Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Bunga di Hatimu
Suka
Favorit
Bagikan
2. Bagian 2

 

4. INT. KONTRAKAN BUNGA – SORE


Tampak Bunga sedang memperhatikan Tammy dan Naufal sedang makan nasi sepiring berdua hanya dengan kerupuk putih. 


Kedua anak itu makan dengan lahap, sudah sangat kelaparan. 


Diam-diam Bunga menyeka air mata yang jatuh di pipinya.


Andra baru keluar dari kamar mandi dengan celana boxer dan handuk masih di lehernya. Pandangan Andra dari masih kesal berubah sendu ketika melihat Tammy dan Naufal makan nasi dengan kerupuk. Sementara Bunga hanya memperhatikan mereka.


ANDRA

(lembut)

Kamu gak makan, Bunga?


Bunga menggeleng. Air mata Bunga jatuh lagi. 


Andra semakin sedih dan berjongkok di dekat Bunga. 


ANDRA (CONT’D)

Maaf ya.


BUNGA

Cepat pakai baju sana. Masih ada kerupuknya satu lagi. Kita makan bareng.


Andra terdiam sebentar larut dalam kesedihan, lalu bangkit untuk berganti baju.


Bunga masih melamun sedih memperhatikan anak-anaknya.


SPX: Suara handphone Bunga berbunyi. Ada panggilan masuk. 


Bunga terhentak membaca nama orang yang menghubunginya. Bunga mengangkat telepon.


BUNGA

(bicara di telepon)

Waalaikumsalam, iya benar, Mbak. 

(beat)

Serius, Mbak? Mau, Mbak. Saya mau. Kapan saya bisa mulai nulisnya? Besok ... boleh, Mbak ... Iya, Mbak. Saya baca dulu semua materinya .... insya Allah bisa ... Makasih ya, Mbak.


Bunga tampak sangat senang. Handphone ia letakkan lalu berteriak kesenangan.


BUNGA

Yes! Alhamdulillah!


NAUFAL

(heran)

Kenapa, Ma? Kok Mama senang begitu?


TAMMY

(ikutan happy)

Kenapa, Ma? Kenapa? Mama dapat uang?


Andra penasaran dan menghampiri Bunga, sudah rapi pakai kaos, tapi rambutnya masih basah acak-acakan.


ANDRA

Siapa tadi yang telfon?


BUNGA

(senang)

Andra, barusan Mbak Erin ngajakin aku jadi tim penulis skenario sinetron baru yang mau tayang. Honornya per episode lumayan, Ndra. Alhamdulillah. Akhirnya setelah sekian lama, aku dapat job lagi.


ANDRA

(happy)

Alhamdulillah.


BUNGA

Insya Allah nanti kalau honornya sudah cair, kita bisa beli makanan enak.


ANDRA

Iya. Jangan lupa ditabung. Nanti beli motor ya biar ke mana-mana gak jalan kaki dan mudah antar anak-anak ke sekolah. Motor bekas saja.


BUNGA

(mengangguk)

Iya... iya... gak sabar nunggu cepat dapat honornya.


ANDRA

Nulisnya aja belum, Bunga.


Bunga dan Andra bertatapan sangat bahagia. Naufal dan Tammy juga melompat-lompat kesenangan.



CUT TO.



5. EXT. SEKITAR KONTRAKAN – MALAM


ESTABLISH SHOT – WIDE SHOT suasana malam di daerah kontrakan padat penduduk. Kegiatan anak-anak main bulu tangkis, laki-laki ngobrol di warung, ibu-ibu nonton sinetron, bayi-bayi merengek.



CUT TO.



6. INT. KONTRAKAN BUNGA – DINI HARI


Suasana sunyi tengah malam. Senyap, hanya ada suara detik jam dinding dan suara dengkuran pelan Andra yang tertidur di samping Bunga. Naufal dan Tammy juga tidur lelah di samping Andra.


Bunga duduk di lantai beralas bantal kecil menghadap laptop yang menyala di atas meja lipat kecil. Jari-jemari Bunga mengetik dengan sangat cepat. 


SPX: Adzan Subuh terdengar.


Bunga jadi panik dan memukul-mukul pelan kepalanya, kelihatan capek dan pusing. Kulit di bawah mata Bunga sudah menghitam. Bunga menguap lebar, sudah lemas kecapekan dan ngantuk. Bunga memukul pelan bahunya.


BUNGA

(ngedumel sendiri)

Duh! Gimana ini? Deadline-nya jam enam. Ini udah Subuh. Masih kurang sepuluh scene lagi. Keburu gak ya? Aduuuh .... 


Bunga melirik Andra yang tertidur lelap dengan kesal. 


