49. INT. DALAM KAFE – SIANG
Hana melihat Deni berjalan pergi keluar kafe.
Dia cepat-cepat menghampiri Deni.
HANA
Deni Deni. Deni...
Deni menghiraukan Hana dan pergi menuju motornya.
HANA
Deni. Iih tunggu bentar.
Hana mengikuti Deni.
CUT TO
50. EXT. DEPAN KAFE – AREA PARKIR
Deni langsung naik ke motornya dan bersiap pergi.
Hana menghalangi jalan Deni.
Dia berdiri di depan motor Deni.
DENI
Minggir.
HANA
Nggak mau. Anterin pulang.
DENI
Udah minggir. Gue lagi buru-buru.
HANA
Enggak! Nggak mau. Pokoknya anterin gue pulang.
DENI
(Mulai kesal). Lo kan sama Rena, balik sama dia laah.
HANA
Rena udah pulang duluan, ada perlu soalnya. Sekarang nggak ada yang anterin gue pulang. Masa iya gue harus jalan kaki...(wajah sedih). Rumah gue kan jauh(terus berusaha membuat Deni luluh).
DENI
Astagaa, apes bener hidup gue. Tunggu sini bentar. Jangan naik dulu.
HANA
Yeey. Makasih Denii(senang).
Deni turun dari motor.
Dia mengambil helm Riki di motor Riki.
DENI
Pake nih.
HANA
Oke. Pakein dong.
Deni menatap Hana dengan wajah kesalnya.
HANA
Gue pake sendiri aja. Ayo.
Deni naik ke motor.
Hana naik ke motor Deni.
Deni mengantar Hana.
CUT TO(motor)
Diperjalanan, Hana dan Deni tidak mengobrol apapun.
Tak lama Hana ingat rencananya untuk membeli kue.
HANA
Deni, mampir ke toko kue dulu boleh gak? Gue mau beli.
DENI
Enggak.
HANA
Cuma sebentar kok. Nanti gue beliin kue. Gimana?
DENI
Udah diem. Beli aja sendiri nanti.
HANA
Ih...(Kesal)
Kemudian Hana melihat ada toko es krim.
Dia ingin membeli es krim.
HANA
Deni Deni, stop!(Menepuk pundak Deni cukup keras)
Deni terkejut.
DENI
Eh...(Motor oleng)
Deni menghentikan motornya dipinggir jalan.
DENI
(menghela nafas). Bisa nggak, pelan-pelan ngomongnya. Hampir jatoh lo barusan.
HANA
Maaf(tertunduk).
DENI
Orang kok seneng amat ngagetin.
HANA
Kesana(menunjuk ke toko es krim) dulu ya. Bentar aja.
DENI
Hei, gue udah bilang kan tadi. Gue lagi buru-buru, mau ada perlu. Tolong ngerti lah.
HANA
Ya tadi kan nggak jadi beli kue, masa nggak beli es krim juga. (Memasang wajah sedihnya).
Deni menghela nafas untuk meredam kekesalannya.
HANA
Mau yaa, pliis(memohon). Gue pingin beli.
DENI
Huuh. Jangan lama-lama. Inget.
HANA
Janji, gabakal lama.
Deni akhirnya mengikuti keinginan Hana.
CUT TO
51. EXT. DEPAN TOKO ES KRIM – TEMPAT PARKIR
Deni berhenti di depan toko es krim.
Deni memarkir motor.
Hana turun.
Deni turun.
HANA
Ayo temenin.
Hana menarik tangan Deni.
Mereka masuk kedalam toko es krim.
CUT TO
52. INT. DALAM TOKO ES KRIM
VIEW
Bagian dalam toko tak terlalu besar.
Terlihat dinding bagian dalam toko berwarna merah muda.
Berbagai macam es krim ada di dalam lemari pendingin yang berjajar tapi.
Keadaan toko pun tidak terlalu ramai.
HANA
Waah, banyak banget es krimnya(senang).
DENI
Namanya juga toko es krim, ya banyak es krim. Masa banyak buku. Aneh.
HANA
Apasih.
Hana kemudian memilih beberapa es krim.
JUMP CUT TO
5 menit Hana berputar mencari es krim yang dia inginkan.
DENI
Hei, katanya bentar tadi. Udah 5 menit lebih ini.
HANA
Iya iya, tunggu dulu. Masih belum ketemu es krimnya.
Hana kemudian menemukan es krim yang dia cari.
Dia mengambil 5 es krim.
HANA
Oke udah. Gue bayar dulu.
Hana dan Deni pergi ke kasir untuk membayar.
CUT TO(Kasir)
KASIR(wanita)
Semuanya 50.000 kak.
Hana mencari uangnya di dalam tasnya.
HANA
Uangnya mana sih... Perasaan tadi aku taruh sini. (Terus mencari).
Uang yang semula akan digunakan untuk membeli kue, tidak ada di dalam tasnya.
HANA
Haduuh(Mulai panik), mana ya... Jangan-jangan ketinggalan lagi dirumah. Astaga...(Cemas)
Deni menunggu Hana membayar sambil memainkan handphonenya.
HANA
Kak, sebentar ya.
KASIR
Oh iya.
Hana menghampiri Deni.
HANA
Mmm... Deni.
Deni menghiraukan Hana.
Dia melihat kearah luar.
HANA
Ih. Deni!
DENI
Apa?
HANA
Ini, kan gue mau bayar es krimnya, tapi... Itu, uangnya ketinggalan.
DENI
Terus??
HANA
Mm, bayarin dulu boleh nggak? Pliis...(Memohon)
DENI
Wah kacau nih anak.
HANA
Gue nggak tau kalau uangnya ketinggalan, beneran. Tolong yaa.
DENI
Emang bener-bener sial gue hari ini.
HANA
Denii, bantuin doong. Nanti gue ganti kok uangnya. Ya??(Berharap)
Deni mengeluarkan dompet.
Dia mengambil uang 50.000
HANA
Makasih(tersenyum).
Deni sangat kesal.
Namun Deni tetap membayarkan es krim Hana.
Dia membayar ke kasir.
Hana mendapatkan es krimnya.
KASIR
Terima kasih.
Kemudian Deni dan Hana berjalan menuju motor.
DENI
Banyak amat beli es krim(sedikit heran).
HANA
Iya, buat stok dirumah. Biar gak beli beli mulu. Makanya gue beli banyak sekalian.
DENI
Ooh.
CUT TO
53. EXT. DEPAN TOKO ES KRIM – TEMPAT PARKIR
Hana memakan 1 es krimnya.
HANA
Deni, mau?(Menawarkan es krim)
DENI
Enggak.
HANA
Nggak papa kok. Ambil aja.
DENI
Enggak.
HANA
Yaudah. Jangan nyesel ya.
Deni dan Hana naik ke motor.
Mereka melanjutkan perjalanan kerumah Hana.
CUT TO
54. EXT. JALAN - MOTOR
Es krim Hana masih belum habis.
DENI
Bisa nggak makan es krimnya nanti aja? Bahaya. Lagi dijalan ini.
HANA
Nggak papa. Tenang aja.
DENI
Dibilangin juga.
Deni terlihat semakin kesal.
CUT TO
55. EXT. DEPAN RUMAH HANA
Setelah beberapa menit, akhirnya mereka sampai dirumah Hana.
Hana turun dari motor.
HANA
Deni. Makasih ya, udah mau anterin.
DENI
Lain kali, kalo nggak ada uang jangan asal beli. Nyusahin aja.
HANA
Iya iya maaf, gitu aja marah. Tunggu sini bentar, gue ambil uang dulu.
DENI
Ngapain??
HANA
Mau gantiin uang lo. Yang tadi buat bayar es krim.
DENI
Udah nggak usah, buru-buru gue.
HANA
Beneran?
DENI
Ya.
HANA
Oke.
Deni kemudian pergi.
HANA
Hati-hati, dadaah...(Melambaikan tangan)
Hana masuk kedalam rumahnya.
CUT TO
56. INT. RUMAH DENI - KURSI
Deni duduk sebentar dirumahnya.
CUT TO(Kamar mandi)
Deni kemudian masuk ke kamar mandi.
Saat membuka jaketnya, Deni melihat ada bekas es krim dibagian punggung.
DENI
Huuh...(Meredam kekesalannya)
Deni bersiap pergi ke gedung pendaftaran tinju untuk mencoba mendaftar ulang.
Deni masih tidak terima atas kekalahannya.
JUMP CUT TO
Beberapa menit kemudian Deni siap dan langsung pergi menuju gedung pendaftaran.
CUT TO
57. INT. DALAM GEDUNG PENDAFTARAN - RUANGAN PANITIA
Deni duduk di sebuah kursi.
Dia mengobrol dengan seorang panitia.
DENI
Apa bapak nggak bisa bantu saya buat ikut ulang kompetisi ini? Tolong, kasih saya satu kesempatan lagi. Kemarin saya belum siap.
PANITIA
Mas, kalau anda saya izinkan daftar ulang lagi, gimana respon peserta lainnya yang sudah gugur? Menurut anda mereka nggak akan minta tolong saya buat mendaftar ulang di turnamen ini lagi?
Deni terdiam.
Dia berfikir kalau itu juga ada benarnya.
DENI
Iya pak, maaf. Kalo gitu, saya permisi dulu.
PANITIA
Silahkan.
Deni gagal mendaftar ulang di kompetisi tinju junior.
Setelah itu dia pulang.
CUT TO
FADE OUT
58. INT. DALAM RUMAH HANA – RUANG TENGAH – MALAM(19.00)
Hana sedang menonton tv sembari makan camilan.
Dia tampak santai.
Tak lama datang kedua orangtuanya.
Mereka pulang dari kantor.
Orangtua Hana tampak sedang bertengkar.
TINO(Papa Hana)
Mama kalau seperti ini terus, papa jadi nggak tahan sama mama! Baru pulang udah marah-marah.
SINDI(Mama Hana)
Kok malah papa yang marah? Harusnya mama yang marah ke papa! Papa selalu egois, nggak mau dengerin apa kata mama.
TINO
Egois gimana?? Harusnya mama nggak perlu marah kayak gini. Toh ini cuma masalah sepele.
Hana coba menenangkan kedua orangtuanya.
HANA
Ma, pa... Kenapa?
TINO
Kasih tau mama kamu itu, jangan nyalahin papa terus.
Hana bingung.
SINDI
Papa kamu itu, nggak pernah ngertiin mama. Setiap hari ada aja kelakuannya yang bikin mama kesel.
HANA
Udah ma. Papa juga udah, jangan berantem.
TINO
Sudahlah, papa mau keluar. Nggak betah dirumah(emosi memuncak).
Tino pergi dari rumahnya.
Sementara Sindi masuk kedalam kamar.
Hana sedih melihat kedua orangtuanya.
Dia mematikan tv dan masuk ke kamarnya.
CUT TO
FADE IN
59. INT. KAMPUS – PAGI
Hana dan Rena sedang berjalan menuju ke kelas.
Hari ini jadwal mereka masuk pagi.
Hana tampak melamun.
Dia masih memikirkan orangtuanya yang bertengkar semalam.
RENA
Hana, nanti anterin aku ke toko buku bentar mau nggak? Ada buku yang mau aku beli soalnya.
Hana hanya diam.
Rena menengok ke Hana.
RENA
Hana? Mau kan? Hana(Menepuk pelan pundak Hana).
HANA
Eh(terkejut)... Iya? Maaf aku nggak denger barusan.
Rena merasa aneh dengan sikap Hana hari ini.
RENA
Kamu kenapa? Dari tadi aku perhatiin kayak lagi mikirin sesuatu.
HANA
Oh, enggak. Nggak papa.
RENA
(Menghela nafas). Hana, kalau kamu ada masalah cerita ke aku ya, jangan di pendam sendiri. Kan aku sahabat kamu. Aku pasti bantu kok.
Hana belum ingin menceritakan hal ini ke Rena.
HANA
Iya.
CUT TO
60. EXT. DEPAN RUMAH RIKI
Deni berhenti didepan rumah Riki dengan menaiki motornya.
DENI
Rikii, Riik... Woi Riik.(Memanggil dengan nada kencang).
CUT TO(Kamar Riki)
Riki melihat Deni dari jendela kamar.
RIKI
Ngapain tuh anak. Pake teriak-teriak lagi.
Riki keluar.
CUT TO(Depan rumah Riki)
RIKI
Den, ngapain sih lu? Jangan teriak-teriak lah. Malu gue sama tetangga.
DENI
Sorry sorry. Ikut gue bentar.
RIKI
Kemana?
DENI
Udah ayo. Penting.
RIKI
Firasat gue gak enak ini(nada pelan). Yaudah tunggu bentar. Jangan teriak-teriak lagi.
DENI
Iya iya.
Riki masuk mengambil jaket.
Setelah itu dia keluar dan menghampiri Deni.
RIKI
Den, sebenernya mau kemana sih ini? Kasih tau lah. Penasaran gue.
DENI
Ke gedung turnamen tinju. Ada hal yang harus gue lakuin.
RIKI
Lu mau daftar lagi? Astaga Deen, masih nggak kapok lu ya udah masuk rumah sakit kemarin.
DENI
Hei hei, gue bukan mau ikutan lagi. Udah nggak bisa juga.
RIKI
Ya terus, mau ngapain ini kesana?
DENI
Gue mau cari orang yang udah ngerekam terus nyebarin video kekalahan gue kemarin. Masih nggak terima gue. Enak aja tuh orang ngerekam-ngerekam tanpa ijin.
RIKI
Lo mau cari kemana? Nggak mungkin ketemu.
DENI
Gue yakin dia pasti ngerekam peserta lainnya juga hari ini. Gue harus temuin tuh orang pokoknya.
RIKI
Mau lo apain tuh orang kalo ketemu emangnya?
DENI
Pukulin lah.
RIKI
Wah, gue nggak ikutan ya. Gue nggak mau kena masalah.
DENI
Iyaa, santai. Bantu gue cari orangnya aja. Sisanya biar gue yang urus.
Deni dan Riki kemudian pergi menuju tempat turnamen tinju.
CUT TO
61. EXT. DEPAN GEDUNG TURNAMEN TINJU
Setelah beberapa menit perjalanan, Deni dan Riki sampai di gedung turnamen tinju.
Deni dan Riki turun dari motor.
Mereka masuk kedalam gedung.
CUT TO
62. INT. DALAM GEDUNG – AREA PENONTON
Riki duduk dan menonton pertarungan yang sedang berlangsung.
Sementara Deni terus mengamati orang-orang disekitarnya.
JUMP CUT TO
Sudah 1 jam mereka disana tanpa menemukan orang yang sedang dicari oleh Deni.
RIKI
Bener kan kata gue, nggak bakal ketemu. Tau gini gue nggak ikut tadi(lelah).
DENI
Sabar dulu, bentar lagi pasti ketemu orangnya. Gue masih coba fokus cari ini.
Saat sedang mengamati orang sekitar, peserta yang bertanding selanjutnya adalah Lewis.
Lewis memasuki ring.
DENI
Lah...(Terkejut)
RIKI
Ketemu orangnya!?
DENI
Itu... Kayak orang yang mukulin gue dulu.
RIKI
Ah elah, gue kira ketemu orangnya.
DENI
Iya bener. Tuh orang yang ngeroyok gue.
RIKI
Mana?
DENI
Itu yang pake sarung tinju merah.
Riki melihat Lewis.
RIKI
Oh itu. Gede juga badannya. Pantesan lu bonyok.
DENI
Beruntung dia(Lewis) gue udah kalah.
RIKI
Kenapa emang??
DENI
Kalo aja gue ketemu sama dia di ring, udah gue habisin.
Riki dan Deni tampak serius menonton Lewis bertanding.
JUMP CUT TO
Tak sampai 3 menit, Lewis membuat lawannya tidak berdaya.
RIKI
Cepet amat. Hebat juga tuh orang.
DENI
Kayak gitu lo bilang hebat? Astaga Rik, masih dibawah gue levelnya. Yakali kayak gitu doang bisa juara. Dahlah, ayo balik.
RIKI
Lah, orang yang ngerekam lo udah ketemu??
DENI
Biarin, udah capek gue.
RIKI
(Bingung). Wah aneh lu. Tadi aja semangat ngajak kesini.
Deni sangat tidak senang melihat Lewis menang begitu mudah.
Deni dan Riki pergi.