Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
113. INT. GEDUNG KAMPANYE - LUAR KOTA - NIGHT
Cast : DAMAR, HADIRIN
Damar tengah melakukan konferensi di luar kota.
DAMAR
Saya akan menjanjikan pendidikan yang sangat baik untuk para penerus bangsa.
HADIRIN
(mengangkat tangan)
Permisi, tanpa mengurangi rasa hormat saya pada Bapak. Bukan, kah, Jessica Putri Damar, siswa SMA Bintang Negara di Jakarta merupakan putri Bapak?
DAMAR
Iya. Ada apa?
HADIRIN
Berita tentangnya yang menjadi perundung di sekolah tersebar secara daring.
DAMAR
Perundung.
Salah satu staff Damar menunjukkan berita di ponsel tentang perundungan yang dilakukan Jessica di sekolah. Wajah Damar seketika masam. Para hadirin menatapnya heran.
114. EXT. HALAMAN RUMAH JESSICA - NIGHT
Cast : JESSICA, LIONA
Kita melihat Jessica berdiri di halaman rumah.
LIONA (O.S.)
Bisa, kah, kita berbincang di rumahmu? Tunggu aku di halaman.
Sebuah mobil melaju, masuk ke dalam halaman rumah tersebut.
JESSICA
Apa yang elo bicarain?
LIONA
Elo bisa berhenti sekarang, kan? Gue udah muak dengan ini semua, Jes. Kenapa lo nggak pernah sadar, bahwa hal-hal kayak gitu bisa ngebuat lo kehilangan segalanya.
JESSICA
Wah, setelah semua ini lo bilang kayak gitu?
LIONA
Gue tahu jauh di dalam sana lo kesepian, nggak berdaya. Lo malu sama Intan karena dia jauh lebih hebat di pelajaran ketimbang elo. Tapi untuk menang, bukan berarti bisa menggunakan segala cara. Kita udah bener-bener di ambang kehancuran. (menunjukkan ponsel) Video itu tersebar di forum daring sekolah. Kita jelas bakal disidang besok.
Liona pergi meninggalkan Jessica, masuk ke dalam mobil. Jessica berdiri membatu di halaman rumah, perlahan jatuh terduduk.
115. INT. SMA BINTANG NEGARA - DAY
Cast : SISTERHOOD, DAMAR, RIA, PARA ORANG TUA, ADAM
Sisterhood dipanggil ke sidang pendispilinan didampingi dengan orang tua.
JESSICA
Kami benar-benar melakukan itu dan kami siap dengan hukuman yang menanti di sana.
ADAM
Pelaku sudah mengakui perbuatannya. Sidang putusan bersama komite pendisiplinan akan digelar beberapa hari setelah ini.
Sidang selesai. Angeline, Liona, Luna, dan Patrecia pergi ke orang tuanya masing-masing. Hanya Jessica yang masih duduk di tempat karena Damar dan Ria belum datang. Tepat beberapa detik selepas sidang selesai, Damar datang dengan wajah geram. Menghampiri Jessica.
DAMAR
Jessica!
JESSICA
Ayah?
116. INT. RUMAH JESSICA - DAY
Cast : JESSICA, DAMAR, RIA, RATIH
Kita melihat Jessica ditampar oleh Damar. Ria dan Ratih terkejut.
DAMAR
Apa bisa kamu nggak berulah? Kejadian kayak gini bisa menghambat pemilihan ayah sebagai anggota dewan!
Jessica menatap Damar dengan tatapan benci.
DAMAR (CONT’D)
Singkirkan tatapan itu dari Ayah! Kamu berani natap Ayah kayak gitu?
Damar hendak melayangkan pukulan lagi ke Jessica, tetapi Jessica berteriak histeris. Membuat aksi Damar terhenti.
JESSICA
AAAA! Bisa, kah, Ayah lebih memikirkan perasaan Jessica? (memukul-mukul dadanya) Bagaimana Ayah bisa menjadi anggota dewan kalau nggak bisa mensejahterakan anaknya sendiri? Kenapa Jessica harus jadi kayak yang Ayah mau. Jessica … juga punya hidup, Yah.
Suasana hening.
JESSICA (CONT’D)
Tampar Jessica sekarang! Tampar lagi!
DAMAR
Nggak waras! (melayangkan pukulan)
RATIH
Cukup, Ayah!
Semua pandangan menuju ke Ratih. Ratih mendekat ke Damar dan Jessica.
RATIH (CONT’D)
Sudah waktunya berhenti menghancurkan perasaan kami. Kami bukan investasi Ayah. Hal-hal seperti ini cuma ngebuat kami mengingat Ayah sebagai orang yang paling kami benci, tapi juga nggak bisa kami benci.
JESSICA
Ratih?
RATIH
Ratih yakin, anak-anak seusia kami nggak tersesat karena dirinya sendiri. (menarik tangan Jessica) Ayo kita pergi!
Damar membisu mendengar perkataan tersebut. Ratih membawa Jessica pergi.
117. EXT. BIBIR JALAN - HALTE BUS - DAY
Cast : JESSICA, RATIH
Jessica menghentikan Ratih. Mereka bersitatap.
JESSICA
Kenapa lo ngelakuin itu? Lo kira gue butuh bantuan elo?
RATIH
(menutup telinga)
Cukup! Hentikan semua sandiwara ini, Kak. (beat) Ratih tahu, Kak Jessica sudah sangat lelah dengan semua ini. Ratih bantu Kakak bukan buat cari muka. Tapi karena Kakak adalah kakak Ratih.
JESSICA
Bodoh amat.
RATIH
Tidak apa-apa merasa tersesat sekali, asalkan tetap tahu jalan pulang dan akan kembali dengan lebih baik. (menyerahkan secarik kertas) Ratih dapetin nomor ini dari ponsel Ayah. Nomor ibu Kak Jessica. Ratih pergi dulu.
Ratih pergi. Jessica melihat secarik kertas pemberian Ratih.
JESSICA
Ibu?
Jessica duduk di kursi halte bus. Hatinya benar-benar hancur. Dia menyalin nomor tersebut ke ponselnya dan menelepon. Panggilan diangkat.
IBU JESSICA (O.S.)
Hello? Can I help you?
JESSICA (CONT’D)
(tersedu)
Ibuk?
118. INT. SMA BINTANG NEGARA - AULA - DAY
Cast : SISTERHOOD, DAMAR, RIA, PARA ORANG TUA, ADAM, KOMITE
Kita melihat Sisterhood bersama orang tuanya menghadiri sidang putusan pendisiplinan.
ADAM
Dengan ini, kami menyatakan siswi bernama Jessica Putri Damar, Liona Margaretha, Aprilia Dwi Lalaluna, Angeline Setyowati, dan Patrecia Agatha dikeluarkan dari SMA Bintang Negara. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari peristiwa ini. Terima kasih.
Jessica menghela napas panjang. Ria di sebelahnya mencoba menenangkan.
119. INT. RUMAH JESSICA - NIGHT
Cast : JESSICA, DAMAR
DAMAR (O.S.)
Ayah akan mengirimmu untuk studi di negara ibu kandungmu tinggal.
Kita melihat Jessica mengemasi pakainnya ke dalam koper. Damar masuk ke kamar Jessica.
JESSICA
Ayah?
DAMAR
Apa kamu nggak papa?
JESSICA
(mengangguk)
Jessica akan berusaha jadi anak baik di sana.
Damar duduk di kasur, meminta Jessica duduk sebentar di sebelahnya.
DAMAR
Duduk sini sebentar. (beat) Ibumu adalah orang baik, Nak. Maaf, dia harus bertemu seseorang seperti Ayah. Ayah melukai hatinya, juga ternyata melukai hatimu. Apa yang Ayah lakukan, yang Ayah kira akan membuat Ayah menjadi seorang Ayah yang baik untuk anaknya. Nyatanya malah membuat anak-anaknya tersiksa. Maafkah Ayah, Jessica.
Jessica mengusap air matanya. Memeluk Damar.
DAMAR (CONT’D)
(mencium kepala Jessica)
Selamat menjalani hari-hari baru di sana, Jes.
JESSICA
Terima kasih telah membesarkan Jessica, Ayah. Ayah bukanlah Ayah yang buruk.