Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
(P)ilihan Dalam Diksi
Suka
Favorit
Bagikan
14. ACT 3 - Kepasrahan

70. EXT. DEPAN RUMAH (OCHA) - SIANG

Ocha lari memasuki gerbang rumah, dia langsung berhenti lari ketika melihat Vian dan Alma sedang jalan di depannya. Vian menengok kebelakang.

VIAN

Ocha?

Vian dan Alma balik badan.

ALMA

Cha kenapa?

Ocha menggelengkan kepala.

Ocha lari ke jalan samping Vian, tapi Vian masih bisa menahan memegang tangannya.

VIAN

Siapa yang buat lu nangis Cha?

OCHA

Lepasin!

VIAN

Jawab Cha, kenapa?!

OCHA

LEPASIN!!!

Alma melepaskan tangan Ocha dari genggaman Vian. Ocha langsung lari ke rumahnya.

Vian menengok melihat Alma.

ALMA

Cewek gak bisa dipaksa.

VIAN

Cowok baik. Gak akan tega

lihat cewek nangis, walaupun

gak ada hubungan spesial.

Vian langsung lari ke rumah Ocha.

Beat.

Alma lari mengejar Vian.

71. INT. RUANG TENGAH (RUMAH OCHA) - SIANG

Ocha membuka pintu. Faya, Mama Ocha, dan Papa Ocha yang sedang melihat Tv langsung menengok melihat Ocha.

OCHA

PUTUSIN DENI SEKARANG JUGA!

FAYA

Maksud kakak?

Vian dan Alma datang berdiri di belakang Ocha.

OCHA

GUE CAPEEEEEEK!

Ocha lari ke kamarnya, membuka pintu, masuk, lalu menutup pintu dengan sangat keras.

CUT TO

72. INT. KAMAR (OCHA) - SIANG

Ocha menyender di pintu, tangisannya pecah, badannya pelan-pelan turun sampai duduk di lantai.

CUT BACK TO

73. INT. RUANG TENGAH (RUMAH OCHA) - SIANG

Faya melihat Vian dan Alma.

FAYA

Kak Ocha kenapa?

VIAN

Kita juga gak tahu.

ALMA

Kita baru ketemu dia

tadi di depan.

SFX (Vas bunga jatuh)

OCHA (O.S)

AAAAAAAAAAA!!!

Alma, Vian, Faya, Mama Ocha, dan Papa Ocha langsung lari ke depan kamar Ocha. Vian mencoba membuka pintu, tapi tidak bisa karena dikunci dari dalam.

VIAN

CHA BUKAA!

FAYA

KAK ADA APA?

MAMA OCHA

KAKAK?

PAPA OCHA

OLSHA!

Ocha tidak menjawab, yang terdengar hanya tangisannya.

Tiba-tiba Alma duduk dan berlutut kepada Mama Ocha dan Papa Ocha.

ALMA

Alma mohon Om Tante, izinin

Ocha raih cita-citanya.

Faya langsung ikut berlutut kepada Papa dan Mamanya.

FAYA

Pa Ma, tolong percaya.

Kakak gak akan kecewain Papa Mama.

PAPA OCHA

Jangan dulu ngebahas ini!

Papa Ocha mendekat ke pintu, dia mengetuk pintu kamar Ocha.

PAPA OCHA

OCHA BUKA!

INTERCUT

74. INT. KAMAR (OCHA) - SIANG

Ocha duduk di lantai sambil menangis melihat Vas Bunga yang pecah karena dia lempar.

OCHA

Ngapain gue hidup kalau orang tua

gue aja gak ngertiin gue.

MAMA OCHA

Kak, kamu salah faham.

OCHA

Gue tahu gue salah faham,

TAPI GUE NGERASAIN ITU!

PAPA OCHA

Kakak, kita ngomongin

ini baik-baik yuk

OCHA

PERCUMA!, kalian gak akan

ngerti sebelum gue bener-bener

nyerah dan pergi.

Ocha mengambil satu pecahan kaca Vas Bunga.

OCHA

Gue cape!

MAMA OCHA

Kak, Mama Papa sayang sama kamu.

OCHA

GAK!, KALAU SAYANG ITU LU PERCAYA DIA,

LU NGEDUKUNG DIA, LU BISA NGERTIIN DIA!

Ocha menyeringai, dia menyender di kasur. Ocha menangis melihat kaca yang dia pegang, dia pun melukai tangannya dengan kaca tersebut.

CUT BACK TO

75. INT. RUANG TENGAH (RUMAH OCHA) - SIANG

Vian berusaha menerobos ke depan pintu.

VIAN

Om Tante, biar Vian dobrak.

Semuanya menyingkir. Vian langsung mendobrak, sampai akhirnya pintu terbuka.

CUT TO

76. INT. KAMAR (OCHA) - SIANG

Pintu terbuka. Ocha sudah tergeletak di lantai dengan darah mengalir dari tangan.

MAMA OCHA

KAKAAAAAAAAAAAK!

Papa Ocha lari keluar untuk mengambil alat kesehatan.

Mama Ocha, Faya, Alma dan Vian langsung lari menghampiri Ocha. Mama Ocha memeluk Ocha sambil menangis sampai suaranya parau.

MAMA OCHA

KAKAAAAAAK, MAAFIN MAMA.

Mama, Faya dan Alma menangis, kecuali Vian. Vian berusaha kuat, Tangannya memegang tangan Ocha untuk menahan darah yang keluar.

ALMA

Cha.

FAYA

KAKAAAAAK!

Papa Ocha datang membawa alat kesehatan,dia langsung lari menghampiri.

PAPA OCHA

Ayo bawa ke atas kasur.

Vian sigap menggendong Ocha, dia menidurkan Ocha di atas kasur.

Papa Ocha mengobati Ocha. Mama Ocha menangis dan Faya memeluknya. Alma masih menangis, Vian memeluknya.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar