Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Before Tomorrow (SCRIPT)
Suka
Favorit
Bagikan
3. Membeli Teman

13. EXT. BIBIR JALAN - NIGHT

Cast : INTAN

Intan berjalan menunduk. Lantas menatap pasaraya serta kedai-kedai di tepi jalan yang diisi oleh anak-anak seumurannya tengah bersenang-senang bersama.

INTAN

(bergumam)

Pasti menyenangkan punya teman.

GALANGGA (O.S.)

Kenapa lo pergi ke klinik itu, Tan?

INTAN

Apa Galangga kepikiran kalau Intan suka sama dia?

14. INT. RESTORAN - NIGHT

Cast : SISTERHOOD, RATIH

Sisterhood tampak lahap memakan hidangan. Ratih hanya menunduk dan melipat tangannya di bawah.

JESSICA

Gue nggak abis, nih. Ratih, makan, ya, sisa gue.

LUNA

Nih punya gue juga.

Mereka mencampur makanan sisa dan memberikannya pada Ratih. Menyuapkan makanan tersebut secara paksa ke mulut Ratih

ANGELINE

Nih kalau mau minum. Cepet abisin!

Mulut Ratih penuh dengan makanan dan Angeline memaksanya meneguk minuman.

PATRECIA

Udah deh buruan bayar! Ntar nggak keburu ke taman bermain.

RATIH

Iya, Kak.

Ratih berdiri dan mengambil dompetnya di tas. Lantas pergi ke kasir.

RATIH (CONT’D)

Mbak, meja empat habis berapa?

KASIR

Lima ratus enam puluh tujuh ribu delapan ratus rupiah.

Ratih terkejut dengan nominal tersebut.

KASIR (CONT’D)

Mau bayar cash apa debit?

15. INT. RUMAH INTAN - NIGHT

Cast : INTAN, NINGSIH

Intan memijat punggung Ningsih di depan televisi.

NINGSIH

Ya di sebelah situ, Tan. Pijetan kamu enak, Tan.

INTAN

Kenapa pulang lebih awal, Buk? Rame kedainya?

NINGSIH

Lumayan. Ibuk capek banget tadi, nggak kuat.

INTAN

Buk, kalau Intan nggak lahir di keluarga ini kayak gimana, ya, nasib kita?

NINGSIH

Ish, ngelantur apa itu? Ibuk bakal kesepian-lah pasti. Ibuk beruntung punya anak sepinter kamu. Bapak di sana pasti juga bangga. Jangan kecewain, ya.

INTAN

Kapan kita jadi orang kaya, ya, Buk?

NINGSIH

Semua itu butuh waktu, Tan. Masak mi instan yang katanya instan juga masih perlu waktu. Kita nggak akan selamanya kayak gini, pasti ada waktu di mana kita akan berada di atas, mekar bak bunga yang indah.

INTAN

Kenapa Intan nggak cantik, ya, Buk?

NINGSIH

(menoleh ke belakang)

Siapa bilang Intan nggak cantik? Putri ibu ini udah secantik Bae Suzy. Pasti banyak temennya di sekolah, kan?

 

Intan tidak menjawab.

NINGSIH (CONT’D)

Udah, pijet bagian sebelah, Tan. Habis ini selesai.

Intan menarik napas panjang.

INTAN

(bergumam)

Bae Suzy?

16. EXT. TAMAN BERMAIN - NIGHT

Cast : SISTERHOOD, RATIH

Ratih menjauh dari Sisterhood untuk pergi memesan tiket. Liona membuntutinya dari belakang.

RATIH

Mbak, pesen tiket untuk enam orang.

Ratih menyerahkan kartu debitnya, tetapi Liona turut menyerahkan kartu debit miliknya ke kasir.

LIONA

Pake ini aja, Mbak.

RATIH

Eh, pake punya saya aja, Mbak Liona.

LIONA

Elo udah bayarin makan kami. Simpen uang itu.

Kasir tersebut memproses pembayaran menggunakan kartu debit Liona.

RATIH

Nanti kakak-kakak lainnya bisa marah kalau tahu.

LIONA

Lo kira gue tipe orang bermulut besar? Entah apa yang ada di pikiran lo. Tapi, gue nggak suka sama orang yang nyari temen dengan cara kayak elo. Sama aja nge-beli kami pake uang orang tua lo. Itu nggak berkelas.

 

Liona mengambil kembali kartu debitnya.

LIONA (CONT’D)

Ambil tiketnya. Biar kayak elo yang bayarin.

Liona kembali ke teman-temannya. Sementara Ratih terdiam sejenak di tempat.

JESSICA

Habis dari mana lo?

LIONA

Nggak, cuma jahilin si Ratih.

ANGELINE

Woi, Rat, udah belum?

Ratih tersentak dan segera berlari ke arah Sisterhood.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar