63. INT. KONTRAKAN BUNGA – MALAM
Bunga sedang rebahan santai sambil main handphone.
BUNGA
(ngedumel sendiri)
Pembaca Wattpad aku lumayan tambah minggu ini, tapi follower masih dikit saja. Gimana mau cepat ngetop kalau gini?
Bunga mengecek kolom-kolom komentar.
CU: Beberapa komentar pembaca cerita bersambung Bunga yang minta Bunga cepat melanjutkan ceritanya.
PEMBACA #1
Gimana ini authornya? Kok gak lanjut? Lanjut dong! Kalau gak, tinggal aja ini gak usah dibaca lagi.
PEMBACA #2
Lagi seru-serunya, eh, malah gak ada kabar. Ayo next author! Jangan malas!
BUNGA
Gimana mau lanjut kalau aku gak fokus dan gak mood kayak gini? Tapi iya juga. Lama-lama aku ditinggal pembaca kalau gak lanjutin semua cerita di platform.
Bunga lalu mengetik balasan untuk para pembacanya.
CU: Bunga membalas komentar pembacanya: Insya Allah nanti dilanjut lagi update ceritanya ya, Kak. Maklum. Saya lagi agak sibuk, ada kerjaan.
Andra datang menghampiri Bunga dengan tatapan penuh harap.
ANDRA
Bunga, bagi uang dong. Aku mau beli rokok. Mulut udah gak enak banget dari tadi gak ngerokok.
BUNGA
(melihat Andra kesal)
Kok minta uang terus sih? Mana untuk ngerokok lagi!
ANDRA
Kamu kan tahu sendiri aku lagi gak ada uang.
BUNGA
Emangnya kamu kapan ada uang? Selalu gak punya uang.
ANDRA
Ngasi apa gak nih? Gak usah ngomel!
Bunga bangkit dan menatap Andra emosi.
BUNGA
(bentak)
Gak ada! Anak-anak aja mau jajan gak ada uangnya. Cari sendiri sana! Udah kayak tokoh suami antagonis di sinetrona aja malakin uang istri!
Andra membanting kursi yang ada di dekat mereka, hampir mengenai Bunga.
ANDRA
Biasa aja ngomongnya! Gak usah songong!
BUNGA
Ya kamu ngapain kasar! Benar kan aku? Kamu tahunya minta uang terus dan gak mau kerja bener!
ANDRA
(bentak)
Jadi kamu pikir selama ini aku gak usaha kerja? Jadi kamu pikir selama ini dari pagi ketemu pagi baru pulang, aku main-main? Kamu gak lihat aku capek pulang cari sewa dari Jakarta ke Bogor, Bekasi, Depok, Tangerang, balik Jakarta lagi?
BUNGA
Tapi apa? Gak dapat uang kan? Sama aja bullshit!
ANDRA
Jadi kamu pikir selama ini kamu makan pakai uang apa? Anak-anak makan dan jajan pakai uang dari mana kalau gak aku yang cari? Kamu pikir gaji kamu yang tujuh setengah juta itu cukup buat makan kita? Gak! Jangan sok!
BUNGA
Ya itu memang udah kewajiban kamu nafkahi aku dan anak-anak! Gak perlu disebut-sebut!
ANDRA
(semakin marah)
Nah, terus kenapa kamu bilang aku gak kerja bener? Kenapa kamu makin sombong karena aku minta tolong kamu dikit-dikit? Apa susahnya kamu nolongin suami yang lagi kesulitan? Kan udah aku jelasin, performa MOJEK turun, orderan jadi anyep. Itu juga karena waktu aku habis buat ngurusin kalian sekolah dan kerja.
BUNGA
Nolongin dikit-dikit kamu bilang? Setiap gajian, semua gaji aku langsung ludes buat bayar kontrakan, angsuran, daycare, semua utang-utang kita! Apanya yang bantu dikit-dikit!
ANDRA
(teriak)
Halah! Anjing! Kalau kamu gak mau bantu, gak usah! Gak ada otak kamu! Makin kurang ajar sama suami!
Andra pergi meninggalkan Bunga dengan penuh emosional. Bunga cuma diam saja dengan kemarahan.
CUT TO.
64. EXT. DEPAN WARUNG SEBLAK – MALAM
Andra antri beli seblak dengan pembeli lain di warung seblak yang lumayan ramai.
Saat tiba gilirannya, Andra menerima kantungan plastik berisi tiga bungkus seblak.
KASIR WARUNG
Totalnya tujuh puluh lima ribu, Mas.
ANDRA
Oke, Mbak.
Andra menyerahkan uang seratus ribu ke kasir, menerima kembalian, lalu pergi dengan sepeda motornya membawa pesanan makanan.
CUT TO.
65. EXT. SEKITARAN BELAKANG PABRIK (TEMPAT SEPI) – MALAM
Andra sampai di sebuah area yang sunyi. Tidak tampak ada orang di sana.
Andra kebingungan lalu segera menghubungi customer.
ANDRA
(on phone)
Halo, Mas. Saya sudah sampai di jalan pilot, gang empang. Di mananya ya rumah Mas?
SPX: Terdengar suara tidak jelas dari panggilan telepon Andra.
ANDRA
(on phone)
Halo ... Halo, Mas ... tolong ngomongnya yang jelas, Mas ....
SPX: Tuuuuut! Tuuuuut!
Panggilan dimatikan. Andra tampak kebingungan. Berulang kali Andra berusaha menghubungi customer lagi.
Andra emosi dan memukul stang motornya.
ANDRA
Sial banget! Kena tipu gua!
Orderan fiktif sialan! Awas aja lu kalau ketemu, gua hajar!
Andra melihat sekitar. Suasana sunyi semakin mencekam. Andra menyalakan motor dan pergi membawa bungkusan makanan.
CUT TO.