Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
DREAMS AND LOVE
Suka
Favorit
Bagikan
6. Scene 64-76

FADE OUT

64. INT. KAMPUS – KANTIN – SORE(15.30)

Hana dan Rena sedang menunggu makanan yang mereka pesan.

Mereka memutuskan makan dikantin sebelum pulang.

 

RENA

Hana, kamu kenapa sih? Kok kamu diem aja dari kemarin, aku jadi khawatir lo. Kamu sakit?

 

HANA

Enggak. Aku nggak papa kok(mencoba senyum).

 

RENA

Terus kenapa? Coba cerita dulu ke aku.

 

HANA

Sebenarnya... Aku lagi ada masalah dirumah.

 

RENA

Masalah apa?

 

HANA

Semalem, orang tuaku bertengkar lagi Ren. Aku nggak tau masalahnya apa, tiba-tiba mereka bertengkar waktu pulang kerja.

 

Hana mulai meneteskan air mata.

 

HANA

Aku bingung waktu itu. Aku udah coba tenangin mereka, tapi aku nggak bisa.

 

RENA

Astaga Hana. Udah udah, jangan sedih ya(kasihan melihat Hana).

 

Rena memeluk Hana.

 

HANA

Aku sebenarnya capek Ren dengerin mereka berantem terus. Aku cuma pingin mama papa kayak dulu, selalu nyelesain masalah dengan tenang.

 

Rena mendengarkan semua yang dibicarakan Hana.

Dia ikut sedih.

Namun dia tak bisa bantu apapun saat ini.

Tak lama kemudian makanan yang mereka pesan datang.

 

RENA

Hana, kita makan dulu aja ya sekarang. Kamu jangan terlalu fokus mikirin itu.

 

Rena sangat khawatir dengan Hana.

Mereka berdua makan.

 Disaat bersamaan, Lewis dan Yuda datang menghampiri Hana dan Rena.

 

LEWIS

Hei Hana.

 

Hana terlihat sangat lemas dan sedikit pucat.

Lewis melihat wajah Hana.

Dia sedikit terkejut.

 

LEWIS

Hana, kamu kenapa? Kamu sakit?(Mulai cemas)

 

HANA

Enggak. Nggak papa.

 

Hana tiba-tiba pingsan.

Dia jatuh ke lantai.

 

RENA

Eh, Hana! Hana...(Terkejut, panik)

 

Rena mencoba menyadarkan Hana.

 

RENA

 Hana... Bagun Hana. Hana(sangat cemas).

 

Lewis dan Yuda pun ikut terkejut.

 

RENA

Hei(Lewis), bantu bawa Hana kerumah sakit. Ayo cepet!

 

Lewis langsung menggendong Hana dan membawa Hana ke mobilnya untuk diantar menuju rumah sakit.

CUT TO

65. INT. DALAM MOBIL LEWIS

Rena terus berusaha membuat Hana sadar.

 

RENA

Hanaa kamu kenapa...?(Sangat cemas)

 

Lewis berusaha secepat mungkin mengendarai mobil.

CUT TO

66. INT. RUMAH SAKIT – RUANG PEMERIKSAAN

Hana langsung dirawat setelah sampai dirumah sakit.

Orangtua Hana sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit setelah ditelfon Rena.

Sementara Lewis dan Yuda harus pergi karena ada urusan.

Rena menunggu didepan ruang periksa seorang diri dengan wajah cemasnya.

 

RENA

Hana...(Meneteskan air mata)

 

JUMP CUT TO

Beberapa menit kemudian orangtua Hana datang.

 

SINDI

Hana...!(Cemas) Rena, Hana mana??

 

RENA

Di dalam tante.

 

Sindi melihat Hana dari sebuah kaca kecil di pintu ruangan itu.

Hana tampak sedang diperiksa oleh seorang dokter.

 

SINDI

Hanaa, Kamu kenapa naak...(sedih)

 

JUMP CUT TO

Setelah menunggu beberapa menit, dokter keluar.

 

SINDI

Dokter! Gimana keadaan anak saya?? Hana baik-baik aja kan?

 

TINO

Anak saya nggak kenapa-napa kan dok?

 

DOKTER

Keadaan anak bapak dan ibu untuk saat ini masih belum stabil. Pikirannya terlalu tertekan, karena itu dia pingsan.

 

Sindi langsung masuk kedalam bersama Rena untuk menemui Hana.

 

TINO

Terus apa yang harus saya lakukan sekarang dok?

 

DOKTER

Sebaiknya Hana menginap dulu disini. Besok, kalau memang sudah membaik bisa langsung pulang kerumah.

 

TINO

Baik dok, terima kasih.

 

DOKTER

(Menganggukkan kepala). Saya permisi dulu.

 

Dokter pergi.

Tino masuk keruang periksa untuk melihat Hana.

Sementara Rena memutuskan untuk pulang setelah melihat Hana sebentar.

Dia tidak ingin mengganggu Hana untuk saat ini.

CUT TO

67. INT. DALAM RUANG PERIKSA

Hana terbangun.

  

SINDI

Hana, kamu kenapa...? Mama khawatir sama kamu(menangis).

 

HANA

Ma, Hana nggak papa kok. Jangan nangis ya.

 

TINO

Hana, kalau kamu ada ngerasa yang nggak enak dibadan kamu, kamu kasih tau kita ya.

 

HANA

Pa, Hana baik-baik aja. Hana cuma kecapekan kata dokter.

 

CUT TO

FADE OUT

68. INT. RUMAH DENI – RUANG TENGAH - DEPAN TV – MALAM

Deni sedang menonton siaran tinju di tv.

Sementara Riki sibuk dengan handphonenya.

 

DENI

Rik, tumben tadi si Hana nggak dateng ke kafe? Biasanya selalu mampir tuh anak.

 

RIKI

Ya mana gue tau. Kenapa? Kangen lu?

 

DENI

Ngapain gue kangen sama dia! Gila lo.

 

RIKI

Lagian lo tiba-tiba nanya gitu.

 

DENI

Ya... Nggak papa. Orang cuma tanya.

 

RIKI

Lu suka sama Hana?

 

DENI

Udahlah jangan aneh-aneh. Nggak mungkin gue suka sama dia.

 

RIKI

Iya iya, terserah lu. Gue balik dulu.

 

Riki pergi.

CUT TO

FADE IN

69. INT. DALAM KAFE – PAGI (09.00)

Deni dan Riki sedang bekerja seperti biasa.

Tak lama datang Rena seorang diri ke kafe dengan wajah lesu.

 

RENA

Pesen minum yang biasanya ya, satu.

 

DENI

Ok.

 

Deni melihat Rena sangat tidak semangat.

 

DENI

Lemes amat, kenapa lu?

 

Rena hanya diam.

Deni tidak melihat Hana.

Deni penasaran mengapa Rena datang sendiri tanpa Hana.

 

DENi

Si Hana kemana? Tumben nggak ikut.

 

RENA

Dia lagi sakit. Makanya ini gue sendirian sekarang.

 

Rena melanjutkan cerita.

 

RENA

Kemarin Hana tiba-tiba aja pingsan waktu kita makan di kantin. Padahal paginya dia baik-baik aja. Tapi, muka Hana emang kelihatan agak pucat sih waktu itu. Dan sekarang, dia masih dirawat dirumah sakit. Gue takut Hana kenapa-napa(cemas).

 

DENI

Ini, lo beneran?

 

RENA

Ya masa gue bohong soal ginian. Ngapain.

 

Deni terkejut mendengar kabar Hana.

 

RIKI

Terus, kata dokternya dia sakit apaan?

 

RENA

Kata dokter sih Hana cuma kecapekan aja, makanya bisa sampai pingsan gitu.

 

RIKI

Ooh. Emang faktanya sih tubuh wanita itu lemah. Banyak yang bilang.

 

RENA

Sembarangan kalo ngomong. Gue tampol lu ya(kesal).

 

RIKI

Ya emang bener kan...?

 

DENI

Kapan dia(Hana) pulang?

 

RENA

Harusnya sih nanti. Tapi kalo kesehatannya masih belum stabil, ya harus dirawat dulu disana.

 

Deni masih tak percaya dengan keadaan Hana saat ini.

Dia merasa cemas dan khawatir.

Deni berencana menjenguk Hana tanpa memberitahu Rena dan Riki setelah Hana pulang dari rumah sakit.

CUT TO

70. INT. KELAS

Lewis dan 2 temannya sedang membahas tentang turnamen tinju yang sedang diikuti.

 

LEWIS

Kayaknya, gue mundur dari turnamen. Udah nggak selera.

 

YUDA

Lah, kenapa bro? Bukannya lo masuk semifinal?

 

TONI

Iya bro, tuntasin aja udah. Tanggung.

 

LEWIS

Tujuan gue bukan buat menangin kompetisi ini. Gue cuma pingin hajar si Deni. Tapi dia udah kalah duluan. Jadi tujuan gue udah gagal.

 

YUDA

Iya juga sih. Yaudahlah terserah lu aja bro.

 

Lewis sudah tidak ingin mengikuti turnamen tinju itu.

CUT TO

71. EXT. DEPAN RUMAH HANA – SIANG(12.30)

Deni berhenti agak jauh dari rumah Hana untuk memastikan Hana sudah pulang atau belum.

Dia berdiam di bawah pohon.

Tampak dari kejauhan, mobil orangtua Hana masih terparkir.

 

DENI

Kayaknya udah pulang dia. Syukurlah kalo gitu.

 

Hana pulang dari rumah sakit pagi ini.

Kesehatannya telah pulih.

CUT TO(Depan rumah Hana)

Sindi dan Tino harus kembali ke kantor sebab ada meeting.

Tak lama setelah Sindi dan Tino pergi, Hana keluar dari rumahnya untuk membuang sampah.

Hana membuka gerbang.

Tak disangka Hana melihat kearah Deni sedang diam di motornya dari kejauhan.

Hana terus mengamati.

Dia masih belum yakin.

 

HANA

Itu kayak... Deni. Denii!(Nada kencang) Heei!(Melambaikan tangan).

 

CUT TO(Bawah pohon)

Deni mulai panik Hana melihatnya.

 

DENI

Wah ketahuan gue(buru-buru pergi). Ngapain dia keluar sih.

 

CUT TO

 

HANA

Eh, mau kemana?? Sini dulu, Deni....

 

CUT TO(Bawah pohon)

Deni bingung.

Akhirnya dia tak jadi pergi.

 

DENI

Slah kayaknya gue kesini(menyesal).

 

Mau tidak mau Deni menghampiri Hana sebab sudah ketahuan.

CUT TO(Depan rumah Hana)

Deni nampak canggung bertemu Hana.

 

HANA

Ngapain disitu?

 

DENI

Hm? Mmm... Ini, gue... Gue lagi, telfonan tadi sama temen(mencoba cari alasan).

 

HANA

Ha? Aneh bener telfonan disitu.

 

DENI

Yaa, nggak papa(gugup). Kebetulan aja, lagi lewat sini.

 

Hana merasa Deni berbohong.

 

HANA

Jangan jangan, lo mau ketemu gue ya. Lo kangen sama gue, iya kan??

 

DENI

Wah, mulai ngelantur omongannya. Gue lagi nggak mau marah ini ya, jangan pancing pancing.

 

HANA

Ya lagian, diem dibawah pohon kayak gitu, kan aneh.

 

DENI

 Gimana keadaan lo sekarang?

 

HANA

Hm?

 

DENI

Tadi pagi Rena cerita ke gue sama Riki, katanya lo masuk rumah sakit. Dia cerita sambil sedih tadi. Takut lo kenapa-napa.

 

HANA

Astaga Rena... Gue udah nggak papa kok, baru aja pulang pagi tadi. Kasih tau Rena ya Den, biar dia khawatir. Kata dokter gue cuma kecapekan aja, makanya pingsan.

  

DENI

Ooh. Syukurlah kalo lo nggak kenapa-napa.

 

HANA

Perhatian amat sama gue. Udah fix ini, pasti lo tadi kesini mau jenguk gue. Ngaku aja laah.

 

DENI

Apasih. Kan gue udah bilang gue lagi telfonan.

 

HANA

Lo pasti udah kangeen banget sama gue, soalnya kemarin gue nggak mampir ke kafe. Ya kan? Tapi tenang aja, besok gue bakal dateng ke kafe(menepuk pundak Deni), janji.

 

DENI

Emang ngeselin lu ya. Udahlah. (Bersiap pergi)

  

HANA

Eh eh, lo nggak mampir dulu?

 

DENI

Jam istirahat udah habis.

 

HANA

Ooh, ok.

 

Deni pergi.

 

HANA

Dadaah. Makasih ya udah jenguk(tersenyum).

 

Hana sangat senang bertemu dengan Deni hari ini.

Hana kemudian menutup gerbang dan masuk kedalam rumah.

CUT TO

72. INT. KAFE – SIANG

Deni kembali ke kafe setelah dari rumah Hana.

Dia bersiap untuk kerja.

Riki sedang duduk sembari membersihkan tempat untuk memesan.

 

RIKI

Darimana lo?

 

DENI

Dari rumah Hana.

 

Deni tak sengaja berkata jujur.

Dia pun terkejut dengan apa yang baru saja dia katakan.

 

RIKI

Rumah Hana??

 

Riki kemudian mendekati Deni.

 

RIKI

Lo jenguk Hana?

 

Deni bingung harus ngomong apa ke Riki. 

 

RIKI

Lo, udah jadian sama si Hana?

 

DENI

Dijaga tuh mulut kalo ngomong. Jangan asal nyeplos aja.

 

RIKI

Ya kali aja, gue cuma nebak doang. Lo bilang kan habis dari rumah Hana. Jadi yaa, gue kira lo udah jadian.

 

DENI

Terus kenapa kalo gue jenguk dia? Gak ada salahnya juga. Aneh lu emang.

 

RIKI

Lah, kenapa jadi gue yang aneh?

 

Riki kemudian lanjut bersih-bersih.

Deni duduk dan terdiam.

 

DENI(V.O)

Ngapain tadi gue kerumah Hana ya?? Udah gila gue.

 

Deni terus memikirkan soal itu.

CUT TO

FADE OUT

73. INT. RUMAH HANA – KAMAR HANA – SORE(16.00)

Hana sedang sibuk dengan hpnya.

Hana berada di dalam kamar untuk istirahat.

CUT TO(Dapur)

Bu Yati(ART) baru selesai memasak.

Tak lama bel berbunyi.

Bu Yati berjalan menuju depan.

CUT TO(Gerbang)

 Bu Yati membuka gerbang.


BU YATI

Eh mbak Rena, ayo masuk mbak.

 

RENA

Permisi Bi Yati. 


Rena masuk.

Bu Yati menutup gerbang.

CUT TO(Dalam rumah Hana)

 

RENA

Bi Yati, Hana ada?

 

BU YATI

Ada mbak. Sebentar tak panggilkan dulu.

 

Bu Yati memanggil Hana.

Hana kemudian keluar.

Betapa kaget dan bahagianya Hana bisa bertemu Rena lagi.

 

HANA

Renaa...(Tak menyangka, sekaligus bahagia).

 

Hana langsung berlari dan memeluk Rena.

 

RENA

Hanaa...(Sangat rindu) . Gimana keadaan kamu? Udah sehat kan?

 

HANA

Iya, aku udah sehat kok. Aku kangen banget sama kamuu.

 

RENA

Sama. Sepi rasanya di kampus nggak ada kamu.

 

Rena sangat senang mendengar kabar Hana yang telah sembuh.

 

RENA

Ini, aku bawain kamu buah-buahan. Biar kamu tetep sehat.

 

HANA

Waa, makasiih. Ayo, aku pingin cerita banyak ke kamu.


CUT TO

74. INT. KAMAR HANA

Mereka berbincang-bincang.

Sampai pada akhirnya Hana cerita soal Deni yang datang kerumahnya tadi siang.

 

HANA

Rena, kamu tau nggak. Tadi siang, Deni dateng kesini.

 

RENA

Ha? Ngapain dia?

 

HANA

Katanya sih dia lagi telfonan sama temennya. Dan kebetulan dia berhenti deket rumah, kan aneh ya. Kayaknya dia mau jengukin aku deh(sembari mengupas buah yang diberi Rena).

 

RENA

Bisa aja sih. Udahlah jangan pikirin dia, mending kita makan aja. Oh iya, aku juga beliin camilan kesukaan kamu tadi, nih(mengeluarkan camilan).

 

HANA

Renaa...(Terharu) Makasiih(memeluk Rena).

 

CUT TO

FADE IN

75. INT. RUMAH DENI – RUANG TENGAH – PAGI(07.30)

Deni bersiap pergi ke kafe untuk bekerja.

Dia sedang memakai jaket dan sepatunya.

Deni begitu semangat hari ini.

CUT TO

76. EXT. DEPAN RUMAH DENI

Deni keluar.

Dia mengunci pintu dan langsung menaiki motornya.

Setelah itu dia pergi menuju kafe.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)