BUNGA

(kesal)

Andra! Tidur terus. Bangun. Subuh!


Bunga mengguncang-guncang tubuh Andra, tapi Andra masih saja tidur.


Bunga semakin uring-uringan.


BUNGA

Ayo pada bangun! Mandi sana! Sekolah! Sekolah!


Terdengar suara Andra masih mengigau tidak jelas, disusul teriakan panik Bunga. 



CUT TO. 


 

7. INT. KONTRAKAN BUNGA – PAGI

 

Tampak sinar matahari masuk melalui ventilasi dan celah jendela menyilaukan mata Bunga yang langsung terusik dari tidurnya.

 

Bunga bangkit kaget memandang sekitar, masih mata ngantuk, tapi uring-uringan.

 

BUNGA

(panik)

Astaghfirullah! Kesiangan!

 

Andra di sebelah Bunga terbangun, tapi masih ngantuk dan ngulet dan mau lanjutin tidur.

 

ANDRA

Kenapa sih heboh banget? Slow aja kali.

 

BUNGA

(marah)

Andra! Bangun! Ini udah siang! Anak-anak mau sekolah! Ihh! Andra, bangun!

 

Andra mulai sadar dan ikut gelagapan.

 

ANDRA

Astaghfirullah! Udah siang ya? Aku belum kasi makan hamsternya!

 

BUNGA

Ayo cepatan! Nanti hamsternya mati!

 

Bunga dan Andra bangkit dari kasur dan uring-uringan. Bunga bergegas ke kamar anak-anak. Sementara Andra ke dapur.

 

MUNCUL TULISAN: LIMA BELAS MENIT KEMUDIAN

 

Naufal dan Tammy masih dengan muka ngantuk buru-buru bersiap merapikan seragam sekolah mereka. Bunga tampak terburu-buru mengoleskan selai di roti dan memasukkannya ke dalam tempat bekal.

 

Andra datang sambil membawa kandang hamster dan menabrak Bunga sampai tempat bekal terpental.

 

BUNGA

Ih! Jalan gak lihat-lihat! Rotinya jadi jatuh!

 

ANDRA

Makanya jangan halangin jalan udah kayak portal aja. Lihat ini hamsternya pada mati!

 

Bunga kesal dan menepok jidatnya.

 

BUNGA

Tuh kan! Apa aku bilang? Makanya jangan telat bangun! Mati kan? Gak bisa dijual! Rugi kan?

 

ANDRA

(nyebelin)

Ya udahlah, udah mati juga mau diapain? Ya dibuanglah bangkainya. Siapa juga mau beli bangkai?

 

Di tengah Bunga sedang kesal berat dengan Andra, Tammy hampiri Bunga.

 

TAMMY

Ma, topi buku tema tujuh Tammy mana? Kok hilang? Nanti dimarahi Bu Guru.

 

BUNGA

(stress)

Ya ampun, Tammy. Kamu tuh ngapain aja tadi malam? Kenapa gak diperiksa roster dan buku-bukunya?

(Ke Andra)

Ini gara-gara Andra. Kenapa gak bangun pagi coba?

 

ANDRA

(protes)

Kok jadi aku yang disalahi? Lah kamu kenapa bangun telat? Anak-anak jadi pada telat.

 

BUNGA

(ngomel)

Kamu kan tahu aku capek tadi malam bergadang sampai Subuh? Aku tuh nulis, Ndra. Deadline! Deadline! Aku aja masih capek banget ini! Kalau gak, kamu aja yang nulis! Atau bantu cuci piring kek, siapin bekal kek! Minimal bangun lebih cepat, bangunin aku.

 

ANDRA

(bete)

Pagi-pagi udah ngomel. Ini nih yang bikin rezeki seret. Bikin gak mood.

 

NAUFAL

(sinis)

Ma, Pa, ayo dong cepatan. Ntar telat nih! Lima belas menit lagi pintu gerbang sekolah dikunci.

 

Bunga dan Andra saling pandang lalu kembali berlari uring-uringan. Bunga isi air mineral ke botol minuman anak-anaknya. Sementara Andra ambil kunci motor.

 

Dari pintu luar tampak Andra di teras kecil kontrakan sudah ready menyalakan motor.

 

ANDRA

Naufal, Tammy, ayo cepatan berangkat!

 

NAUFAL

Tapi Naufal ada tugas bikin kreasi kapal-kapalan dari sterofoam. Hari ini harus dikumpul. Lupa bilangin Mama sama Papa.

 

Bunga dan Andra saling pandang kesal.

 

BUNGA/ANDRA

(kompak)

NAUFAAALLLL!!!!

 

 

CUT TO.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar