Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
35. INT. DALAM MOBIL LEWIS
Yuda menyetir mobil.
Lewis duduk di sebelah Yuda.
Sementara Toni duduk di kursi belakang.
Mereka bersiap menuju tempat turnamen tinju, untuk menonton match hari ini.
YUDA
TONI
LEWIS
YUDA
LEWIS
YUDA
TONI
YUDA
CUT TO
36. EXT. DEPAN GEDUNG TURNAMEN TINJU – PAGI
Riki dan Deni sampai.
Riki memarkir mobilnya.
Kemudian Riki dan Deni turun.
DENI
RIKI
Deni mengambil tasnya di bagasi.
Lalu Riki dan Deni masuk ke dalam gedung.
CUT TO
37. INT. GEDUNG – AREA DEPAN
Riki terus mengingatkan Deni.
RIKI
DENI
RIKI
Deni pergi berjalan masuk ke ruang tunggu peserta dengan sangat semangat dan percaya diri.
Sementara Riki pergi menuju area penonton.
CUT TO
38. INT. GEDUNG - RUANG TUNGGU PESERTA
Deni mengeluarkan sarung tinju yang sudah dia persiapkan.
Sarung tinju itu berwarna biru dengan garis-garis hitam di pinggirnya.
DENI
Deni menyemangati dirinya sendiri.
CUT TO
39. INT. BANGKU PENONTON
Bangku penonton sudah hampir penuh oleh penonton yang ingin menyaksikan turnamen ini.
Mereka begitu antusias.
Riki duduk dikursi penonton.
Dia sedikit cemas karena Deni tidak mengikuti arahannya saat latihan.
RIKI
CUT TO
Lewis dan 4 temannya datang.
Mereka duduk.
YUDA
TONI
40. INT. DALAM GEDUNG – RING
Penonton disuguhkan dengan match pembuka yang sangat seru.
Pertarungan berlangsung sangat sengit.
JUMP CUT TO
Beberapa menit berlalu, 4 match sudah selesai.
CUT TO(Bangku penonton)
Riki melihat beberapa peserta tinju lainnya sangat baik dalam bertarung.
Riki mulai pesimis dengan Deni saat ini.
RIKI
CUT TO
Disisi lain, Lewis dan 2 temannya pun turut mengamati peserta yang sedang bertanding.
YUDA
TONI
LEWIS
CUT TO
41. INT. RUANG TUNGGU PESERTA
Deni masih menunggu giliran bertanding.
Dia berusaha tetap tenang.
Tak lama setelah itu, giliran Deni untuk bertanding.
Panitia datang dan memanggilnya.
PANITIA
DENI
PANITIA
DENI
Deni berdiri.
Dia mempersiapkan dirinya.
DENI
Deni memotivasi dirinya sendiri.
Dia mengatur nafas.
Deni kemudian berjalan menuju ring tinju.
VIEW
Terlihat penonton begitu ramai.
Gemuruh penonton justru membuat Deni mulai gugup.
CUT TO
42. INT. BANGKU PENONTON
YUDA
Toni dan Lewis melihat Deni memasuki ring.
TONI
Lewis mulai serius menonton match ini.
Dia melihat wajah Deni tampak mulai gugup.
Dia seakan tau Deni nggak akan bertahan lama.
CUT TO
43. INT. GEDUNG – ATAS RING
Lawan Deni sudah sangat siap.
Deni naik ke ring.
WASIT
Wasit memberitahu beberapa hal dalam permainan tinju.
Setelah itu, wasit bersiap memulai pertandingan.
WASIT
DENI
WASIT
Lawan Deni hanya menganggukkan kepala.
WASIT
Pertarungan dimulai.
ACTION
Deni langsung mencoba meniru beberapa gerakan yang telah dia pelajari di handphonenya.
Tetapi, pukulan Deni meleset.
Sang lawan mulai memberikan pukulan demi pukulannya.
Deni berhasil menangkis dan menghindar.
Lalu, dengan cepat sang lawan melepaskan pukulan keras.
Pukulan itu tepat mengenai wajah Deni.
Deni hampir saja terjatuh.
Dia masih bertahan.
Wasit menghampiri Deni.
WASIT
Deni menganggukkan kepala.
Wasit melanjutkan pertarungan.
Deni mencoba kembali melepaskan pukulannya.
Lawan berhasil menangkis.
Pertandingan berjalan sangat hati-hati.
Deni dan lawannya saling balas pukulan.
Hingga akhirnya, Deni kembali terkena pukulan yang sangat keras diwajahnya dari sang lawan.
Deni terjatuh.
CUT TO(Bangku penonton)
Riki yang melihat Deni bertarung semakin khawatir.
RIKI
Wasit menghitung mundur.
CUT TO(Ring)
Saat hitungan ke 4, Deni bangkit.
WASIT
Deni menganggukkan kepala.
Wasit kembali melanjutkan pertarungan.
Kepala Deni mulai terasa pusing, namun dia masih mencoba bertahan.
Sang lawan mulai melepaskan beberapa pukulan keras ke Deni tanpa henti.
Deni terpojok.
Dia tidak bisa berbuat sesuatu selain bertahan.
Namun, Deni kembali terkena pukulan keras diwajahnya 2 kali.
Kali ini Deni terjatuh dan tak sadarkan diri.
Wasit menghentikan pertandingan.
Riki langsung berlari menghampiri Deni.
CUT TO(Ring)
RIKI
Tim medis masuk dan mencoba memeriksa keadaan Deni.
Tim medis langsung membawa Deni keluar ring.
L
CUT TO
44. INT. BANGKU PENONTON
Lewis dan 2 temannya melihat kekalahan Deni.
Mereka sangat senang atas kekalahan Deni.
TONI
LEWIS
YUDA
LEWIS
TONI
Lewis dan 2 temannya pergi meninggalkan gedung.
CUT TO
45. INT. DALAM MOBIL AMBULANS
Deni masih belum sadar.
Riki terus mencoba menyadarkan Deni.
RIKI
CUT TO
46. INT. RUMAH SAKIT – RUANG PERIKSA
Deni dirawat intensif dirumah sakit.
Dia mengalami sedikit masalah di kepala akibat beberapa pukulan keras yang mengenainya dan membuat dia tak sadarkan diri.
JUMP CUT TO
Deni masih belum sadar setelah 2 jam dirawat.
Sementara Riki masih menunggu di depan ruang periksa.
JUMP CUT TO
Deni akhirnya sadar setelah 3 jam kemudian.
Dia langsung berdiri dan pergi keluar.
Deni membuka pintu ruang periksa.
DENI
RIKI
DENI
Dokter dan suster yang merawat Deni datang.
RIKI
Dokter mencoba membujuk Deni untuk kembali masuk ke ruang periksa.
Namun Deni menolak.
Dia masih ingin bertarung.
DOKTER
DENI
RIKI
CUT TO
47.. INT. DALAM RUANG PEMERIKSAAN
Deni akhirnya mau masuk kembali ke ruang periksa.
Riki ikut masuk.
Dokter mengecek keadaan Deni.
Tak lama kemudian dokter selesai memeriksa Deni.
DOKTER
Deni nampak sangat ingin sekali kembali ke gedung turnamen.
DOKTER
RIKI
Dokter pergi.
Deni masih tak percaya dengan keadaannya saat ini.
Dia terbaring di kamar ruang periksa.
Sementara Riki duduk di sebuah kursi.
DENI
RIKI
DENI
RIKI
DENI
Deni menyesal.
RIKI
Deni masih tak terima dia kalah.
JUMP CUT TO
Beberapa menit kemudian saat Deni sedang melihat handphonenya, dia menemukan video kekalahannya sudah tersebar di media sosial dengan caption yang menjelekkannya.
Deni terkejut sekaligus tak senang.
DENI
RIKI
DENI
RIKI
Deni mengecek video di handphone nya.
DENI
RIKI
DENI
JUMP CUT TO
Beberapa jam kemudian, keadaan Deni mulai membaik.
Deni diperbolehkan kembali kerumahnya.
CUT TO
FADE OUT
48. INT. RUMAH DENI – DALAM KAMAR DENI - MALAM
Deni tidak bisa tidur karena teringat kekalahannya tersebar luas di medsos.
Dia benar-benar malu.
DENI
CUT TO
FADE IN
49. INT. KAFE – PAGI
Keesokan harinya, Deni sudah bisa kembali bekerja di kafe.
Namun, Deni tampak tidak terlalu bersemangat.
Keadaan kafe tidak terlalu ramai hari ini.
RIKI
DENI
Riki merasa lega temannya itu sudah baik-baik saja.
Tak lama kemudian, datang Hana dan Rena.
Hana dan Rena langsung menghampiri Deni.
HANA
DENI
Deni sangat malas bertemu dengan Hana dan Rena.
HANA
DENI
Deni melayani Hana dan Rena dengan wajah tidak bersemangat.
HANA
RENA
HANA
Deni membuat minuman pesanan Hana dan Rena, namun Deni masih kepikiran tentang video kekalahannya yang tersebar.
DENI
Setelah itu minuman pesanan Hana dan Rena jadi.
Deni mengantarkan minuman itu ke meja Hana dan Rena.
CUT TO(Meja pembeli)
Tanpa sepatah kata pun Deni meletakkan minuman dimeja Hana dan Rena.
HANA
Deni langsung kembali dan menghiraukan sapaan Hana.
HANA
Deni tidak menoleh sama sekali.
HANA
RENA
Riki lewat disamping Hana.
Hana menahan Riki.
RIKI
HANA
RIKI
Hana mengeluarkan hp nya.
HANA
Hana menunjukkan video rekaman kekalahan Deni.
RIKI
Riki kemudian pergi.
RENA
HANA
Rena dan Hana tidak menyangka.
Hana mulai berfikir kalau sikap Deni terlihat seperti itu karena kekalahannya di turnamen tinju.
JUMP CUT TO
Beberapa jam berlalu.
Hari mulai berganti siang.
Hana dan Rena selesai minum di kafe.
RENA
HANA
RENA
HANA
RENA
HANA
RENA
HANA
RENA
HANA
RENA
HANA
Rena pergi.