Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerita Ini Belum Berjudul
Suka
Favorit
Bagikan
2. Scene #6-10

6. INT. RUMAH SEDERHANA — KAMAR TIDUR — SORE

Alina duduk di lantai, di depan meja kecil dan ada buku pelajaran yang terbuka. Tapi, kita melihat Alina tidak bisa fokus, menatap buku itu dengan sedih.

ALINA (V.O)
Seperti aku hanya debu yang tak berguna, menunggu hari berganti dan waktu berputar lagi.

Kita mendengar suara adzan maghrib.

ALINA (V.O)
Ketika senja datang, aku terkejut.

Alina berkedip kaget. Dia melihat jendela kamar. Di luar sudah mulai gelap. Dia melirik PR-nya masih belum dikerjakan sama sekali.

ALINA (V.O)
Oh. Hari yang terbuang sia-sia lagi.

Alina berdiri, melamun di depan jendela sementara adzan maghrib mengumandang.

ALINA (V.O)
Terkadang aku berpikir, aku hanya membuang waktu di dunia ini. Hari-hari hanya sebuah permainan yang harus aku selesaikan. Di ambang yang tidak pasti. Tapi, memangnya aku ingin seperti ini?

CUT TO:

7. INT. RUMAH SEDERHANA - DAPUR — MALAM

Alina duduk di sebelah kakaknya yang menghadap langsung ke Farah, sementara adiknya duduk di sebelah ibunya. Ayah mereka duduk di kepala meja makan.

ALINA (V.O)
Aku seperti orang yang terjebak di tengah.

Farah mengambilkan nasi untuk sang ayah.

ALINA (V.O)
Aku adalah anak tengah dari tiga bersaudara.

Farah mengambilkan nasi untuk sang kakak.

ALINA (V.O)
Aku punya kakak perempuan dan adik laki-laki.

Farah mengambilkan nasi untuk sang adik. Lalu sendok nasi dibiarkan di dalam bakul, sementara Farah mengulang hal yang sama dengan lauk, mengabaikan Alina di ujung.

ALINA
Aku?
FARAH
Kamu kan sudah besar, ambil sendiri. Lagian jauh, mama susah, Nak.
ALINA
Semuanya juga sudah besar, tapi pada diambilin. Kenapa Alina nggak?
KAKAK ALINA
Berisik. Ma, aku mau ayam paha.

KAKAK ALINA namanya AMIRA. Dia empat tahun lebih tua. Kata orang, mereka seperti kembar. Wajahnya sama, bahkan perawakannya juga.

ALINA
Ya enak, kakak semua diurusin--

Farah mengambil paha ayam.

ALINA
(mengomel)
Alina juga mau ayam paha! Setiap hari selalu kebagian yang ayam dada.
FARAH
Itu kan kesukaan kamu.
ADIK ALINA
Lagian bagian dada ukurannya besar, kok. Enak.

ADIK ALINA namanya ABIAN. Dia tinggi, besar, dan tampan. Sedikit pendiam, tapi dia selalu membuat Alina kesal.

ALINA
Aku maunya bagian paha. Please, sekali saja.

Ayah Alina menggebrak meja. Semuanya terdiam. Suasana menjadi mencekam. Farah mendelik ke Alina, sementara Amira menunduk. Abian melanjutkan makan tanpa peduli.

AYAH ALINA
Sudah berapa kali dibilang jangan berkelahi di depan makanan? Masih saja! Kamu itu mulutnya nggak bisa diam, tahu?

AYAH ALINA namanya HASSAN. Tidak terlalu tinggi, sedikit berisi. Hitam dan berjenggot. Wajahnya seram dan galak.

FARAH
Tahu nih. Selalu saja nggak puas. Banyak mau.
HASSAN
Sudah! Kalau tidak mau makan, pergi!

Alina menelan ludah dan makan pelan sambil menahan tangis.

ABIAN
Ma, mau tambah ayam masih ada?
FARAH
Aduh, habis ya? Ya sudah, mama lihat dulu di belakang.

Farah berjalan ke kulkas. Dia mengambil piring dan memanaskan ayam. Farah kembali sambil membawa ayam panas dan ada ayam bagian paha. Abian melirik Alina.

Alina menyuapkan nasi banyak ke mulut sambil menitikkan air mata dan menoleh ke samping agar tidak terlihat.

CUT TO:

8. INT. RUANG KELAS SEKOLAH — PAGI

Kita melihat murid SMA di dalam kelas, rata-rata orang kaya. Alina duduk di pojok belakang sendiri.

ALINA (V.O)
Aku tidak punya banyak kelebihan. Aku tidak pintar, tapi tidak bodoh.

Kita melihat Alina kebingungan saat matematika, tapi di pelajaran Bahasa Inggris dia pintar.

CUT TO:

9. EXT. KORIDOR SEKOLAH — PAGI

Alina dihadang oleh salah satu petugas sekolah.

ALINA (V.O)
Aku tidak kaya, tapi aku juga tidak masuk dalam kategori kekurangan.
PETUGAS SEKOLAH
Alina, SPP dua bulan belum bayar, ya.

Alina mengangguk dan lari karena malu dilihat banyak orang.

CUT TO:

10. EXT. KANTIN SEKOLAH — SIANG

Alina mengantri saat SISWI cantik menyelak dan dibiarkan oleh murid lain.

ALINA (V.O)
Aku tidak cantik, tapi aku juga tidak buruk.

SISWI itu tersenyum bangga ke semua orang. Alina melirik seragamnya yang dimodifikasi. Tubuhnya tinggi dan langsing.

ALINA (V.O)
Aku tidak kurus, tapi juga tidak begitu...gemuk kok.

SISWI itu sibuk bicara dengan penjual dan temannya tentang siang yang panas.

ALINA (V.O)
Aku tidak begitu ceria, easy-going, atau ekstrovert. Tapi aku juga tidak pendiam dan anti-sosial.

SISWI itu melihat Alina dan mengernyitkan dahi, seolah menganggap Alina aneh.

ALINA (V.O)
Lantas, aku ini apa?

CUT BACK TO:

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar