Cuplikan Chapter ini
Racikan kopi yang mampu mendebarkan hati.... **Hampir saja tubuh ambruk, untung saja dengan cepat aku menyeimbangkan badan. Namun, masalahnya aku berhadapan dengan lelaki gundul yang hanya mengenakan singlet membuat bulu keteknya berserakan tertiup angin. Baunya juga kurang bersahaja di hidung. Kemudian pemuda bermuka garang salah satu dari mereka, tampak berdiri dari kursi kayu, dan menghisap rokok di tangan kanannya lalu dihempaskan rokok yang di pegangnya itu ke got. Dengan asap yang kelu.