Cuplikan Chapter ini
Baru paham?! Semua hanya alasan. Alasan untuk usai dan kembali asing. **Tapi sikapnya membuat suaraku tertahan. Dia melewatiku begitu saja. Jangankan melihat, bahkan tidak melirik sama sekali. Seperti orang yang tidak melihat apa pun. Padahal ada aku di sana. Bodoh. Harusnya aku tidak pernah berpikir untuk menyapa.Kini aku duduk di bangku yang menghadap lapangan basket, tempat yang sama seperti waktu itu. Ada yang menarik perhatian di lapangan. Pekerja yang sedang memasang tenda dan panggung ...