Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Bunga di Hatimu
Suka
Favorit
Bagikan
12. Bagian 12

 

34. EXT. JALANAN – SIANG

 

Suasana di jalanan ramai kota Jakarta. Banyak orang berangkat kerja dan anak-anak mau pergi sekolah. Banyak ojek online berseragam hijau mangkal.

 

 

CUT TO.

 

 

35. EXT. JALANAN – SIANG

Di sebuah jalanan ramai, tampak Andra menunggu di atas sepeda motornya.

 

Seorang penumpang ibu-ibu paruh baya dengan wajah galak datang.

 

ANDRA

Bu Anggi?

 

PENUMPANG

(pasang muka judes)

Iya, sudah. Jangan tanya-tanya. Saya mau cepat.

 

Ibu itu langsung naik ke boncengan. Andra bengong heran, tapi jalankan motor sesuai perintah.

 

 

JUMP TO CUT.

 

 

Setelah beberapa menit jalan ibu itu meremas kuat bahu Andra. Kondisi jalanan macet.

 

PENUMPANG

Mas! Cepetan dong! Ngebut aja!

 

ANDRA

Iya, Bu. Maaf, bahu saya jangan ditekan kencang. Saya orangnya gelian. Takut gak fokus.

 

Penumpang merengut, tapi lepaskan pegangannya di bahu Andra.

 

PENUMPANG

Ayo, Mas! Saya takut telat! Ngebut saja!

 

ANDRA

(suntuk)

Gak bisa ngebut, Bu. Macet. Gak bisa maju, gak bisa mundur. Gimana mau ngebut?

 

PENUMPANG

(sewot)

Lho? Mas kalau gak pintar bawa motor di jalan, gak usah jadi sopir! Saya gak mau tahu, saya mau cepat!

 

ANDRA

(kesal)

Sabar, Bu. Kita gak bisa nerobos. Lihat sendiri macet.

 

PENUMPANG

(menunjuk ke trotoar)

Lewat trotoar kan bisa, Mas! Ayo cepat! Jangan ragu-ragu!

 

ANDRA

(tarik napas geram)

Astaghfirullah, Bu. Gak boleh, Bu. Nanti ditilang polisi. Lihat noh ada polisi di sana!

 

PENUMPANG

(ngotot)

Halah! Ntar kalau ditilang biar saya yang bayar! Cepat, Mas! Terobos saja!

 

ANDRA

Gak boleh, Bu. Duduknya yang bener biar gak jatuh, Bu.

 

PENUMPANG

(marah)

Ya udah kalau gak nurut, terserah situ!
Saya kasi bintang satu.

 

Penumpang terus mengomel. Andra tidak peduli dan tetap menunggu jalan berkurang macetnya. Muka Andra sudah suntuk.

 

 

CUT TO.

 

 

36. EXT. JALANAN – SIANG

Di jalan yang lain, di waktu yang lain, Andra terlihat suntuk lihat handphone-nya.

 

CU: Layar handphone Andra menunjukkan ada bintang 1 dari penumpang.

 

ANDRA

(ngedumel)

Sial! Beneran dikasi bintang satu! Dasar ibu-ibu gila! Mau kebut-kebutan, ke Sentul sana lu!

 

Om-Om dengan penampilan trendy menghampiri Andra.

 

ANDRA

Roy ya?

 

PENUMPANG

(naik ke boncengan dengan gemulai)

Yuk, cuss! Berangkat, Mas!

 

ANDRA

Siap, Pak.

 

PENUMPANG

(genit)

Jangan panggil Pak dong. Panggil Mas aja.

 

Andra merengut melirik penumpangnya dari kaca spion.

 

Om senyum-senyum melihat Andra sambil mepetin badannya ke Andra. Andra risih dan maju, penumpang terus merapat lagi.

 

 

JUMP TO CUT.

 

 

Andra berhasil mengantarkan Om itu ke tujuan.

 

Om turun dan memberi uang pada Andra.

 

ANDRA

Lebih ini, Mas.

 

PENUMPANG

Gak apa-apa. Ambil saja, Sayang. Nanti terima telepon saya ya. Kita jalan.

 

Om itu tiba-tiba mencolek paha dalam Andra.

 

Andra kaget dan marah.

 

ANDRA

(mengarahkan tinju ke penumpang)

Hei, anjing! Penumpang brengsek!
Gue masih normal. Jangan kurang ajar lo!

 

Om itu langsung kabur meninggalkan Andra yang kesal bukan main.

 

ANDRA

(teriak)

AWAS LO YA! GUA TANDAIIIN MUKA LO, BENCONG!!!

 

 

CUT TO.

 


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar