25. INT. KONTRAKAN BUNGA – PAGI
Bunga duduk di ruang tengah dengan mata sudah bengkak. Andra duduk di samping Bunga tampak merasa bersalah.
ANDRA
Maafin, Sayang. Sumpah, tadi malam aku ngantuk banget. Udah gak bisa bangkit lagi.
BUNGA
(marah)
Memangnya kapan kamu gak ngantuk? Setiap malam kamu enak-enakan molor. Sementara aku sendirian jagain Dedek.
ANDRA
Iya. Tapi aku bingung mau apa. Kan dia nyusunya sama kamu.
Bunga bangkit berdiri sudah emosi. Bunga menatap Andra nanar.
BUNGA
Masalah itu, kamu kan bisa gantian gendong, nimangin Dede waktu dia rewel, kamu bisa kasiin ASI aku yang di dot. Bosen aku dengar alesan kamu! Nindy itu bukan Cuma anak aku saja! Anak kamu juga! Tanggung jawab bersama!
ANDRA
Ya kamu jangan marah-marah juga.
BUNGA
Enak kamu ngomongnya. Gimana aku gak marah? Aku capek jagain Nindy. Sementara kamu tidur terus. Siang juga kamu gak mau bantu aku cuci dan jemur pakaian Nindy! Naufal sama Tammy juga gak kamu urusin! Semua aku! Semua aku! Makanya aku gak mau waktu itu punya anak lagi.
ANDRA
Huss! Gak boleh ngomong begitu, Bunga.
BUNGA
Kamu gak rasain jadi aku! Dasar egois!
Bunga menangis emosional.
BUNGA (CONT’D)
Kamu tuh memang gak sayang banget sama aku. Kamu selalu egois! Hidup aku udah kayak di neraka punya suami kayak kamu!
Andra bangkit dan memegang tangan Bunga, tapi ditepis Bunga.
ANDRA
Sayang, aku minta maaf. Kamu jangan ngomong begitu. Aku sayang sama kamu. Aku janji akan berusaha bikin keluarga kita bahagia.
BUNGA
Bosen aku dengar janji-janji kamu! Aku udah bosan hidup susah menderita kayak gini! Aku muak sama sifat egois dan malas kamu! Aku nyesal merantau ke Jakarta ikut kamu! Aku nyesal nikah sama kamu! Aku benci kamu, Andra!
Tangisan Bunga semakin kencang. Bunga menarik rambutnya lalu membuang keranjang berisi pakaian bayi sampai semua berantakan.
Andra menatap Bunga sedih.
Bersamaan itu terdengar suara tangisan bayi Nindy yang terbangun.
ANDRA
Maafin aku karena udah buat hidup kamu sama anak-anak. Wajar kalau kamu benci sama aku.
(beat)
Aku mau cari kerja dulu. Nanti malam dan seterusnya biar aku yang jagain Nindy. Kalau Nindy tidur, kamu istirahat ya. Doain aku dapat kerja bagus.
Bunga hanya diam, membuang muka.
Andra lalu pergi dengan wajah sedih.
Bunga menangis lagi dan bersandar di tembok. Tubuhnya berguncang saking sedih dan kencang tangisnya.
CUT TO.
26. EXT. BERBAGAI TEMPAT – PAGI
Andra berdiri di depan sebuah kantor ekspedisi dengan amplop coklat surat lamaran di tangannya.
Seorang karyawan keluar menemui Andra.
KARYAWAN EKSPEDISI
Siang, Mas. Ada yang bisa dibantu?
ANDRA
(senyum)
Siang, Mas. Saya mau melamar kerja di sini, Mas. Saya bisa bawa motor dan mobil. Udah punya SIM juga, Mas. Posisi apa aja saya mau. Driver, kurir, atau bagian gudang juga oke, Mas.
KARYAWAN EKSPEDISI
Oh, gitu ya, Mas. Tapi saat ini lagi gak ada lowongan di sini, Mas.
Andra kelihatan kecewa.
ANDRA
Ya udah, Mas. Makasih. Saya titip surat lamaran saya aja ya. Mungkin bisa jadi pertimbangan.
Andra menyerahkan surat lamaran lalu pergi dengan lesu.
JUMP TO CUT.
Andra tampak menunggu di lobi sebuah kantor. Andra begitu gelisah. Kakinya goyang-goyang sambil celinguk menunggu seseorang tidak sabar.
Seorang pria paruh baya keluar dan tersenyum pada Andra.
Andra langsung berdiri menyambut pria itu.
BAPAK KARYAWAN
Mas Andra boleh mulai kerja hari ini.
ANDRA
(senang)
Alhamdulillah. Serius, Pak?
Bapak itu mendekat ke Andra sambil memperhatikan sekitar.
BAPAK KARYAWAN
(berbisik)
Kalau di sini lagi gak butuh penambahan karyawan, Mas. Mas Andra kan masih muda, ramah, ganteng lagi. Jadi saya tawarin ke teman saya bos yang punya kafe di Selatan. Nanti malam Mas Andra bisa mulai jadi ‘host’ di sana. Kerjanya gampang, tinggal layanin tamu saja. Tante-Tante kaya prioritas kita. Om-Om juga boleh. Ngerti kan?
Bapak itu tertawa genit sambil memperhatikan Andra dari atas ke bawah.
Andra tersentak kaget lalu tampak sangat kesal.
ANDRA
(bentak)
Anjing! Lu aja jual diri sono kalau masih laku!
Andra langsung pergi dengan emosi.
JUMP TO CUT.
Sorenya Andra udah kusut, letih, dan putus asa. Andra berdiri di depan sebuah petshot. Ada papan di depan bertulis “Kitty Poultry and Petshop”. Andra minum es di pedagang keliling.
Banyak orang hilir mudik keluar masuk pethop. Para karyawan yang mengangkat berkarung-karung pakan ayam, burung, kucing, anjing, dan alat-alat memancing. Pelanggan yang berdatangan.
Seorang bapak berpeci dengan wajah adem keluar menemui Andra.
BAPAK PECI
Mas, saya udah tanya Bos. Kita memang lagi butuh karyawan untuk di bagian pakan. Mas boleh mulai kerja besok.
ANDRA
(senang)
Alhamdulillah.
BAPAK PECI
Masalah gaji, maaf, kita belum bisa kasi UMR ya, Mas. Ini kan cuma toko petshop. Dan kerjaannya juga serabutan. Kalau Mas Andra lagi jaga counter pakan, bisa aja dipanggil ke gudang buat bantu packing, atau bantu panggul barang.
Andra tampak merenung sesaaat, kemudian Andra mengangguk.
ANDRA
Boleh deh, Pak. Besok pagi saya ke sini. Makasih ya, Pak.
Andra lalu pergi.
CUT TO.