66. INT. RUANG TAMU (2021) — SIANG
Alina sudah siap memakai sepatu. Abian memakai jaket.
HASSAN
Nonton apa sih? Nonton memangnya uangnya ada? Kakaknya kok nggak diajak?
ALINA
Iya, kasihan. Ayo, Kak Amira. Tapi uangnya cukup berdua doang sih.
Amira menyahut dari dalam kamar.
AMIRA
Nggak usah ngomong!
HASSAN
Sudah, ini papa kasih uang lebih. Buat jajan jagungnya juga sekalian.
Hassan membuka dompet. Isi dompetnya receh. Dia kewalahan menghitung uang-uang kecil. Lalu, Amira keluar dari kamar dan mengambil uang receh dari Hassan.
ALINA
Bukan weekend jadi murah, kok.
ABIAN
Yuk, buru ganti baju. Kalau nggak paham jangan banyak nanya, ya.
Amira masuk lagi ke kamar dan menyahut.
AMIRA
Paham. Yang ada Harry Styles-nya kan?
Alina menjatuhkan diri ke sandaran kursi dengan geram.
ALINA
Spoiler!
67. INT. BIOSKOP (2021) — SIANG
Alina membuka pintu masuk bioskop. Bioskop sepi di siang hari. Amira dan Abian mengikuti dari belakang. Alina yang mengantri beli tiket, Amira dan Abian langsung ke tempat makanan.
Alina mengantri di belakang empat orang.
ALINA (V.O)
Ada banyak hal yang tidak aku ketahui selama ini.
CUT TO:
68. EXT. JALANAN JAKARTA (2021) — SIANG
Jalanan terik di siang hari. Banyak kendaraan lalu-lalang cepat. Ada debu dan asap. Hassan berjalan sendirian. Dia membuka topi dan terlihat keringatan. Hassan mengipas dirinya sambil berjalan luntang-lantung. Dia menititkkan air mata.
ALINA (V.O)
Ada seorang ayah yang kesepian, mencari rezeki di luar sana demi memberikan hidup nyaman untuk anak-anaknya. Berjalan di bawah teriknya matahari, melawan panas, dan dahaga, melupakan dirinya butuh istirahat, menelan semua harga diri, hanya karena dia seorang ayah.
CUT TO:
69. INT. DAPUR (2021) — SORE
Farah melamun menatap meja makan kosong, di sebelahnya penanak nasi terbuka kosong. Dia menitikkan air mata sambil melihat air galon juga habis.
ALINA (V.O)
Ada seorang ibu yang mendengarkan segala keluh kesah, namun tak tahu harus melakukan apa. Ketika tubuhnya tidak sekuat dulu, tidak bisa melakukan pekerjaan berat, namun jiwanya lelah. Dia melawan keletihan itu, menelan semua masalah dan pilu hati, hanya karena dia seorang ibu.
CUT TO:
70. EXT. KAMPUS AMIRA (2015) — MALAM
Amira menunggu angkutan umum di depan kampusnya. Dia sendirian, sementara mahasiswa lain ber-grup. Amira menutup kepala dengan tas seadanya karena sedang gerimis. Dia ditertawakan oleh anak lain yang membawa payung.
ALINA (V.O)
Ada seorang kakak, anak perempuan pertama yang harus memikul beban dan harapan orang tuanya. Dia dituntut serba bisa, dewasa belum pada waktunya. Ada banyak hal yang tanpa diminta sudah menjadi tanggung jawabnya. Saking bertumpu padanya, kadang terlupakan kalau dia juga anak, dan lupa dia juga punya masalah. Tapi dia harus tahan banting, hanya karena dia anak pertama.
CUT TO:
71. INT. KAMAR ABIAN (2021) — MALAM
Abian rebahan di dalam kamar gelap, melihat layar HP. Ada pesan dari teman tidak bisa "mabar" karena sibuk tugas. Abian menaruh HP, lalu bengong menatap ke atas.
ALINA (V.O)
Ada seorang adik, si bungsu yang tertinggal dan tersisa. Banyak yang bilang enak jadi anak bungsu, selalu dimanja. Tapi si bungsu selalu melihat kakak yang jadi pembanding. Tumbuh dewasa tanpa banyak cerita. Tidak menikmati masa jaya orang tua dan tak sengaja menjadi harapan akhir. Namun...kuliah pun tidak bisa. Tapi tetap diam, hanya karena dia anak bungsu.
CUT TO:
72. INT. GEDUNG BIOSKOP (2021) — SIANG
Alina mengantri sambil melihat adik dan kakaknya bercanda di depan konter makanan bioskop.
ALINA (V.O)
Lalu, ada si anak tengah. Dia yang terabaikan, tapi selalu diandalkan jika ada apa-apa. Dia yang harus melakukan usaha lebih agar diperhatikan. Dia yang merasa tidak adil, dituntut lebih dari kakak tapi mengalah pada adik. Kuat. Mandiri dan segalanya harus ditelan sendiri. Berlagak baik-baik saja demi menciptakan senyum keluarga, hanya karena dia anak tengah.
Amira dan Abian selesai membeli makan. Alina membayar tiket, dan mereka bertemu di tengah.
Amira membawa minum dua, sementara Abian membawa popcorn mendium satu.
ALINA
Kok dua?
AMIRA
Kan duitnya nggak cukup. Nanti bagi-bagi saja.
ABIAN
Alin kan nggak suka minum yang manis-manis. Gula katanya.
Alina mendelik. Mereka berjalan ke studio.
ABIAN
Padahal ada Venom juga. Rame tuh.
AMIRA
Iya, nanti lagi. Insya Allah aku sebentar lagi gajian.
ALINA
Dari buku?
Alina dna Abian kegirangan.
AMIRA
Iya. Kan sudah aku bilang sudah mulai dapat bayaran.
ABIAN
Keren, keren. Ada pajak adik, ya!
AMIRA
Ambil semua. Uang aku uang kita semua.
Mereka tertawa sambil Alina dan Abian membayangkan dan menyebutkan semua yang mereka mau.
ALINA
OH! TEBUS LAPTOP AKU!
CUT TO: