Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
WHO ON PART ON MURDER AND REVENGE
Suka
Favorit
Bagikan
8. WOPOMAR #8

EXT. CAFE BROSTOM-PARKIRAN. SIANG HARI.

Dirga keluar dari mobilnya.

DIRGA

"Asmara udah di dalem belum ya?"

Asmara datang dengan mobilnya.

ASMARA

"Pak Dirga? Kok di luar?"

DIRGA

"iya aku juga baru sampai kok, yuk"

Dirga dan Asmara masuk ke cafe.

INT. RUANG KERJA BRATA. SIANG HARI.

BRATA

(galau)

"bagaimana ya dengan ucapan dokter Wisman tadi, bagaimana kalau dia benar-benar akan mengusik Asmara"

Brata berdiri dan memegang kepalanya.

BRATA

"nggak, nggak, ini semua nggak boleh terjadi"

Brata menelepon Asmara.

BRATA

"halo?"

CUT TO:

INT. CAFE BROSTOM. SIANG HARI.

Asmara berdiri membelakangi Dirga.

ASMARA

(datar)

"kenapa?"

CUT BACK TO:

INT. RUANG KERJA BRATA. SIANG HARI.

BRATA

(tegas)

"kamu dimana? Sama siapa?"

CUT TO:

INT. CAFE BROSTOM. SIANG HARI.

ASMARA

"maaf saya sedang ada urusan, bisa kita lanjutkan nanti?"

Asmara menutup telepon dan mengirim pesan.

ASMARA (V.O.)

"aku lagi ketemuan sama pak Dirga, nanti aku telepon lagi mas"

Asmara tersenyum dan duduk di dekat Dirga.

DIRGA

"siapa?"

ASMARA

"klien lain"

DIRGA

"oh"

ASMARA

"bisa kita mulai?"

DIRGA

"iya, jadi gimana keadaan mami?"

ASMARA

"mami kamu itu terkena penyakit depresi, ya sejenis penyakit gangguan kesehatan jiwa dan mentalnya"

DIRGA

(khawatir)

"apa kamu tahu, apa penyebabnya dan apa yang bisa buat dia sembuh?"

ASMARA

(senyum)

"untuk membuat dia sembuh, dia harus berdamai dengan apa yang membuatnya terganggu"

DIRGA

(bingung)

"apa itu?"

ASMARA

"saya sudah menempatkan beberapa percobaan untuk menghadapi mami anda 

(beat)

Pertama, saya menempatkan dia sebagai orang yang bersalah atas masa lalunya, kemudian dia histeris dan ketakutan 

(beat)

Lalu selanjutnya saya coba untuk mengcover dia dengan mungkin kesalahan dia di masa lalu, dan dia jauh lebih tenang"

DIRGA

"lalu apa kesimpulannya?"

ASMARA

"pak Dirga belum paham dengan apa yang saya jelaskan?"

DIRGA

(menggeleng)

ASMARA

(senyum)

"seseorang yang bersalah, memiliki kemungkinan untuk menutupi kesalahannya dan ketakutan apabila kesalahannya diketahui orang lain, dan dia akan merasa tenang dan aman, jika ada orang yang mencover dia atas beberapa hal yang mungkin dia lakukan."

DIRGA

(bingung)

"maksud kamu, mungkin mami pernah melakukan kesalahan di masa lalunya?"

ASMARA

(senyum licik)

"mungkin"

DIRGA

"lalu apa kamu juga punya dugaan atas kesalahan apa yang mami lakukan?"

ASMARA

(menggeleng)

"saya nggak mau menebak apa yang mungkin Ibu Ratih lakukan"

INT. RUANG KERJA BRATA. SIANG HARI.

Suster masuk ke ruangan.

BRATA

"ada apa sus?"

SUSTER

"ini jadwal operasi untuk dokter Brata, nanti pasien ruang Cempaka 6 akan ditangani dokter Brata pukul 14.00"

BRATA

"ini diagnosa siapa?"

SUSTER

"dari dokter Wisman dok"

BRATA

"oke, terima kasih, biar saya pelajari dulu, nanti kamu handle semua yang di ruang operasi ya"

SUSTER

"baik dok, permisi"

BRATA

(mengangguk, senyum)

Telepon Brata berbunyi.

BRATA

"dimana?"

ASMARA (O.S.)

"di cafe Brostom tadi ketemu pak Dirga"

BRATA

"sekarang?"

ASMARA (O.S.)

"mau pulang"

BRATA

"ya sudah, cepat pulang, jangan kemana-mana"

ASMARA (O.S.)

"kenapa sih mas? Tumben"

BRATA

"dengarkan saya. Saya tutup saya ada jadwal operasi siang ini"

ASMARA (O.S.)

"operasi?"

BRATA

"ya, dokter Wisman minta saya untuk menangani operasi pasien, tapi sudah di analisa dan di diagnosis, saya tinggal melakukan operasi"

ASMARA (O.S.)

(marah)

"mas Brata sekarang siapkan surat tugas pengalihan untuk Kintan"

BRATA

"kenapa begitu?"

ASMARA (O.S.)

"lakukan"

BRATA

"ya kenapa? Ini tugas saya Asmara"

ASMARA (O.S.)

"kalau mas Brata sayang sama Asmara, lakukan apa yang Asmara minta" 

(menutup telepon)

EXT. CAFE BROSTOM-PARKIRAN. SIANG HARI.

ASMARA

"Anda benar-benar sudah mulai bertindak Wisman"

Asmara masuk ke dalam mobil.

INT./EXT. MOBIL-JALAN SEPI. SIANG HARI.

Asmara mengerem mendadak mobilnya.

ASMARA

(bingung)

"siapa mereka"

Asmara mengirim lokasinya ke Dirga.

Preman mendekati mobil Asmara.

PREMAN 1

(gedor kaca mobil)

"buka!"

Asmara membuka kaca mobil.

ASMARA

"siapa kalian?"

PREMAN 1

(membuka paksa pintu)

"keluar kamu!"

Asmara ditarik keluar.

PREMAN 2

(membuka pintu belakang)

"sini masuk"

Asmara diapit preman masuk ke dalam mobil Asmara.

PREMAN 1

(memegang tangan Asmara)

"sekarang, dengerin gue!"

ASMARA

(tenang)

"kalian semua mau apa?"

PREMAN 1

(menarik tangan Asmara ke belakang)

"lo harus bungkam atas semua hal yang lo tau di keluarga bos Wisman"

ASMARA (V.O.)

"jadi mereka suruhan Wisman"

PREMAN 2

(menunjukkan pisau)

"atau lo bakal gue habisin sekarang juga"

Asmara melihat ke sekeliling, dan memfokuskan pandangannya pada cctv mobil di cermin mobil.

ASMARA (V.O.)

(bergerak menengah)

"aku harus bergeser ke tengah, biar aku punya bukti tentang ini semua"

PREMAN 2

(bentak)

"gimana!!"

Asmara diam dan hanya tersenyum masam.

PREMAN 1

"habisi dia!"

Preman 2, menusukkan pisau ke perut Asmara.

PREMAN 2

"jangan pernah main-main lo!"

Preman membawa Asmara ke kursi pengemudi dan mengatur posisi Asmara seakan Asmara menusuk tubuhnya sendiri, lalu meninggalkan Asmara.

ASMARA

(lemah)

"aku nggak akan mati sekarang Wisman, justru kamu yang membuka jalan untuk aku balas dendam sekarang!"

Asmara mengambil kain di laci dan menekannya ke luka tusuknya, lalu perlahan kehilangan kesadaran.

EXT. CAFE BROSTOM-PARKIRAN. SIANG HARI.

Dirga membuka pesan dari Asmara.

DIRGA

(bingung)

"kenapa Asmara shareloc ke aku?"

Dirga membuka lokasi.

DIRGA

"ini kan masih di sekitar cafe ini"

DIRGA

(panik)

"jangan-jangan Asmara kenapa-napa lagi"

Dirga buru-buru masuk ke dalam mobil dan meninggalkan cafe.

INT./EXT. MOBIL-JALAN SEPI. SIANG HARI.

Dirga menghentikan mobilnya.

DIRGA

"itu kan mobil Asmara"

Dirga turun mobil dan mendekati mobil Asmara.

DIRGA

(kaget)

"astaga! Asmara"

Dirga membawa Asmara ke mobilnya dan meninggalkan tempat.

INT. RUANG BRATA. SIANG HARI.

Brata memegang surat.

BRATA

"suratnya udah jadi, lebih baik aku kasih ke Kintan sekarang"

Dirga keluar ruangan.

EXT/INT. RUMAH SAKIT. SIANG HARI.

Dirga turun dari mobil.

DIRGA

(teriak)

"suster!! Ada pasien"

Suster datang dan menggotong tubuh Asmara.

Brata melihat Brata dan mendekati.

BRATA

(kaget, panik)

"Asmara!"

Brata mendekati Dirga.

DIRGA

"dokter Brata, tolong Asmara"

BRATA

(bentak)

"kenapa dia?"

DIRGA

"tadi saya menemukan dia tertusuk di mobilnya"

BRATA

(panik)

"tertusuk?"

Brata lari mendekati Asmara.

SUSTER

"Dok, darahnya keluar cukup banyak"

Brata menekan luka tusuk Asmara.

BRATA

(panik)

"bawa ke ruang operasi dan siapkan semuanya, lakukan ini" (menunjukkan tangannya yang menekan luka)

Brata berlari dan bertemu Kintan.

KINTAN

"kenapa kamu?"

BRATA

(tergesa)

"ini surat tugas untuk kamu, operasi pasien Cempaka 6, pukul 14.00"

KINTAN

(kaget)

"hah? Jam 14.00? Ini udah jam setengah dua!"

BRATA

"siap-siap saja, ini sesuai bidang kamu, analisa pasien ada di lampiran belakang"

Brata meninggalkan Kintan dan masuk ruang operasi.

INT. RUMAH SAKIT. SORE HARI.

Wisman keluar ruangan dan melihat Dirga.

WISMAN

"Dirga ngapain di rumah sakit?"

Wisman mendekati Dirga.

DIRGA

"papi"

WISMAN

"kamu ngapain disini?"

DIRGA

"tadi aku di kirimi lokasi sama Asmara, dan ternyata dia ditusuk"

WISMAN

"ditusuk?"

DIRGA

"ya"

WISMAN

"dimana dia sekarang?"

DIRGA

"di tangani sama dokter pi"

WISMAN

"kamu yang bawa dia kesini?"

DIRGA

(mengangguk)

"aku juga udah telepon polisi untuk menyelidiki"

WISMAN

"polisi?"

DIRGA

"iya, karena aneh aja pi, dan aku nggak percaya kalau dia nusuk dirinya sendiri"

WISMAN (V.O.)

"aku yakin, preman suruhanku tidak akan meninggalkan jejak apapun dan melakukan tugasnya dengan benar"

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar