Cuplikan Chapter ini
Langit Tenggarong mendung Angin yang biasanya lembut kini menghembus seperti bisikan-bisikan yang menyelinap di antara dedaunan Di halaman belakang Museum Mulawarman langkah kaki mereka bergema pelan tapi pasti menuju sebuah tempat yang hanya disebut dalam bisik-bisik Lamin BatuLaras menatap bangunan tua yang berdiri di belakang museum itu Bukan bangunan besar Tapi ada yang lain dari Lamin itu auranya berat senyap dan menungguGilang berjalan paling depan langkahnya mantap meski