FADE OUT
63. INT. KAMPUS – KANTIN – SORE(15.30)
Hana dan Rena sedang menunggu makanan yang mereka pesan.
Tampak Hana sedikit diam hari ini.
Rena penasaran.
RENA
Hana, kamu kenapa? Diem aja dari tadi. Nggak biasanya Lo kamu kayak gini. Kamu lagi sakit?(Khawatir)
HANA
Enggak. Aku nggak papa kok Ren. (Mencoba senyum).
RENA
Nggak mungkin. Aku tuh tau kalo kamu lagi ada sesuatu. Kelihatan dari wajah kamu. Sekarang, kamu cerita ke aku. Siapa tau aku bisa bantu.
HANA
Sebenarnya, aku lagi ada masalah dirumah Ren.
RENA
Masalah apa?
HANA
Semalem, mama papa bertengkar. Aku nggak tau masalahnya apa, tiba-tiba aja mama marah-marah ke papa pas mereka pulang dari kantor. Padahal, mereka nggak pernah kayak gini sebelumnya.
Hana mulai meneteskan air mata.
HANA
Aku bingung. Aku udah coba tenangin mereka, tapi aku nggak bisa. Mama papa terus berantem.
RENA
Udah udah. Jangan sedih ya. (Kasihan melihat Hana).
Rena memeluk Hana.
HANA
Beberapa hari ini mama papa selalu berantem. Aku capek kalau harus lihat itu setiap hari. Aku cuma pingin mama papa kayak dulu lagi. Nyelesaiin masalah dengan ngomong baik-baik.
Rena mendengarkan semua yang dibicarakan Hana.
Dia ikut sedih.
Namun dia tak bisa bantu apapun saat ini.
Tak lama kemudian makanan yang mereka pesan datang.
RENA
Hana, kita makan dulu ya sekarang. Kamu jangan terlalu mikirin itu. Nanti kamu sakit. (Cemas).
HANA
Iya.
Mereka kemudian makan.
Disaat bersamaan, Lewis dan Yuda datang menghampiri Hana dan Rena.
LEWIS
Hana.
Hana terlihat sangat lemas dan sedikit pucat.
Lewis melihat wajah Hana.
Dia sedikit terkejut.
LEWIS
Hana... Kamu sakit?
Hana hanya diam.
Tak lama kemudian dia pingsan.
Hana jatuh ke lantai.
RENA
Eh, Hana! Hana...(Terkejut, panik)
Rena mencoba menyadarkan Hana.
RENA
Hana! Hana, bangun. Hana!(sangat cemas).
Lewis dan Yuda pun ikut terkejut.
RENA
Hei(Lewis), bantu bawa Hana kerumah sakit. Ayo cepet!
Lewis langsung menggendong Hana dan membawa Hana ke mobilnya untuk diantar menuju rumah sakit.
CUT TO
64. INT. DALAM MOBIL LEWIS
Rena terus berusaha membuat Hana sadar.
RENA
Hana, bangun Doong. Kamu kenapa...??(Sangat cemas)
Lewis berusaha secepat mungkin mengendarai mobil.
CUT TO
65. INT. RUMAH SAKIT – RUANG PEMERIKSAAN
Hana langsung dirawat setelah sampai dirumah sakit.
Orangtua Hana sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit setelah Rena menghubungi mereka.
Sementara Lewis dan Yuda harus pergi karena ada urusan.
Rena menunggu didepan ruang periksa seorang diri dengan wajah cemasnya.
RENA
Hana...(Meneteskan air mata)
JUMP CUT TO
Beberapa menit kemudian orangtua Hana datang.
SINDI
Hana...!(Cemas) Hana. Rena, Hana mana??
RENA
Di dalam tante.
Sindi melihat Hana dari sebuah kaca kecil di pintu ruangan itu.
Hana tampak sedang diperiksa oleh seorang dokter.
SINDI
Hanaa, astaga naak...(sedih) Kamu kenapa.
JUMP CUT TO
Setelah menunggu beberapa menit, dokter keluar.
SINDI
Dok! Gimana keadaan anak saya?? Hana baik-baik aja kan?
TINO
Anak saya nggak kenapa-napa kan dok?
DOKTER
Keadaan anak bapak dan ibu untuk saat ini masih belum stabil. Masih harus saya cek lagi nanti.
Sindi langsung masuk kedalam bersama Rena untuk menemui Hana.
TINO
Terus, apa yang harus saya lakukan dok?
DOKTER
Dugaan saya, Hana mungkin pingsan karena terlalu banyak yang di pikirkan.
Tino langsung merasa pertengkarannya dengan Sindi yang membuat Hana jadi seperti ini.
DOKTER
Saran saya, sebaikya Hana menginap dulu disini. Besok kalau memang sudah membaik bisa langsung pulang kerumah.
TINO
Baik dok. Terima kasih.
DOKTER
(Tersenyum dan menganggukkan kepala). Kalo gitu saya permisi dulu.
Dokter pergi.
Tino masuk keruang periksa untuk melihat Hana.
Sementara Rena memutuskan untuk pulang setelah melihat Hana sebentar.
Dia tidak ingin mengganggu Hana untuk saat ini.
CUT TO
66. INT. DALAM RUANG PERIKSA
Hana bangun.
SINDI
Hana, kamu kenapa...? Mama khawatir sama kamu nak(menangis sembari memegang tangan sang anak).
HANA
Mama, Hana nggak papa kok. Mama jangan nangis yaa.
TINO
Hana, kalau kamu ngerasa ada yang nggak enak dibadan kamu, kamu kasih tau kita ya.
HANA
Pa, Hana baik-baik aja. Tadi itu Hana pingsan karena emang nggak tidur aja semalem.
SINDI
Yasudah, kalo gitu sekarang kamu istirahat ya.
HANA
Iya ma.
Hana bersiap untuk tidur.
Sementara Sindi dan Tino tampak lega Hana sudah terbangun dari pingsannya.
CUT TO
FADE OUT
67. INT. RUMAH DENI – RUANG TENGAH - DEPAN TV – MALAM
Deni sedang menonton siaran tinju di tv.
Sementara Riki sibuk dengan handphone nya.
DENI
Rik, tumben tadi si Hana nggak dateng ke kafe. Biasanya mampir tuh anak.
RIKI
Ya mana gue tau. Kenapa? Kangen lu?
DENI
Ngapain gue kangen sama dia!
RIKI
Terus kenapa lo tiba-tiba nanyain dia??
DENI
Ya... Nggak papa. Orang cuma tanya.
RIKI
Lu suka sama Hana?
DENI
Udahlah jangan aneh-aneh. Nggak mungkin gue suka sama dia.
RIKI
Yaudah. Gue balik dulu.
Riki pergi.
Deni masih heran dengan dirinya.
Dia merasa aneh telah memikirkan Hana.
CUT TO
FADE IN
68. INT. DALAM KAFE – PAGI(09.00)
Deni dan Riki sedang bekerja seperti biasa.
Tak lama datang Rena seorang diri ke kafe dengan wajah lesu.
RENA
Pesen minum yang biasanya, satu.
DENI
Ok.
Deni melihat Rena sangat tidak semangat.
DENI
Lemes amat. Kenapa lu?
Rena hanya diam.
Deni tidak melihat Hana.
Deni penasaran mengapa Rena datang sendiri.
DENi
Si Hana kemana? Tumben nggak ikut.
RENA
Dia lagi sakit. Makanya ini gue sendirian sekarang.
Rena melanjutkan cerita setelah menghela nafas.
RENA
Kemaren, Hana tiba-tiba aja pingsan waktu kita makan di kantin. Padahal paginya dia baik-baik aja. Tapi, muka Hana emang kelihatan agak pucat sih waktu itu. Dan sekarang, dia masih dirawat dirumah sakit. Gue khawatir Hana kenapa-napa(cemas).
DENI
Ini, lo beneran?
RENA
Ya masa gue bohong sih.
Deni terkejut mendengar kabar Hana.
RIKI
Terus, kata dokter dia sakit apaan?
RENA
Kata dokter sih Hana cuma kecapekan aja. Makanya bisa sampai pingsan gitu.
RIKI
Ooh. Emang ya, tubuh wanita itu lemah. Banyak yang bilang.
RENA
Sembarangan kalo ngomong! Gue tampol lu ya(kesal).
RIKI
Lah emang bener kan??
DENI
Kapan dia(Hana) pulang?
RENA
Harusnya sih nanti. Tapi kalo kesehatannya masih belum stabil, harus dirawat dulu disana.
Deni masih tak percaya dengan keadaan Hana saat ini.
Dia merasa cemas dan khawatir.
Deni berencana menjenguk Hana tanpa memberitahu Rena dan Riki setelah Hana pulang dari rumah sakit.
CUT TO
69. INT. KELAS
Lewis dan 2 temannya sedang membahas tentang turnamen tinju yang sedang diikuti.
LEWIS
Kayaknya, gue mundur dari turnamen. Udah nggak selera.
YUDA
Lah, kenapa bro? Bukannya lo masuk semifinal?
TONI
Iya bro, tuntasin aja udah. Tanggung.
LEWIS
Tujuan gue bukan buat menangin kompetisi ini. Gue cuma pingin hajar si Deni. Tapi dia udah kalah duluan. Jadi, tujuan gue udah gagal.
YUDA
Iya juga sih. Yaudahlah terserah lu aja bro.
Lewis sudah tidak ingin mengikuti turnamen tinju itu.
CUT TO
70. EXT. DEPAN RUMAH HANA – SIANG(12.30)
Deni berhenti agak jauh dari rumah Hana untuk memastikan Hana sudah pulang atau belum.
Dia berdiam di bawah pohon.
Tampak dari kejauhan, mobil orangtua Hana masih terparkir.
DENI
Kayaknya udah pulang dia. Syukurlah kalo gitu.
Hana pulang dari rumah sakit pagi ini.
Kesehatannya telah pulih.
CUT TO(Depan rumah Hana)
Sindi dan Tino harus kembali ke kantor sebab ada meeting.
Tak lama setelah Sindi dan Tino pergi, Hana keluar dari rumahnya untuk membuang sampah.
Hana membuka gerbang.
Tak disangka Hana melihat kearah Deni yang sedang diam di motornya dari kejauhan.
Hana terus mengamati.
Dia masih belum yakin.
HANA
Itu kayak... Deni. Denii!(Nada kencang) Heei!(Melambaikan tangan).
CUT TO(Bawah pohon)
Deni mulai panik Hana melihatnya.
DENI
Wah ketahuan gue(buru-buru pergi). Ngapain dia keluar sih.
CUT TO
HANA
Eh, mau kemana?? Sini dulu. Deni....
CUT TO(Bawah pohon)
Deni bingung.
Akhirnya dia tak jadi pergi.
DENI
Salah tadi gue kesini(menyesal).
Mau tidak mau Deni menghampiri Hana sebab sudah ketahuan.
CUT TO(Depan rumah Hana)
Deni nampak canggung bertemu Hana.
HANA
Deni. Hai. Ngapain disitu?(Menunjuk ke pohon).
DENI
Hm? Mmm... Ini, gue... Gue lagi, telfonan(gugup), sama temen(mencoba cari alasan).
HANA
Ha? Aneh bener telfonan disitu.
DENI
Yaa, nggak papa(gugup). Kebetulan aja lagi lewat sini.
Hana merasa Deni berbohong.
HANA
Jangan jangan, lo mau ketemu gue. Lo kangen sama gue, iya kan??
DENI
Wah, mulai ngelantur nih anak. Gue lagi nggak mau marah ini ya, jangan pancing pancing.
HANA
Ya lagian, diem dibawah pohon kayak gitu sambil telfonan. Kan aneh.
DENI
Gimana keadaan lo sekarang?(Mengalihkan obrolan)
HANA
Hm?
DENI
Tadi pagi Rena cerita ke gue sama Riki, katanya lo masuk rumah sakit. Dia tadi sedih. Takut lo kenapa-napa.
HANA
Astaga Rena... Gue udah nggak papa kok, baru aja pulang. Kasih tau Rena ya Den, biar dia khawatir. Kata dokter gue cuma kecapekan aja, makanya pingsan.
DENI
Ooh. Syukurlah kalo lo nggak kenapa-napa.
HANA
Perhatian amat sama gue. Udah fix ini, pasti lo tadi kesini mau jenguk gue. Ngaku aja laah.
DENI
Apasih. Kan gue udah bilang gue lagi telfonan.
HANA
Lo pasti udah kangeen banget sama gue, soalnya kemarin gue nggak mampir ke kafe. Ya kan? Tapi tenang aja, besok gue bakal dateng ke kafe(menepuk pundak Deni), janji.
DENI
Emang ngeselin lu ya. Udahlah.(Bersiap pergi)
HANA
Eh eh, lo nggak mampir dulu?
DENI
Jam istirahat udah habis.
HANA
Ooh, ok.
Deni pergi.
HANA
Dadaah. Makasih ya udah jenguk(tersenyum).
Hana sangat senang bertemu dengan Deni hari ini.
Hana kemudian menutup gerbang dan masuk kedalam rumah.
CUT TO
71. INT. KAFE – SIANG
Deni kembali ke kafe setelah dari rumah Hana.
Dia bersiap untuk kerja.
Riki sedang duduk sembari membersihkan tempat untuk memesan.
RIKI
Darimana?
DENI
Dari rumah Hana.
Deni tak sengaja berkata jujur.
Dia pun terkejut dengan apa yang baru saja dia katakan.
RIKI
Rumah Hana??
Riki kemudian mendekati Deni.
RIKI
Lo jenguk Hana?
Deni bingung harus ngomong apa ke Riki.
RIKI
Lo, udah jadian sama si Hana?
DENI
Dijaga tuh mulut kalo ngomong. Jangan asal nyeplos aja.
RIKI
Kirain aja. Gue cuma nebak doang. Lo bilang kan habis dari rumah Hana buat jenguk dia.
DENI
Terus kenapa kalo gue jenguk dia? Gak ada salahnya juga. Aneh lu emang.
RIKI
Lah, kenapa jadi gue yang aneh?
Riki kemudian lanjut bersih-bersih.
Deni duduk dan terdiam.
DENI(V.O)
Ngapain tadi gue kerumah Hana ya?? Udah gila gue.
Deni terus memikirkan soal itu.
CUT TO
FADE OUT
72. INT. RUMAH HANA – KAMAR HANA – SORE(16.00)
Hana sedang sibuk dengan hpnya.
Hana berada di dalam kamar untuk istirahat.
CUT TO(Dapur)
Bu Yati(ART) baru selesai memasak.
Tak lama bel berbunyi.
Bu Yati berjalan menuju depan.
CUT TO(Gerbang)
Bu Yati membuka gerbang.
BU YATI
Eh mbak Rena, ayo masuk mbak.
RENA
Permisi Bi Yati.
Rena masuk.
Bu Yati menutup gerbang.
CUT TO(Dalam rumah Hana)
RENA
Bi Yati, Hana ada?
BU YATI
Ada mbak. Sebentar, tak panggilkan dulu.
Bu Yati memanggil Hana.
Hana kemudian keluar.
Betapa kaget dan bahagianya Hana bisa bertemu Rena lagi.
HANA
Renaa...(Tak menyangka, sekaligus bahagia).
Hana langsung berlari dan memeluk Rena.
RENA
Hanaa...(Sangat rindu) . Gimana keadaan kamu? Udah sehat kan?
HANA
Iya, aku udah sehat kok. Aku kangen banget sama kamuu.
RENA
Sama. Sepi rasanya di kampus nggak ada kamu.
Rena sangat senang mendengar kabar Hana yang telah sembuh.
RENA
Ini, aku bawain kamu buah-buahan. Biar kamu tetep sehat.
HANA
Waa, makasiih. Ayo, aku pingin cerita banyak ke kamu.
CUT TO
73. INT. KAMAR HANA
Mereka berbincang-bincang.
Sampai pada akhirnya Hana cerita soal Deni yang datang kerumahnya tadi siang.
HANA
Rena, kamu tau nggak. Tadi siang, Deni dateng kesini.
RENA
Ha? Ngapain?
HANA
Katanya sih dia lagi telfonan sama temennya. Dan kebetulan dia berhenti deket rumah. Kan aneh ya. Kayaknya dia mau jenguk aku deh(sembari mengupas buah yang diberi Rena).
RENA
Bisa aja sih. Udahlah jangan pikirin itu, mending kita makan aja. Oh iya, aku juga beliin camilan kesukaan kamu tadi, nih(mengeluarkan camilan).
HANA
Renaa...(Terharu) Makasiih(memeluk Rena).
CUT TO
FADE IN
74. INT. RUMAH DENI – RUANG TENGAH – PAGI(07.30)
Deni bersiap pergi ke kafe untuk bekerja.
Dia sedang memakai jaket dan sepatunya.
Deni begitu semangat hari ini.
CUT TO
75. EXT. DEPAN RUMAH DENI
Deni keluar.
Dia mengunci pintu dan langsung menaiki motornya.
Setelah itu dia pergi menuju kafe.