Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
81. EXT. DEPAN TOSERBA - SORE
Cast : INTAN, POLISI, PEMILIK TOKO
Kita melihat Intan berjalan menuju tempatnya bekerja. Namun, persis di depan toserba, ada pemilik toko yang tengah berbincang serius dengan polisi. Pemilik toko melihat Intan dari tempatnya berdiri dan menunjuknya.
PEMILIK
Dia! Dia pencuri kecil itu!
Intan berdiri kebingungan, hendak kabur tetapi polisi berhasil menangkapnya.
82. INT. KANTOR POLISI - NIGHT
Cast : INTAN, POLISI, PEMILIK TOKO, NINGSIH
Kita melihat polisi tengah mewawancarai Intan dan pemilik toko.
PEMILIK TOKO
Saya selalu curiga. Kenapa setiap pergantian sif, beberapa barang dan uang di dalam mesin kasir bisa hilang. Laporan penjualan pun nggak sesuai dengan jumlah uang yang didapat.
Ningsih datang beberapa detik setelah itu.
NINGSIH
Intan, apa yang kamu lakuin, Nak?
POLISI
Karena Ibu sudah datang, kami akan menawarkan beberapa jalan keluar. Secara baik-baik atau akan diselesaikan secara hukum? Saran saya, Anda bisa mengganti kerugian dari pemilik toko dan memilih jalur damai.
NINGSIH
Apa maksudnya? Benar anak saya mencuri? Ada, kah, bukti yang kuat?
PEMILIK TOKO
Anak Ibu bekerja paruh waktu di toserba saya. Beberapa uang dan rokok hilang dari toko.
NINGSIH
Toserba? (beat) Lalu, karena itu Anda dengan yakin menuduh anak saya sebagai pelaku?
PEMILIK TOKO
Siapa lagi pelakunya kalau bukan pegawai baru ini? Coba tanya sendiri pada anak Ibu.
NINGSIH
Intan, benar, kah, itu?
Intan menatap mata Ningsih.
INTAN
Maaf Intan nggak bisa ngatain apa yang Ibuk mau denger.
Ningsih tercengang.
NINGSIH
Bisa, kah, kita menyelesaikan ini dengan jalur damai?
Pemilik toko memutar otak, lalu mengangguk.
83. INT. RUMAH INTAN - RUANG TAMU - NIGHT
Cast : INTAN, NINGSIH
Ningsih menggeledah kamar Intan. Intan mengekor di belakangnya sembari menangis, memohon.
NINGSIH
Pasti ada di sini. Di mana kamu nyembunyiinnya? Anakku nggak mungkin ngerokok.
INTAN
Buk, sudah, Buk. Intan minta maaf.
Ningsih menemukan sekotak rokok yang segelnya sudah terbuka.
NINGSIH
Intan? APA IBUK NGAJARIN INI KE KAMU!?
Intan berlutut meminta ampun pada Ningsih.
NINGSIH (CONT’D)
(memukul-mukul dadanya)
Hati Ibuk hancur, Nak! Kenapa kamu lakuin ini?
INTAN
Maafin Intan, Buk.
NINGSIH
Siapa yang ngajarin Intan kayak gini? Intan nggak mungkin tersesat karena ulahnya sendiri, kan?
INTAN
Jangan, Buk, jangan.
NINGSIH
Ibuk akan datengin sekolah Intan besok pagi.
INTAN
JANGAN BUK! Intan mohon jangan! (beat) Kenapa Ibuk nggak pernah mikirin perasaan Intan?
NINGSIH
Maksudmu?
INTAN
Ibuk selalu nuntut Intan jadi putri yang baik, sempurna. Punya nilai tinggi. Tapi, Ibuk nggak pernah sekali pun tanya ke Intan, apakah Intan hidup dengan bahagia. Intan tersiksa, Buk!
NINGSIH
Itu semua Ibuk lakuin supaya kamu punya masa depan, nggak berakhir sebagai penjual makanan di kedai sepi kayak Ibuk.
