Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
70. EXT. DEPAN RUMAH (OCHA) - SIANG
Ocha lari memasuki gerbang rumah, dia langsung berhenti lari ketika melihat Vian dan Alma sedang jalan di depannya. Vian menengok kebelakang.
VIAN
Ocha?
Vian dan Alma balik badan.
ALMA
Cha kenapa?
Ocha menggelengkan kepala.
Ocha lari ke jalan samping Vian, tapi Vian masih bisa menahan memegang tangannya.
VIAN
Siapa yang buat lu nangis Cha?
OCHA
Lepasin!
VIAN
Jawab Cha, kenapa?!
OCHA
LEPASIN!!!
Alma melepaskan tangan Ocha dari genggaman Vian. Ocha langsung lari ke rumahnya.
Vian menengok melihat Alma.
ALMA
Cewek gak bisa dipaksa.
VIAN
Cowok baik. Gak akan tega
lihat cewek nangis, walaupun
gak ada hubungan spesial.
Vian langsung lari ke rumah Ocha.
Beat.
Alma lari mengejar Vian.
71. INT. RUANG TENGAH (RUMAH OCHA) - SIANG
Ocha membuka pintu. Faya, Mama Ocha, dan Papa Ocha yang sedang melihat Tv langsung menengok melihat Ocha.
OCHA
PUTUSIN DENI SEKARANG JUGA!
FAYA
Maksud kakak?
Vian dan Alma datang berdiri di belakang Ocha.
OCHA
GUE CAPEEEEEEK!
Ocha lari ke kamarnya, membuka pintu, masuk, lalu menutup pintu dengan sangat keras.
CUT TO
72. INT. KAMAR (OCHA) - SIANG
Ocha menyender di pintu, tangisannya pecah, badannya pelan-pelan turun sampai duduk di lantai.
CUT BACK TO
73. INT. RUANG TENGAH (RUMAH OCHA) - SIANG
Faya melihat Vian dan Alma.
FAYA
Kak Ocha kenapa?
VIAN
Kita juga gak tahu.
ALMA
Kita baru ketemu dia
tadi di depan.
SFX (Vas bunga jatuh)
OCHA (O.S)
AAAAAAAAAAA!!!
Alma, Vian, Faya, Mama Ocha, dan Papa Ocha langsung lari ke depan kamar Ocha. Vian mencoba membuka pintu, tapi tidak bisa karena dikunci dari dalam.
VIAN
CHA BUKAA!
FAYA
KAK ADA APA?
MAMA OCHA
KAKAK?
PAPA OCHA
OLSHA!
Ocha tidak menjawab, yang terdengar hanya tangisannya.
Tiba-tiba Alma duduk dan berlutut kepada Mama Ocha dan Papa Ocha.
ALMA
Alma mohon Om Tante, izinin
Ocha raih cita-citanya.
Faya langsung ikut berlutut kepada Papa dan Mamanya.
FAYA
Pa Ma, tolong percaya.
Kakak gak akan kecewain Papa Mama.
PAPA OCHA
Jangan dulu ngebahas ini!
Papa Ocha mendekat ke pintu, dia mengetuk pintu kamar Ocha.
PAPA OCHA
OCHA BUKA!
INTERCUT
74. INT. KAMAR (OCHA) - SIANG
Ocha duduk di lantai sambil menangis melihat Vas Bunga yang pecah karena dia lempar.
OCHA
Ngapain gue hidup kalau orang tua
gue aja gak ngertiin gue.
MAMA OCHA
Kak, kamu salah faham.
OCHA
Gue tahu gue salah faham,
TAPI GUE NGERASAIN ITU!
PAPA OCHA
Kakak, kita ngomongin
ini baik-baik yuk
OCHA
PERCUMA!, kalian gak akan
ngerti sebelum gue bener-bener
nyerah dan pergi.
Ocha mengambil satu pecahan kaca Vas Bunga.
OCHA
Gue cape!
MAMA OCHA
Kak, Mama Papa sayang sama kamu.
OCHA
GAK!, KALAU SAYANG ITU LU PERCAYA DIA,
LU NGEDUKUNG DIA, LU BISA NGERTIIN DIA!
Ocha menyeringai, dia menyender di kasur. Ocha menangis melihat kaca yang dia pegang, dia pun melukai tangannya dengan kaca tersebut.
CUT BACK TO
75. INT. RUANG TENGAH (RUMAH OCHA) - SIANG
Vian berusaha menerobos ke depan pintu.
VIAN
Om Tante, biar Vian dobrak.
Semuanya menyingkir. Vian langsung mendobrak, sampai akhirnya pintu terbuka.
CUT TO
76. INT. KAMAR (OCHA) - SIANG
Pintu terbuka. Ocha sudah tergeletak di lantai dengan darah mengalir dari tangan.
MAMA OCHA
KAKAAAAAAAAAAAK!
Papa Ocha lari keluar untuk mengambil alat kesehatan.
Mama Ocha, Faya, Alma dan Vian langsung lari menghampiri Ocha. Mama Ocha memeluk Ocha sambil menangis sampai suaranya parau.
MAMA OCHA
KAKAAAAAAK, MAAFIN MAMA.
Mama, Faya dan Alma menangis, kecuali Vian. Vian berusaha kuat, Tangannya memegang tangan Ocha untuk menahan darah yang keluar.
ALMA
Cha.
FAYA
KAKAAAAAK!
Papa Ocha datang membawa alat kesehatan,dia langsung lari menghampiri.
PAPA OCHA
Ayo bawa ke atas kasur.
Vian sigap menggendong Ocha, dia menidurkan Ocha di atas kasur.
Papa Ocha mengobati Ocha. Mama Ocha menangis dan Faya memeluknya. Alma masih menangis, Vian memeluknya.