Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
55. INT. RUANG TENGAH (KONTRAKAN OCHA) - MALAM
Pak Exel membawa Ocha masuk ke dalam kontrakan di samping kontrakannya yang sederhana dan bersih.
PAK EXEL
Ini kontrakan kalau
ada tamu dari jauh.
OCHA
Obos tidur disini? sendirian?
PAK EXEL
Kalau berdua namanya udah nikah.
Tangan Ocha refleks memukul lengan Pak Exel. Pak Exel mengelus lengan yang dipukul.
PAK EXEL
Sakit bos.
OCHA
Takut sendirian.
PAK EXEL
Ya udah kita teleponan aja, mau?
OCHA
Sampai?
PAK EXEL
Sampai obos yang matiin teleponnya.
OCHA
Ya udah (beat). tapi pengen coklat.
PAK EXEL
Bentar.
Pak Exel lari keluar, lalu kembali datang dengan membawa plastik yang berisi coklat silver queen matcha.
PAK EXEL
Nih.
Pak Exel memberinya ke tangan Ocha.
PAK EXEL
Kalau sama saya,
seadanya aja.
OCHA
Iya gak apa-apa, makasi.
Pak Exel senyum tulus, lalu tangannya menepuk dua kali kepala Ocha.
PAK EXEL
Jangan lupa puisinya kirim.
Ocha mengangguk.
PAK EXEL
Saya di sebelah ya, jangan takut.
OCHA
Iyaaa.
Pak Exel jalan keluar. Ocha memerhatikan sampai pundak Pak Exel tidak terlihat lagi.
Ocha duduk di kursi, tangannya mengambil Hp di kantong roknya, menyalakan Hpnya. Ternyataada pesan WA dari Faya.
PESAN (Faya: Kakak dimana?, Mama mau pulang malam ini)
Ocha mengetik balasan, lalu mengirimnya.
PESAN TERKIRIM (Ocha: Nginep di rumah temen. Jangan Khawatir).
56. INT. RUANG TENGAH (RUMAH OCHA) - MALAM
Faya menonton TV sendiri di ruang tengah rumah. Tiba-tiba pintu terbuka, Mama Ocha dan Papa Ocha datang pulang dari rumah sakit.
MAMA OCHA
Kamu sendiri aja?, mana Kakak?
PAPA OCHA
Udah, jangan nanyain dia.
Faya sebal mendengarnya. Papa menuntun Mama jalan ke kamar.
SFX (pesan masuk Hp Faya)
Ada pesan WA dari Ocha. Faya membaca pesan tersebut.
Pesan (Ocha: Nginep di rumah temen. Jangan Khawatir).
Faya menghela napas.
FAYA
Kakak udah tidur dari tadi.
Mama Ocha dan Papa Ocha tidak peduli, mereka menutup pintu kamar.
57. INT. KAMAR (KONTRAKAN OCHA) - MALAM
Ocha tiduran di kasur sambil mengetik puisinya di Hp, lalu selesai, dia pun menekan pilihan kirim puisi untuk lomba. Ocha menghela napas.
OCHA
Akhirnya.
SFX (panggilan suara WA masuk dari Pak Exel)
Ocha langsung mengangkatnya.
INTERCUT
58. INT. KAMAR (KONTRAKAN PAK EXEL) - MALAM
Pak Exel duduk di kasur sambil memeluk bantal.
PAK EXEL
Hallo Bos.
OCHA
Hai Bodyguard.
PAK EXEL
Udah ngirim puisinya?
OCHA
Udah kok.
PAK EXEL
Semoga menang ya.
OCHA
Aamiin.
PAK EXEL
Tentang apa puisinya?
OCHA
Kepo.
PAK EXEL
Lah kok kepo.
OCHA
Nanti aja, kalau menang
anda yang baca pertama.
PAK EXEL
Kalau gak menang?
OCHA
Gak akan pernah baca.
PAK EXEL
Udah nyaman pake saya anda nih?
OCHA
Lumayan (beat). Eh, bukannya
lagi deket sama Gita ya?
PAK EXEL
Deket doang, Gak ada hubungan apa-apa
OCHA
Oh.
PAK EXEL
Belakangan ini juga kelihatannya
anda deket sama Vian.
OCHA
Cuman temen doang.
Beat.
PAK EXEL
cerita dong Bos.
OCHA
Cerita apa?
PAK EXEL
Tentang apa aja.
OCHA
Ya udah, gantian tapi.
PAK EXEL
Iyaaa.
Ocha dan Pak Exel saling cerita sampai Jam dua pagi.
(Pukul 02:00 pagi)
PAK EXEL
Terus apa lagi?.
Ocha tidak menjawab, dia ketiduran.
PAK EXEL (CONT'D)
Bos?
Pak Exel tertawa kecil.
PAK EXEL
Selamat tidur Bos.
59. EXT. DEPAN KONTRAKAN (OCHA) - PAGI
Masih pagi, suasana belum ramai orang. Maya menarik tangan Pak Deni dan duduk di kursi depan kontrakan untuk istirahat setelah LARI PAGI.
MAYA
Disini aja istirahatnya, duduk!
Pak Deni duduk di kursi samping Maya.
PAK DENI
Katanya Mau cerita,
cerita apa?
MAYA
Tar dulu. Nunggu keringat turun
sambil nunggu Gita sama Pak Exel.
Tiba-tiba Gita datang dengan membawa BEKAL MAKANAN.
GITA
Makin deket aja.
MAYA
Gak apa-apa.
GITA
Awas ketahuan Faya, apalagi Ocha.
PAK DENI
Dia yang ngedeketin gue ini.
Beat.
MAYA
PAK EXEL! (teriak)