Cuplikan Chapter ini
Memendam perasaan, berarti awal mengikhlaskan... **Adik gak bobok siang.Besok aja bobok ciangnya, kan kemarin bobok ciangnya dua x. Gadis kecil itu beralasan. Angga hanya tertawa mendengar adiknya berdalih tidak masuk akal. Dia mengacak rambut adiknya yang panjang dengan lembut.Melihat mereka, tanpa sadar aku tersenyum. Namun tidak lama senyum itu luntur karena kedatangan Via yang tanpa sengaja lewat di depan rumah Angga.Eh, Bunga? ngapain di sini? tanya Via yang mematikan mesin motor meticny...