Cuplikan Chapter ini
Rumah Belian Tua Basiroh berdiri di ujung kampung menghadap ke hutan kecil yang dipenuhi pohon ulin tua Rumah panggung itu terlihat seperti menolak waktu catnya mengelupas kayunya retak-retak tapi tetap berdiri dengan wibawa yang membuat siapa pun ragu untuk masuk sembaranganLangkah mereka berat Tak hanya karena lelah setelah malam yang mengguncang tapi karena setiap langkah ke arah rumah itu seperti mendekat ke nadi kegelapan yang selama ini hanya mengintai Kini ia menatap balikD