INTAN
Apa nilai dan peringkat satu di kelas bisa jamin itu semua jika mental Intan udah rusak, Buk? Intan selalu kesepian, seolah nggak ada pundak buat cerita. Ibuk terlalu sibuk ngurus kedai dan nggak pernah dengerin permintaan Intan. Intan juga mau beli ini itu, seneng-seneng kayak anak seusia Intan. Tapi yang buat Intan tersesat adalah Ibuk sendiri. Intan mau tanya, Ibuk lebih baik kehilangan ego Ibuk atau kehilangan Intan?
NINGSIH
Intan? Kenapa kamu ngomong gitu, Nak? (beat) Ibuk cuma takut ngecewain Ayah kamu yang udah meninggal. Ibuk ingin Intan jadi putri yang baik. Ayah kamu daftarin nama kamu sebagai penerima asuransi di belasan sertifikat. Itu bisa dicairin ketika kamu usia 17 tahun. Mulai lusa.
Intan tercekat.
INTAN
Asuransi?
NINGSIH
Ibuk cuma takut jadi orang tua yang gagal. Tapi ternyata begini pandangan Intan ke Ibuk. (beat) Ibuk akan pergi ke kamar.
Ningsih meninggalkan Intan. Intan menangis, terduduk dan merasa buruk karena baru mengetahui hal tersebut.
84. INT. RUMAH INTAN - RUANG KERJA AYAH - NIGHT
Cast : INTAN
Kita melihat Intan pergi ke ruang kerja sang ayah. Kedua matanya sembab. Dia memeriksa loker meja dan benar mendapati sertifikat-sertifikat asuransi atas namanya.
INTAN
Ayah?
85. INT. SMA BINTANG NEGARA - RUANG KELAS - DAY
Cast : INTAN, SISTERHOOD, GLADIS, PARA SISWA, GURU
Kita melihat Sisterhood menghampiri meja Intan.
JESSICA
Intan! Besok ulang tahun lo, kan?
INTAN
Eh, kok tahu?
LUNA
Tahu, dong. Kita, kan, temen.
JESSICA
Kita mau rayain, nih.
INTAN
Rayain bareng-bareng maksudnya?
JESSICA
Iya, tenang aja soal biayanya. Lo cuma perlu dateng ke Hotel Sanggana, punya Om-nya Angeline. Gimana?
INTAN
Nggak ngerepotin? Intan yang ulang tahun tapi kalian yang repot.
ANGELINE
Bukannya sahabat biasanya gitu?
JESSICA
Kita bakal ngasih kejutan spesial buat elo ntar.
INTAN
Kejutan apa itu?
JESSICA
Astaga, namanya juga kejutan. Ya rahasia lah.
INTAN
Oke-lah. Jam berapa?
Kita melihat Gladis memandang mereka dari tempat duduknya. Guru masuk.
GURU
Ayo kita mulai pelajarannya, anak-anak! Jangan ada yang tiduran!
86. INT. RUMAH INTAN - NIGHT
Cast : INTAN, NINGSIH
Kita melihat Intan masuk ke dalam rumah. Ada Ningsih yang baru membawa masakan keluar dari dapur.
NINGSIH
Ibuk masakin sop jagung sama ayam. Ganti baju dulu, baru makan.
Intan mengangguk, kikuk. Beberapa menit kemudian Intan keluar dari kamarnya. Lalu, pergi ke meja makan.
NINGSIH (CONT’D)
(memberi amplop)
Terima ini.
INTAN
Apa itu, Buk?
NINGSIH
Udah diterima aja. Ibuk baru dapet pesenan. Besok ulang tahun kamu, kan? Rayain sama temen-temen.
INTAN
Ibuk?
NINGSIH
Ibuk akan bahagiain kamu, Tan. Ibuk janji.
Intan tersenyum dan menangis haru.
INTAN
Intan juga janji akan jadi putri Ibuk yang baik. Intan nggak akan ngerokok lagi. Intan nggak bakal nyuri. Intan akan banggain Ibuk sama Ayah.
NINGSIH
(mengangguk, mengusap air mata Intan)
Udah dimakan gih sop-nya.
Intan menyenduk sop jagung dan masih sedikit terisak tangis.