Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Before Tomorrow (SCRIPT)
Suka
Favorit
Bagikan
7. Runyam

37. INT. SMA BINTANG NEGARA - LORONG - DAY

Cast : INTAN, GLADIS, PARA SISWA

Kita melihat Intan datang tanpa kacamata ke sekolah. Para siswa memandanginya.

SISWA

Apa itu budak, si kacung? INTAN?!

Gladis yang juga baru datang menghampiri Intan dan menggandengnya.

GLADIS

Lo pakai soflen?

INTAN

Kenapa? Aneh, ya?

GLADIS

Bagus. Tinggal pede aja.

Intan mengangguk.

37A. INT. SMA BINTANG NEGARA - KAMAR MANDI - DAY

Cast : INTAN, GLADIS, SISTERHOOD, RATIH

Kita melihat Intan dan Gladis masuk ke dalam kamar mandi. Lantas mendapati perisakan yang dilakukan oleh Sisterhood kepada Ratih. Mereka berdua berhenti sejenak tanpa membuat Sisterhood sadar.

INTAN

(berbisik)

Itu Ratih. Kita tolongin, yuk!

GLADIS

Lo mau cari gara-gara lagi sama mereka?

INTAN

Bukannya Gladis jago bela diri? Udah ayo tolongin. Ayo!

Gladis ragu-ragu.

INTAN (CONT’D)

Jessica?

ANGELINE

Ka … kacung? (tertawa) Elo lepas kacamata?

Intan tidak menghiraukan. Gladis menyalakan selang di kamar mandi dan menyemprot Sisterhood. Mereka bergaduh dan Sisterhood basah kuyup. Hingga berhasil mengeluarkan Ratih dari sana.

38. EXT. SMA BINTANG NEGARA - ATAP - DAY

Cast : INTAN, GLADIS, RATIH

Gladis memberi handuk ke Ratih dan Intan untuk mengeringkan rambut. Gladis juga memberi susu kotak pada Ratih.

GLADIS

Apa kamu baik-baik saja? Siapa namamu tadi? Ratih?

RATIH

Kenapa kalian membantu saya?

Gladis mengernyitkan dahi. Susu kotak masih ada di tangannya.

RATIH (CONT’D)

(menangis)

Kenapa kalian ikut campur!? KENAPA! Yang kalian lakukan bisa membuat mereka semakin marah pada saya. (menatap Intan) Apa Kakak tidak takut mereka memperlakukan Kakak lebih buruk dari sebelum-sebelumnya? Berhenti di sini.

 

Ratih melangkah menjauh.

GLADIS

Hei, … (marah)

Intan menahan Gladis.

INTAN

Ratih.

Ratih berhenti.

INTAN (CONT’D)

Dengarin perkataan Intan satu ini. Hanya karena mereka lebih kuat dari kamu, bukan berarti kamu dengan lapang dada ngebiarin mereka ngeinjak-ngeinjak harga dirimu. Itu berharga.

39. EXT. BIBIR JALAN - DAY

Cast : INTAN, GLADIS

Gladis berjalan pulang bersama Intan.

INTAN

Apa yang Gladis pikirin?

GLADIS

(menyesap ludah)

Berulang-berulang gue coba berdamai, tapi kenapa gue tetep nyesel bantuin si Ratih tadi? Nggak tahu diri.

INTAN

Ah, sudahlah. Nggak boleh gitu. Cuma karena orang lain nggak baik sama kita, kita jangan jadi nggak baik. Bukan, kah, Intan benar?

GLADIS

Oke.

Netra Gladis teralihkan ketika melihat dua buah mantel cantik yang terpajang di display pasaraya.

GLADIS (CONT’D)

Tan, anterin aku ke sana! (menunjuk Pasaraya)

Gladis menarik tangan Intan.

39A. INT. PASARAYA - NIGHT

Cast : INTAN, GLADIS, PEGAWAI

Gladis mengeluarkan dua buah mantel berwarna hitam dari barisan baju di gantungan.

GLADIS

Tan, coba pake ini.

INTAN

Intan yang pake?

Gladis mengangguk. Intan mencobanya. Gladis juga mencoba yang satunya.

GLADIS

Gimana? Bagus, kan?

Intan mengangguk dan tersenyum.

GLADIS (CONT’D)

(berbicara pada pegawai)

Mbak, kita ambil dua mantel ini.

Pegawai tersebut membawanya ke meja kasir. Intan tercengang.

INTAN

Dis, tapi Intan nggak bawa uang.

GLADIS

Eh, siapa yang bilang mantel satunya buat elo? Itu buat sahabat gue.

INTAN

(mengangguk, malu)

Ouh.

GLADIS

Ahahaha … sahabat gue kan elo, Tan. Udah gue bayarin. Gue mau beliin elo.

INTAN

Astaga.

40. INT. KAFE - NIGHT

Cast : SISTERHOOD, TEMAN-TEMAN LAMA GLADIS

Kita melihat Sisterhood duduk berhadapan dengan tiga gadis cantik dari SMA lama Gladis.

JESSICA

Jadi gitu ceritanya? Gladis dirisak di SMA lamanya?

Lima orang itu mengangguk.

GADIS #1

Bisa dibilang dia kacung kami.

PATRECIA

Apa masalahnya? Dia cantik, bukan?

GADIS #2

Cantik nggak selalu bawa untung, sis. Bukan, kah, orang-orang cantik suka persaingan? (beat) Kami lebih cantik darinya.

JESSICA

Em … apa video itu masih ada? Gue beri kalian upah.

Ketiganya bersemangat mendengar penawaran Jessica itu. Liona bersedekap dan memandang mereka datar.

41. INT. RUMAH INTAN - NIGHT

Cast : INTAN, NINGSIH

Intan masuk ke rumah membawa tas belanja dan mendapati Ningsih duduk di sofa menghitung uang.

INTAN

Ibuk, aku pulang! Tumben Ibuk udah pulang.

Ningsih masih fokus menghitung uang.

INTAN (CONT’D)

Ibuk?

Lamunan Ningsih terbuyarkan.

NINGSIH

Ah, putri Ibuk yang cantik udah pulang. Bawa apa itu?

INTAN

Oh ini? Intan baru dibeliin Gladis. Nggak tau dianya maksa.

NINGSIH

Baik banget. Lain kali gantian kamu bayarin dia makan atau apa.

INTAN

Pasti, Buk. Intan ke kamar dulu, ya.

Intan melintasi Ningsih dan sempat melirik catatan utang yang belum dibayar oleh Intan. Membuat Intan kepikiran hingga di kamar. Dia menimbang berat tubuhnya.

INTAN (CONT’D)

Empat puluh delapan kilo. Kayaknya kalau Intan batalin langganan di klinik nggak masalah.

 

Intan mengeluarkan ponselnya dan menelepon klinik berat badan.

INTAN (CONT’D)

Halo? Permisi, bisa, kah, saya membatalkan langganan atas nama Davinta Intan Ayu? (beat) Iya, ini dengan saya sendiri. (beat) Bisa? Makasih, Mbak, untuk pencairannya nanti langsung kirim ke rekening saja, ya, Mbak. Nomor rekeningnya nanti saya tulis di chat atas nama Ningsih Dewi Apriliana.

 

Intan menutup telepon.

42. INT. GEDUNG - KOMPETISI SENAM - RUANG TUNGGU - DAY

Cast : GLADIS, LIANA, PELATIH

Kita melihat Gladis tengah bersiap-siap di ruang tunggu. Menenangkan diri agar tidak tegang. Pelatih menghampirinya.

PELATIH

Kamu udah siap?

GLADIS

Sudah, Coach.

Kita melihat Liana yang duduk bermain ponsel terkejut. Membuat Gladis dan Pelatihnya menoleh.

LIANA

(menatap Gladis, menunjukkan ponselnya)

Gladis.

43. INT. SMA BINTANG NEGARA - KELAS TEATER - SORE

Cast : INTAN, JESSICA, GALANGGA, GURU, PARA PESERTA AUDISI

Kita melihat para peserta audisi tengah beristirahat di kelas. Beberapa meneguk air minum, beberapa berkumpul dan bermain ponsel, sedangkan sisanya becermin dan berlatih mimik. Intan termasuk di golongan terakhir.

PESERTA CEWEK #1

ASTAGA! Bukan, kah, ini anak baru itu?

Teriakan siswa tersebut membuat siswa lainnya berkumpul.

PESERTA CEWEK #2

Benar. Coba kalian cek website diskusi sekolah.

Intan membuka ponsel dan mendapati sebuah postingan tentang Gladis.

INTAN

(membaca)

Tingkah laku bejat seorang siswi SMA Bineg, Gladista Purnama Ajeng.

Intan menyetel video yang tertera di dalamnya. Video tersebut menampilkan Gladis yang tengah berada di bar bersama dua lelaki yang pernah Intan lihat di perpustakaan. Gladis tampak berada di bawah pengaruh alkohol.

INTAN (CONT’D)

(menutup mulut, mundur)

Nggak mungkin.

Intan segera berlari, meraih mantel hitam yang tergantung di dinding.

44. INT. BIBIR JALAN - NIGHT

Cast : INTAN

Intan berulang kali menelepon Gladis, tetapi tidak ada balasan. Dia sangat khawatir.

INTAN

Gladis, angkat teleponku.

Masih tidak dijawab. Intan mendapat panggilan dari Liana.

INTAN (CONT’D)

Tante, Gladis sekarang di mana?

LIANA (O.S.)

Itu yang mau Tante tanyain ke kamu. Dia pergi ninggalin gedung audisi tadi. Gimana ini, Intan? Tante takut.

INTAN

Tante tenangin diri. Intan bakal bantu cari. Dah, Te!

Intan segera berlari dan mencegat taksi di bibir jalan. Lantas Intan masuk ke dalam taksi. Taksi melaju.

45. EXT. TEPI TELAGA - NIGHT

Cast : INTAN, GLADIS

Intan menyusuri jalan menuju telaga yang sepi.

INTAN

Gladis! Ini Intan! Gladis di mana? (menangis)

Intan mendapati seorang wanita terkulai lemas di atas rumput. Intan mendekatinya.

INTAN (CONT’D)

Gladis?!

Tubuh Gladis dingin, wajahnya pucat. Intan mencoba menyadarkannya. Dia meraih telepon dan menghubungi Liana.

INTAN (CONT’D)

Tante, tolong cepat ke mari! (menangis putus asa)

46. INT. RUMAH SAKIT - NIGHT

Cast : INTAN, GLADIS, LIANA, PERAWAT

Kita melihat Gladis tertidur pulas di atas ranjang rumah sakit. Intan dan Liana duduk di kursi. Sementara SEORANG PERAWAT tengah memasang infus.

PERAWAT

(berbicara pada Liana)

Serangan panik. Tapi, saudara akan segera siuman. Bila infusnya habis, bisa memencet bel. Terima kasih (pergi)

LIANA

Terima kasih, Suster.

Liana bangkit dan mendekatkan tempat duduknya ke ranjang Gladis. Dia membelai rambut Gladis pelan. Intan juga pindah ke dekat ranjang Gladis, di seberang Liana.

LIANA (CONT’D)

Dia adalah putriku satu-satunya. Hatiku sangat sakit ketika tahu ternyata alasan dia minta pindah adalah karena dirundung oleh teman-temannya. Dia nggak pernah cerita soal itu ke aku. Pasti itu sangat menyakitkan.

 

Intan menatap Liana lalu berganti menatap Gladis. Merasakan keterkaitan antara yang dirasakan Gladis dan dia.

LIANA (CONT’D)

(menatap Intan)

Makasih sudah jadi teman Gladis.

Intan mengangguk dan tersenyum. Dia memegang tangan Liana, menenangkannya.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar