Cuplikan Chapter ini
Diam tidak akan menyelesaikan masalahmu,Hadapi, agar masalah tidak meluas menaburkan rasa sakitnya.... **Dia hanya melihatku tanpa kata, dan kembali melihat lurus ke depan. Tanpa izin bokongku menyentuh tempat duduk di samping kiri cowok itu.
“Apa bener kamu nanti kuliah di kota?” tanyaku. Dilumuri dengan rasa penasaran tinggi.
Angga tetap setia mengunci mulutnya. Hal itu membuat kecewa. Jika biasanya aku ikut diam, tapi kali ini tidak ingin melakukannya. Terlihat lucu, dulu aku yang dia