Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
10. INT. RUANG TENGAH (RUMAH OCHA) - SORE
Ocha menutup pintu, dia balik badan kaget melihat Papa Mamanya sedang kumpul duduk di sofa ruang tengah bersama Keluarga Alma, mereka juga memberi senyuman kepada Ocha.
PAPA OCHA
Kak sini kumpul.
Ocha jalan menghampiri mereka.
OCHA
Ngapain?
MAMA OCHA
Lagi rencanain masa depan
kamu sama Alma, kan kalian
bentar lagi lulus.
OCHA
Terus?
PAPA OCHA
Ya, duduk dulu.
Ocha tetap berdiri.
PAPA OCHA (CONT'D)
Sambil kita ngebayangin, gimana
rasanya satu keluarga dokter semua.
OCHA
Dokter?
Ocha menengok memerhatikan Alma yang sibuk main Hp.
PAPA OCHA
Iya, kan orang tua kalian juga dokter.
OCHA
Terus maksudnya?
PAPA OCHA
Papa sama Mama mau kamu jadi Dokter,
Orang tua Alma juga sama.
Ayah dan Ibu Alma mengangguk.
OCHA
Buat apa hidup kalau gak
punya pilihan hidup sendiri?
PAPA OCHA
Maksud kamu?
OCHA
OCHA GAK MAU JADI DOKTER!
MAMA OCHA
Ocha! yang sopan!
PAPA OCHA
Dokter itu ngejamin
masa depan kamu.
OCHA
GUE GAK NGEJAMIN MAU!
PAPA OCHA
Kamu tetep harus jadi Dokter.
Papa akan cariin kamu guru privat.
OCHA
Papa sama Mama kapan ngertiin Ocha?,
Ocha juga punya cita-cita sendiri.
MAMA OCHA
Emang cita-cita kamu apa?
OCHA
Ocha cuman pengen jadi penulis.
PAPA OCHA
Kamu jadi Dokter juga
bisa sekalian jadi penulis.
OCHA
Hati sama otak Ocha yang
gak mau dan gak bisa dipaksa!
PAPA OCHA
Ngejamin sukses?
OCHA
Bagi gue, sukses itu bahagia.
Kalau gak bahagia, gimana mau
buat orang tua gue sendiri bahagia?
MAMA OCHA
Kak, Selagi Papa sama Mama
masih hidup (beat). Kamu
harus ngerti, Kamu anak pertama.
PAPA OCHA
Noh, lihat Alma juga
yang anak terakhir nurut.
Ocha menengok melihat Alma yang masih fokus dengan Hpnya.
OCHA
Terus gue harus ikut nurut?
PAPA OCHA
OCHA! (bentak)
Papa Ocha memukul meja dan berdiri.
OCHA
Orang tua tahu apa yang terbaik
buat anaknya. Tapi anak lebih
tahu yang terbaik buat dirinya sendiri.
PAPA OCHA
Kemarin pilihan SNM kamu aja gak lulus.
OCHA
Terus gue gak boleh milih lagi?
PAPA OCHA
Cukup jadi Dokter, Papa sama
Mama udah bahagia kak!
OCHA
Kalau gue gak bahagia. Kalau
gue stress terus gue bunuh diri?
Ocha tertawa kecil.
OCHA
Kayaknya Papa sama Mama
harus nunggu gue mati dulu ya?
MAMA OCHA
Kak.
OCHA
Gue juga gak mau mati,
gue pengen ngebahagiain
orang tua gue sendiri. Jadi
please percaya dan dukung gue.
PAPA OCHA
Terserah kamu aja deh!, keras kepala.
Ocha meneteskan air mata.
OCHA
Oke terserah gue ya.
Ocha lari ke kamarnya sambil menangis.
PAPA OCHA
PAPA SAMA MAMA TETEP PENGEN
KAMU JADI DOKTER! (bentak)
Tiba-tiba pintu rumah terbuka. Faya baru pulang, dia masuk rumah sudah kaget dan bingung.
FAYA
Ada apa ini?
Faya bingung, tidak ada yang menjawab. Papa Ocha memeluk Mama Ocha yang menangis. Ocha menutup pintu kamar dengan keras.
SFX (Pintu ditutup keras)
AYAH ALMA
Ya udah, kami pamit pulang.
Papa Ocha mengangguk.
AYAH ALMA
Ayo pulang.
Alma, Ayah Alma, dan Ibu Alma pulang keluar dari rumah Ocha.
Faya lari ke kamar Ocha, dia mengetuk pintu kamar Ocha.
SFX (ketukan pintu)
FAYA
Kak, ada apa?
OCHA
JANGAN GANGGU GUE!
Faya balik kanan, dia melihat Papa membawa Mama ke dalam kamar. Faya sedih, dia lari pergi ke kamarnya.
11. INT. MOBIL (ALMA) - SORE
Ayah Alma menjalankan mobil. Alma duduk di belakang, sedangkan Ayah dan Ibunya di depan. Alma sibuk nonton film dengan earphone di telinga kanannya.
AYAH ALMA
Alma.
Alma tetap pokus nonton.
AYAH ALMA
Kamu harus nurut
ya sama orang tua.
Alma masih tidak menjawab.
IBU ALMA
Alma jawab Ayah.
ALMA
Ngomong apa?, gak kedengeran.
AYAH ALMA
Pokoknya kamu gak boleh kayak Ocha.
Alma diam.
AYAH ALMA (CONT'D)
Ayah sama Ibu pengen yang terbaik buat kamu.
12. INT. KAMAR (OCHA) - SORE
Ocha berusaha berhenti menangis. Dia mengambil Hp di dalam tasnya. Ocha telepon Maya.
SFX (panggilan tidak terima)
Ocha mengirim pesan whatsapp
PESAN (Ocha: May, gue sedih. Pengen cerita).
Saat dikirim, hanya ceklis satu.
Ocha melempar hpnya. Lalu Ocha lari kamar mandi.
13. INT. KAMAR MANDI (OCHA) - SORE
Ocha masuk ke dalam kamar mandi. Ocha menyalakan shower air. Dia duduk dibawahnya, membiarkan air membasahinya sambil menangis.
14. INT. RUANG TENGAH (RUMAH VIAN) - SORE
Vian sedang tiduran di sofa sambil menonton Tv. Tiba-tiba Dokter Vanya datang masuk ke dalam rumah.
DOKTER VANYA
Kok di rumah?
VIAN
Gak boleh?
Dokter Vanya jalan, lalu duduk di samping Vian.
DOKTER VANYA
Lu langsung nganterin Ocha pulang?
Vian mengangguk.
DOKTER VANYA (CONT'D)
Berarti Ocha gak nyaman sama lu.
VIAN
Belum aja, ini masih pemanasan.
Dokter Vanya tertawa.
DOKTER VANYA
Yakin?
VIAN
Yakin lah!. Dia kayak gitu,
karena baru putus sama cowok.
DOKTER VANYA
Lu juga baru putus dari Maya.
VIAN
Iya, dan Maya temen deketnya Ocha.
Dokter Vanya kaget.
DOKTER VANYA
Ngarang ini anak.
VIAN
Gak ada yang gak mungkin kak.
DOKTER VANYA
Iya gak ada, tapi pertemanan
cewek sama cowok itu beda.
VIAN
Kan kata gue juga gak
ada yang gak mungkin.
DOKTER VANYA
90% pertemanan cewek yang
benar-benar teman. Gak akan mau
pacaran sama mantan temennya
sendiri. Ya kalau pacaran,
persahabatannya rusak bahkan hancur.
Dokter Vanya berdiri.
DOKTER VANYA (CONT'D)
Termasuk gue.
Dokter Vanya jalan ke kamarnya.
VIAN
NGOMONG TERUS! CEPET
CARI JODOH SANA! (teriak)
Dokter Vanya menggelengkan kepala, lalu dia masuk ke kamarnya. Vian melamun sendirian.