6. INT. KAMPUS - DEPAN KELAS LEWIS - SIANG
Hana berjalan menuju toilet.
Dia melewati ruang kelas Lewis.
Hana tak sengaja melihat Lewis.
Dia berhenti sejenak.
HANA
Eh, itu kan...(Berusaha mengingat), orang yang tadi ngebentak Rena. Ternyata kuliah disini dia.
Setelah itu Hana lanjut pergi menuju ruang kelasnya.
CUT TO
FADE OUT
7. INT. KAMPUS - RUANG KELAS HANA – SORE(15.00)
Hana sedang mengikuti pembelajaran di kelasnya.
Terlihat Hana sangat fokus mendengarkan materi dari dosen.
JUMP CUT TO
Beberapa menit kemudian kelas selesai.
Rena pergi menemui Bu Desi.
Sementara Hana pergi menuju kantin.
CUT TO
8. EXT. DEPAN KELAS HANA
Hana bertabrakan dengan Lewis saat berjalan keluar kelas.
HANA
Aduh! Iih, lihat-lihat dong kalo jalan(Kesal).
YUDA
Hei hei, lu yang salah lu yang marah-marah. Gimana sih.
HANA
Temen lo tuh(menunjuk Lewis) yang salah, jalan nggak lihat-lihat.
Lewis ingat Hana.
LEWIS
Lo... Yang tadi pagi kan?
HANA
Udah udah minggir, ganggu aja.
Hana pergi.
YUDA
Wah nyolot nih anak(bersiap mengejar Hana).
LEWIS
(Menahan Yuda), biarin.
Lewis dan teman-temannya pergi.
CUT TO
9. INT. KANTIN KAMPUS - SORE(16.00)
Hana masih menunggu Rena.
HANA
(Menghela nafas). Rena kok lama sih.
Coba menghubungi Rena dengan menelfon.
Namun tak diangkat.
JUMP CUT TO
10 menit kemudian, Rena datang dengan tergesa-gesa.
RENA
Hana... Maaf ya agak lama. Banyak yang harus diomongin soalnya.
HANA
Iya, nggak papa kok.
RENA
Kamu udah pesen makan?
HANA
Udah tadi. Masih belum jadi. Kamu pesen dulu aja.
RENA
Yaudah aku pesen dulu. Tunggu bentar ya.
Rena pesan makanan.
Setelah itu Hana dan Rena mengobrol sambil menunggu makanan mereka datang.
CUT TO
10. INT. DALAM KAFE
Deni sedang duduk sembari menonton pertandingan tinju di handphone.
Sementara Riki sibuk melayani pembeli.
RIKI
Den, ngapain?
DENI
Nonton tinju bentar.
RIKI
Ini pelanggan lagi rame Den, malah enak-enakan main handphone(sedikit kesal)?
DENI
Bentar. Tanggung ini udah mau habis.
RIKI
Serah lu.
DENI
Nanti kalo udah selesai gue bantuin. Tenang aja.
Deni mengambil minum.
Riki sedang menyiapkan pesanan.
DENI
Eh Rik, gimana kalo gue ikut turnamen tinju? seru tuh kayaknya. Lo kan tau impian gue pingin jadi petinju profesional.
RIKI
Den, lo lupa sama muka lo yang lebam-lebam itu. Kalo saran gue, mending pikirin lagi soal impian lo.
DENI
Ini kan karena gue dikeroyok aja. Coba tadi satu lawan satu, habis tuh orang sama gue.
RIKI
Nih ya, mending lo fokus sama kerjaan lo sekarang. Terus lo pikirin masa depan lo. Lo tata biar nggak berantakan ntar.
Saat sedang berbincang dengan Riki, Deni menemukan turnamen kejuaran tinju junior di handphone.
DENI
Wah! Doa gue terkabul(bahagia). Lihat nih, ada yang ngadain turnamen tinju kelas junior. Disini ditulis besok pendaftaran udah mulai dibuka. Gue harus ikut ini...(Sangat bersemangat)
RIKI
Gak didengerin dong gue ngomong barusan.
DENI
Rik, lo harus anterin gue daftar besok.
Riki hanya menghela nafas.
CUT TO
FADE OUT
11. INT. DALAM RUMAH LEWIS – RUANG TENGAH – MALAM
Lewis dan 4 temannya baru selesai berlatih tinju.
Saat ini mereka sedang berada dirumah Lewis.
YUDA
Eh bro(Lewis), gue barusan dapet info kalo besok pendaftaran turnamen tinju kelas junior dibuka. Lo(Lewis) bisa ikut ini.
LEWIS
Nggak. Gue gak tertarik. Cuma kelas junior.
YUDA
Kalo menurut gue, ini kesempatan buat lo. Biar bisa hajar orang-orang yang ikutan nih turnamen. Itung-itung buat latihanlah, secarakan lo udah banyak menangin turnamen tinju kelas senior.
TONI
Bener tuh kata si Yuda. Mending lo ikut, biar seru.
LEWIS
(Menghela nafas). Tapi, kalo dipikir-pikir boleh juga. Gue lagi pingin mukulin orang. Gue masih kesel sama orang yang nabrak motor gue waktu itu.
YUDA
Pas kalo gitu. Jadi gue daftarin?
LEWIS
Ya.
YUDA
Cakep, gitu dong.
CUT TO
FADE IN
12. EXT. DEPAN GEDUNG - PAGI(06.00)
Deni dan Riki sedang mencari gedung pendaftaran turnamen tinju.
RIKI
Den, lu yakin ini tempatnya?
DENI
Kalo lihat alamatnya di hp, harusnya bener ini.
RIKI
Yaudahlah masuk aja ayo. Kafe udah harus buka jam 8. Gue nggak mau ya kena marah pak Jaya gegara telat nganterin lu.
DENI
Tenang aja, nggak bakal lama ini. Masih jam 7 lebih dikit.
Deni dan Riki masuk ke sebuah gedung.
CUT TO
13. INT. DALAM GEDUNG – AREA PENDAFTARAN
Deni langsung mendaftarkan namanya ke panitia.
Dia menulis data dirinya secara lengkap.
DENI
Oke, beres.
Setelah itu Deni dan Riki pergi menuju kafe.
CUT TO
14. EXT. DEPAN GEDUNG
Sesaat baru saja keluar dari gedung, Deni dan Riki berpapasan dengan Yuda dan Toni.
Yuda ingat wajah Deni.
Dia menghadang Deni dan Riki.
YUDA
Wah wah, ketemu lagi kita. Ngapain lo disini?
Deni ingat wajah Yuda.
DENI
Jangan ikut campur urusan orang. Mending lu diem.
YUDA
Bentar-bentar. Lo, ikut turnamen ini?(Kemudian tertawa). Yakin lo??(Meremehkan). Nggak inget habis gue gebukin?
DENI
Kemarin lu keroyokan, jelas menangnya. Coba sendiri, udah gue habisin lu.
YUDA
Ooh, nantangin kayaknya nih orang. Mau gue hajar lagi?
DENI
Banyak omong, maju lo!(Menantang)
YUDA
Ya ayo sini, maju!(Bersiap bertarung).
DENI
Ya lo dulu maju!
YUDA
Lo dulu lah.
Keributan terjadi antara Yuda dan Deni.
RIKI
Den Den, udah!(Melerai)
Riki menarik Deni.
Riki dan Deni lanjut pergi menuju kafe.
YUDA
Cabut lo. Dasar lemah!
TONI
Udah Yud, biarin. Hei, ini berita bagus. Nanti kita kasih tau si Lewis.
YUDA
Harus. Sekarang kita daftarin dulu Lewis.
Yuda dan Toni masuk ke gedung pendaftaran turnamen tinju.
CUT TO
15. EXT. JALAN - MOTOR
Riki fokus mengendarai motor.
Deni masih kesal karena Riki menariknya tadi.
DENI
Kenapa lo pisahin gue tadi? Padahal gue mau habisin tuh orang.
RIKI
Kalo gue nggak pisahin, lo nggak bakal bisa ikut turnamen ini. Karena lo udah bikin keributan di depan gedung pendaftaran, mau?
Deni mulai tenang.
RIKI
Lagian siapa sih tuh orang?
DENI
Dia yang ngeroyok gue kemarin.
RIKI
Oh, itu orangnya?(Tidak percaya). Lo dikeroyok sama mereka? (Kemudian tertawa).
DENI
Kenapa lu? Ada yang lucu?
RIKI
Den, badan mereka aja kecil gitu, masa lu kalah?(Tertawa)
DENI
Hei hei... Tunggu dulu niih, mereka nggak cuma berdua ya, mereka berlima. Terus ada satu yang badannya gede, nah itu yang ngehajar gue.
RIKI
Ooh, seberapa tuh gedenya?
DENI
Dih, nggak percaya nih anak.
RIKI
Percaya gue...(Sambil menahan tawa).
DENI
Percaya tapi ketawa. Coba aja lu diposisi gue kemarin, gue yakin lu juga pasti bonyok.
RIKI
Iya iya udah, jangan bahas itu lagi.
CUT TO
16. INT. DALAM KAMPUS - KELAS LEWIS – PAGI(08.00)
Yuda dan Toni datang setelah mendaftarkan Lewis ke ajang turnamen tinju kelas junior.
Lewis telah berada dikampus dan duduk di kursinya dengan santai, sambil memainkan handphonenya.
Yuda dan Toni menghampiri Lewis.
YUDA
Bro bro! Lo pasti bakal tambah semangat ikutan nih turnamen setelah denger berita dari gue.
LEWIS
Apaan?
YUDA
Lo masih inget kan kemarin, sama orang yang nabrak motor lo?
LEWIS
Iya. Kenapa?
YUDA
Barusan gue sama Toni ketemu dia di tempat pendaftaran, dia ikut turnamen ini juga bro.
LEWIS
Serius lo?
YUDA
Yaelah, ngapain gue bohong. Gue aja hampir ribut tadi sama tuh orang.
LEWIS
Baguslah. Kemarin gue belum puas hajar dia.
YUDA
Lu nikmati lah nanti pokoknya.
Lewis nampak mulai tertarik mengikuti turnamen tinju kelas junior ini.
CUT TO
17. EXT. PARKIRAN KAMPUS – SIANG
Hana dan Rena bersiap pulang.
RENA
Hana, mampir ke kafe bentar mau nggak?
HANA
Mm, boleh. Mau ke kafe mana?
RENA
Yang searah sama jalan pulang aja.
HANA
Yaudah, ayo.
Rena dan Hana pergi menggunakan motor Rena.
CUT TO
Beberapa menit kemudian, Hana melihat ada sebuah kafe.
HANA
Eh Ren, itu ada kafe.
Rena melihat kafe itu.
Rena dan Hana menuju kafe itu.
CUT TO
18. EXT. DEPAN KAFE – TEMPAT PARKIR
Rena memarkir motornya di depan kafe.
Setelah itu Rena dan Hana masuk ke dalam kafe.
CUT TO
19. INT. DALAM KAFE – TEMPAT MEMESAN
Rena dan Hana memesan.
HANA
Kamu mau pesen apa?
RENA
Aku(berfikir sebentar)... Sama deh kayak kamu.
HANA
Ok.
Saat akan memesan, Rena dan Hana terkejut melihat Deni yang tiba-tiba datang melayani mereka.
Deni baru saja mengantar pesanan ke meja pembeli.
RENA
Lah(terkejut). Lo lagi(menunjuk Deni).
Deni tampak biasa saja melihat Hana dan Rena.
HANA
Kok lo disini? Ngapain?
DENI
Ya kerjalah. Lah lu? Ngapain disini?
HANA
Ya mau beli lah.
DENI
Mau pesen apaan?(Wajah malas).
RENA
Astaga, sama pembeli kok mukanya gitu. Harus yang ramah dong. Senyum.
HANA
Iya, harus yang lemah lembut. Masa kayak gitu, masih marah soal kemarin? Kan kita udah minta maaf. Udah dibayarin juga baksonya.
DENI
Hei, mau pesen apa nggak? Malah ngedumel gak jelas berdua.
HANA
Mm... pesen ini dong(menunjuk sebuah minuman di menu), dua ya.
DENI
Apalagi?
HANA
Udah itu aja.
DENI
Yaudah duduk, jangan disini.
HANA
Iih, attitudenya kurang bagus. Diperbaiki lagi ya.
CUT TO(Area Pembeli)
Rena dan Hana kemudian duduk menunggu pesanannya.
JUMP CUT TO
Beberapa menit menunggu, minuman mereka datang.
Deni mengantar minuman itu.
Dia meletakkannya di meja tanpa sepatah kata pun.
Saat Deni akan kembali, Hana menahannya.
HANA
Eh eh, tunggu bentar. (menarik baju Deni).
DENI
Apa lagi?
HANA
Duduk sini dulu.
DENI
Nggak bisa, gue lagi kerja.
Deni kembali mencoba pergi.
Namun Hana lagi-lagi menarik lengan bajunya.
HANA
Duduk sini dulu. (Memaksa Deni duduk).
Deni terpaksa duduk.
DENI
Apasih nih anak. Gue mau lanjut kerja lo ini(mulai kesal).
HANA
Bentar dulu. Ada berita penting buat lo. Lo pasti terkejut dengernya.
DENI
Kalian ini lagi sakit apa gimana? Kita kenal aja enggak, tiba-tiba ada berita buat gue.
RENA
Sstt... Jangan berisik! Dengerin Hana dulu.
Deni terpaksa mendengarkan.
HANA
Lo masih inget kan sama orang yang ngejar-ngejar lo kemaren? Yang motornya lo senggol.
Deni hanya diam.
HANA
Jadi... mereka kuliah ditempat gue.
Respon Deni biasa saja, dengan wajahnya yang datar.
RENA
Hah!(Terkejut). Beneran?
HANA
Iya, kamu baru tau?
RENA
Iya aku baru tau ini dari kamu.
DENI
Malah ngobrol berdua.
Deni berdiri dan akan pergi.
DENI
Aneh emang mereka ini.
Hana menarik Deni kembali.
DENI
Apalagi!? Seneng amat narik baju orang(kesal).
Deni kembali duduk.
HANA
Kok, lo responnya biasa aja?
DENI
Ya terus, gue harus apa? Jungkir balik? Lompat-lompat? Ngapain.
RENA
Seenggaknya lo terkejut gitu. Gue aja terkejut lo. (Heran dengan respon Deni).
DENI
Kebuang 5 menit waktu gue sama hal gak penting kayak gini.
Tak lama kemudian pak Jaya datang untuk mengecek keadaan kafenya hari ini.
Dia melihat Deni duduk di sebelah pembeli.
Dia menghampiri Deni.
PAK JAYA
Deni, ngapain kamu duduk disini!? Ini tempatnya pembeli, bisa keganggu nanti mereka(Hana dan Rena). Mbak, maaf(kepada Hana dan Rena), pegawai saya sudah mengganggu kenyamanan kalian.
HANA
Oh iya, nggak papa pak. Agak sedikit ke ganggu sih tadi. Tapi nggak papa kok.
DENI
Loh pak, bukan gitu. Tadi saya...(Mencoba menjelaskan)
PAK JAYA
Udah diem, jangan bikin alasan lagi. Balik kerja sana! Ganggu pembeli aja kamu ini.
DENI
Iya pak. Maaf.
Deni terlihat sangat kesal dengan Hana dan Rena.
Deni berjalan menghampiri Riki.
CUT TO(Area Barista)
Riki sedang menyiapkan pesanan pembeli.
RIKI
Lagian sih lu, ngapain duduk disana? Udah tau tempatnya pembeli.
DENI
Ini lagi, gue disuruh duduk sama mereka(Rena dan Hana), ya gue duduk. Malah gue yang kena marah. Nih ya, kalo aja mereka bukan cewek, udah gue ajak ribut tadi.
RIKI
Lo kenal sama mereka?
DENI
Ya enggak. Cuma pernah ketemu aja. Kemarin waktu kejadian gue dikeroyok.
RIKI
Ooh.
DENI
Gue minta tolong ke mereka, biar nggak ngasih tau ke orang yang ngejar gue kalau gue lagi ngumpet. Eh malah ditunjukin. Ya mau nggak mau gue harus lari dong jadinya.
RIKI
Tapi akhirnya bonyok juga kan lu meskipun lari?
DENI
Iya sih...(Tertawa)
RIKI
Sama aja bohong lu lari.
DENI
Seenggaknya gue udah coba kan.