Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Bunga di Hatimu
Suka
Favorit
Bagikan
7. Bagian 7

 

 

19. EXT. SEKITAR KONTRAKAN – MALAM

 

ESTABLISH SHOT – WIDE SHOT suasana di jalanan daerah pinggiran Jakarta padat penduduk. Banyak pengangguran nongkrong gak karuan di sudut-sudut gang, pengemis-pengemis, dan badut anak-anak berkeliaran di jalan.

 

 

CUT TO.

 

 

20. EXT. DEPAN KONTRAKAN BUNGA - PAGI

 

Andra mau mengantar anak-anaknya sekolah.

 

Bunga datang mendekati mereka, tampak bosan.

 

BUNGA

Ikut dong. Bosen di rumah terus.

 

ANDRA

Ya udah hayuk.

 

NAUFAL

Ih, Mama. Gak usah ikutan deh. Malu dilihatin orang. Sempit kan.

 

ANDRA

Gak usah pedulikan omongan orang. Kita gak minta makan sama mereka.

 

Bunga senyum mendengar perkataan Andra lalu naik di boncengan dengan perutnya yang sudah lumayan gede dan berhimpitan dengan Tammy.

 

Naufal tampak males, tapi terpaksa naik di sebelah depan.

 

Motor jalan.

 

 

CUT TO.

 

 

21. EXT. JALANAN - SIANG

Suasana jalan ramai kendaraan berlalu-lalang, kebanyakan mau mengantar anak sekolah dan angkutan umum. Andra, Bunga saling lirik senyum-senyum di motor seperti orang pacaran (Andra melirik Bunga dari kaca spion motor).

 

Pengendara-pengendara lain di dekat mereka tampak memperhatikan mereka kepo dan berbisik, ada yang menertawakan.

 

EXTRA

(nyindir sambil lewat)

Kurang rame, Bos!

 

ANDRA

(teriak)

Iya, slow, Bos! Ntar ditambah rame lagi!

 

Andra tertawa. Bunga tampak agak malu. Naufal keki, gengsi banget.

 

 

JUMP CUT TO.

 

 

Lima belas menit kemudian, Andra, Bunga saling sudah sampai di sekolah. Naufal dan Tammy segera turun dari motor.

 

Andra dan Bunga berdadah-dadah dengan Naufal dan Tammy. Tammy happya saja, tapi Naufal kesal.

 

BUNGA

Haus. Beli es yuk!

 

ANDRA

Siap, Bos! Kalau bosnya cantik banget kayak gini, siapa yang gak nurut?

 

BUNGA

(mencibir)

Mulai... beliin sana esnya.

 

ANDRA

Memang gak apa kamu minus es pagi-pagi?

 

BUNGA

Gak apalah. Aku pingin. Ngidam.

 

Andra tersenyum lalu beli es cekek di penjaja kaki lima dekat sekolah. Mereka minum es cekek.

 

Tiba-tiba dari seberang jalan debt collector yang lewat di jalan dekat sekolah melihat mereka.

 

Pria beperawakan besar, tinggi, dan galak itu langsung menyetop motornya.

 

DEBT COLLECTOR

(judes)

Oh, ternyata di sini kalian! Saya tadi ke rumah kalian tidak ada. Ayo jangan mengelak lagi. Ini sudah waktunya lunasin hutang kalian!

 

BUNGA

(gemetar ketakutan)

Gimana ini, Ndra?

 

Andra menggenggam tangan Bunga lalu tersenyum.

 

ANDRA

(ke Debt Collector)

Eh, Bang. Sorry. Kami gak bawa uang cash. Sebentar ya kami tarik dulu di ATM dekat sini.

 

DEBT COLLECTOR

Ah, jangan bohong kau! Bayar saja sekarang!

 

ANDRA

Ya iya ini juga mau dibayar, tapi ditarik dulu uangnya. Slow, Bang.

 

DEBT COLLECTOR

ATM mana? Aku ikutin kalian. Awas kalau berani kabur!

 

Andra lalu mengajak Bunga pergi. Bunga menatap Andra bingung, tapi Andra memberi isyarat dengan mengedipkan matanya.

 

Andra dan Bunga pergi. Debt collector mengikuti di belakang mereka.

 

JUMP CUT TO.

 

Di jalanan, Andra mengintai debt collector yang masih mengikuti di belakang mereka.

 

Andra tiba-tiba berbelok ke gang kecil. Andra nekad menerobos halaman rumah warga di warga pemukiman dalam gang.

(BUILD UP TENSION).

 

BUNGA

(takut)

Ya Allah... Andra....

 

ANDRA

Udah tenang, Sayang. Kita kabur.

 

Debt collector berusaha mengejar di belakang mereka.

 

DEBT COLLECTOR

(teriak)

Hei, binatang! Mau kabur kau ya!

 

Andra langsung tancap gas dan nekad nerobos ke jalan-jalan kecil. Brutal.

 

Andra dan Bunga berhasil kabur. Tapi Bunga mendadak kesakitan sambil megangin perutnya.

 

BUNGA

Aduh! Perut aku, Ndra. Sakit banget!
Aaaaaargh!

 

ANDRA

(panik, merasa bersalah)

Astaghfirullah. Kamu kenapa, Sayang?
Maaf, Sayang. Ini mungkin karena tadi aku bawa motor gak karuan!

 

Bunga tidak bisa berkata-kata lagi, merintih kesakitan, dan menangis. Andra jadi semakin cemas.

 

ANDRA (CONT’D)

Kita ke rumah sakit ya. Maaf ya, Sayang.

 

Andra perlahan membawa motor dengan Bunga masih kesakitan.

 

 

CUT TO.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar