Lewis.
Lewis kemudian memerintahkan 2 temannya untuk menyerang Riki.
LEWIS
YUDA
Yuda dan Toni menghajar Riki.
Kafe terlihat sangat berantakan, bahkan beberapa barang hancur.
JUMP CUT TO
Setelah beberapa menit berlalu, Lewis puas mengacak-acak kafe.
Dia bersiap pergi.
LEWIS
Lewis menghampiri Riki.
LEWIS
Riki hanya diam.
LEWIS
Kemudian Lewis dan 2 temannya pergi.
RIKI
Riki berusaha bangkit.
JUMP CUT TO
20 menit berlalu.
Deni datang.
Riki terlihat sedang membereskan kafe yang berantakan.
Deni seketika terkejut melihat keadaan kafe.
DENI
Wajah Riki nampak penuh luka.
DENI
RIKI
DENI
RIKI
Deni terlihat sangat marah.
Dia bersiap pergi mencari Lewis.
RIKI
DENI
RIKI
Deni masih tidak terima.
Namun akhirnya dia memilih membantu Riki membereskan kafe.
CUT TO
184. INT. RUMAH LEWIS - RUANG TENGAH
Lewis dan 3 temannya sedang bersantai.
YUDA
LEWIS
TONI
Lewis kemudian berdiri dan mengambil jaketnya.
LEWIS
YUDA
Lewis dan 2 temannya pergi ke tempat latihan.
CUT TO
FADE OUT
185. EXT. DEPAN KAMPUS – SORE
Hana sedang menunggu Deni.
Tak lama Deni datang.
DENI
HANA
DENI
Hana memakai helm, lalu naik ke motor Deni dengan raut wajah bahagia.
Mereka pergi menuju kafe.
CUT TO
186. EXT. DEPAN KAFE
Mereka sampai di kafe.
Hana turun dari motor.
Dia nampak sangat senang bisa ke kafe lagi.
Hana menatap kafe dengan senyuman.
Deni menghampirinya setelah memarkir motor.
HANA
DENI
HANA
DENI
HANA
DENI
HANA
Mereka masuk kedalam kafe.
CUT TO
187. INT. TEMPAT LATIHAN LEWIS
Tampak Lewis sangat serius berlatih.
Sementara Yuda dan Toni sedang mengobrol.
TONI
YUDA
TONI
YUDA
TONI
YUDA
TONI
YUDA
TONI
Yuda dan Toni kemudian tertawa.
CUT TO
188. INT. DALAM KAFE(18.00)
Deni dan Riki menutup kafe lebih awal.
Riki, Deni dan Hana bersiap untuk makan.
Deni masih menyiapkan makanan.
Dia nampak sibuk membuat hidangan spesial untuk Hana.
HANA
Deni(O.S)
Riki nampak duduk di kursi setelah membantu Deni membuat makanan.
Dia duduk agak jauh dari Hana.
HANA
Riki hanya tersenyum.
Hana melihat wajah Riki penuh lebam.
HANA
RIKI
HANA
RIKI
Lalu Deni datang dengan membawa makanan yang cukup banyak.
DENI
Deni meletakkan makanan dimeja.
DENI
HANA
DENI
HANA
DENI
RIKI
Hana dan Deni makan.
Sementara Riki masih duduk dikursi sembari memejamkan matanya.
Deni melihat Riki.
Dia tau Riki sedang menahan sakit dibadannya akibat di keroyok Lewis dan 2 temannya.
Dia merasa bersalah ke Riki.
189. INT. DALAM RUMAH DENI – PAGI
Seminggu telah berlalu.
Hari dimana partai puncak dari turnamen tinju telah tiba.
Deni bersiap untuk melakoni laga itu menghadapi Lewis.
Dia menatap kaca sembari menyemangati dirinya sendiri.
DENI
Dengan penuh percaya diri, Deni tampak sangat siap.
Dia sudah tidak terlalu memperdulikan kemenangan.
Dia hanya ingin menghajar Lewis.
Tak lama Deni menelfon Hana.
DENI
CUT TO
190. INT. RUMAH HANA - DALAM KAMAR
HANA
INTERCUT TELEPON DENI DAN HANA
DENI
HANA
DENI
HANA
DENI
HANA
DENI
Hana terkejut.
Dia langsung paham kalau Deni ikut turnamen itu.
HANA
DENI
HANA
DENI
HANA
DENI
Deni menutup telfon.
CUT TO
191. INT. DALAM KAMAR HANA
Hana nampak bersiap, meski masih tak setuju dengan apa yang Deni lakukan.
HANA
CUT TO
192. EXT. DEPAN RUMAH DENI
Deni bersiap menuju rumah Hana.
Tak lama Riki datang.
RIKI
DENI
RIKI
DENI
RIKI
DENI
RIKI
Deni pergi kerumah Hana.
Riki pergi ke gedung turnamen tinju.
CUT TO
193. INT. GEDUNG TURNAMEN TINJU – RUANG TUNGGU PESERTA - PAGI
Lewis tampak sangat siap.
3 temannya terus mendampinginya.
YUDA
LEWIS
TONI
Lewis dan lainnya menunggu Deni datang.
CUT TO
194. EXT. DEPAN RUMAH HANA
Deni sampai.
Dia memencet bel gerbang rumah Hana.
Sindi keluar dan membuka gerbang.
SINDI
DENI
SINDI
5 menit setelah itu Hana keluar.
HANA
Deni tampak terpesona melihat kecantikan Hana.
Dia terdiam sesaat sembari memandang Hana.
HANA
Deni tersadar.
DENI
HANA
DENI
CUT TO
(motor) - AREA JALAN RAYA
Diperjalanan, Hana mencoba membujuk Deni agar tidak jadi bertanding.
Raut wajahnya nampak tak ingin melihat Deni terluka.
HANA
DENI
HANA
DENI
HANA
DENI
Hana masih merasa tidak enak ke Deni dan Riki.
CUT TO
195. INT. DALAM GEDUNG TURNAMEN TINJU - DEKAT AREA PENONTON
Riki menunggu Deni datang.
Panitia datang menghampiri Riki.
Dia mempertanyakan soal Deni ke Riki.
PANITIA
RIKI
PANITIA
Panitia pergi.
RIKI
Seseorang datang menghampiri Riki.
Dia Rio, pemilik sasana tinju tempat Deni berlatih.
RIO
RIKI
RIO
RIKI
RIO
RIKI
Riki mencoba menghubungi Deni.
Tak lama Deni datang bersama Hana.
RIKI
DENI
RIKI
DENI
HANA
Hana kemudian memegang tangan Deni.
HANA
Deni tersenyum.
RIO
Deni nampak terkejut sekaligus senang.
Dia tak menyangka Rio akan memberikan sarung tinju miliknya.
Lalu dia bersama Rio pergi ke ruang tunggu peserta.
Sementara Riki dan Hana pergi ke bangku penonton.
RIKI
CUT TO
196. INT. GEDUNG TURNAMEN TINJU - RUANG TUNGGU PESERTA
Deni bertemu dengan Lewis.
YUDA
LEWIS
Deni hanya diam.
Dia fokus untuk bertanding dan menghajar Lewis.
YUDA
TONI
Toni, Lewis dan Yuda sangat meremehkan Deni.
Deni mencoba tetap tenang.
Dia tidak terpancing omongan Lewis dan 3 temannya.
RIO
DENI
Rio senang Deni nampak sangat siap.