Cuplikan Chapter ini
Pagi itu aroma sungai dan bau dupa bercampur dalam udara lembab Tenggarong Matahari sudah tinggi namun rasa kantuk dan kepenatan masih menggantung di wajah mereka Tasya dan Reno tampak masih pucat sementara Adit dan Nadia baru saja bergabung tidak tahu apa yang terjadi malam sebelumnya Hanya Laras yang tampak cemas terus menatap Gilang yang duduk terpaku di sudut matanya kosong seperti boneka yang kehabisan nyawaDia kenapa tanya Adit pelanLaras tak menjawab Ia hanya menggele