Cuplikan Chapter ini
Seharusnya aku antisipasi untuk tidak jauh mengenalmu, karena mengenalmu adalah luka.... **"Bisa tidak kamu menghitung jumlah bintang," tanyanya tetap menatap langit.Aku mengikuti instruksinya. Menggeleng."Seperti itu, jumlah rindu ini, banyak dan gak bisa dihitung.""Alay," kataku. Lalu, kami berbincang tanpa sadar menghabiskan waktu seolah enggan jika pagi yang akan datang. "Bunga?" desahannya yang lembut mengalahkan suara bibi yang sedari tadi memanggil.