Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
34. EXT. KORIDOR SEKOLAH - PAGI
Vian jalan sendirian di tengah koridor yang mulai ramai dilewati murid yang datang sekolah. Dipertangahan koridor, dia melihat Faya jalan sendirian.
VIAN
Fay!
Faya berhenti jalan. Vian lari menghampirinya.
VIAN (CONT'D)
Ocha mana?
FAYA
Belum datang, Faya
berangkat dari rumah sakit.
Vian kaget.
VIAN
SIAPA YANG SAKIT?
FAYA
Mama jantungnya nambah parah,
padahal sendirinya Dokter (beat).
Pantes kakak gak mau jadi Dokter.
VIAN
Dari kemarin?
FAYA
Dari semalem (beat). Dah! Faya pusing!
Faya lari meninggalkan Vian.
Vian khawatir, jadi dia jalan memutari koridor.
Tiba-tiba Alma datang.
ALMA
Woy! kenapa lu?
Vian berhenti jalan.
VIAN
Al, Mama Ocha masuk ke rumah sakit.
Alma kaget.
ALMA
HAH?, Ocha masuk sekolah gak?
Vian menggelengkan kepala.
VIAN
Gue belum lihat.
Alma dan Vian diam ditempat memikirkan Ocha.
Tiba-tiba Ocha lari melewati Vian dan Alma. Vian dan Alma kaget.
ALMA
Ocha?
VIAN
CHA!
Vian lari mengejar Ocha. Alma juga ikut lari dibelakang Vian.
35. INT. RUANGAN PAK EXEL - PAGI
Ocha membuka pintu dengan kecang.
SFX (Pintu terbuka kencang)
Pak Exel sedang menulis tidak kaget, dia santai melihat Ocha marah dengan wajah datarnya.
OCHA
GURU KAYAK ANAK KECIL! (beat).
LU KIRA INI TK, MAIN LANGSUNG
LAPOR KE ORANG TUA!
Pak Exel bangun dari kursinya.
Alma dan Vian datang, mereka berhenti berdiri di ambang pintu.
OCHA (CONT'D)
GARA-GARA LU LAPORIN GUE,
NYOKAP GUE MASUK RUMAH SAKIT!
Mata Pak Exel membelalak. Ocha tertawa meringis, Matanya mulai menangis lagi.
OCHA
Lu gak tahu apa yang terjadi
sama keluarga gue!. Gara-gara lu, GUE
TAMBAH SALAH DI MATA ORANG TUA GUE!
PAK EXEL
Cha.
Ocha balik badan. Alma dan Vian menghalangi jalan.
VIAN
Cha.
Ocha menerobos menabrak Alma dan Vian, dia larikan diri dari tempat. Vian langsung lari mengejar Ocha. Sedangkan Alma masuk ke dalam menghampiri Pak Exel.
ALMA
Apa yang lu laporin?
PAK EXEL
Saya cuman.
ALMA
OCHA LAGI ADA MASALAH SAMA ORANG TUA,
TEMEN, MANTAN, LAKI-LAKI YANG SUKA DIA,
HATI, NASIB, PILIHAN, MASA DEPAN (beat).
Lu harus minta maaf sama dia,
lu harus tembus kesalahan lu.
PAK EXEL
Saya gak tahu apa-apa.
ALMA
TAPI LU SALAH! (bentak). Lu harusnya
nanya dulu, Kenapa murid lu sendiri
gak nerima apa yang lu kasih.
PAK EXEL
Oke, saya salah.
ALMA
Gue tunggu kabar permintaan maaf lu ke dia.
Alma lari keluar dari ruangan. Pak Exel kembali duduk, di meja dia melihat kertas kuning milik Ocha kemarin.
36. EXT. KORIDOR SEKOLAH - PAGI
Koridor mulai sepi karena murid seudah mulai masuk ke kelas. Vian masih berusaha lari mengejar Ocha di depannya. Akhirnya Ocha berhenti karena capek, kedua tangannya menyentuh kedua lututnya (seperti rukuk). Ocha mengatur napas sambil menangis.
Vian berhenti lari, dia jalan ke hadapan Ocha, Lalu dia jongkok untuk bisa melihat wajah Ocha.
VIAN
Cha. Jangan nangis, gue
akan selalu ada buat lu.
OCHA
Gue gak tahu harus milih apa.
VIAN
Pilih apa kata hati lu karena hati
manusia itu Tuhan yang gerakin.
Ocha tambah menangis.
VIAN (CONT'D)
Jangan nangis dong.
Vian mengelus rambut Ocha.
Tiba Alma lari menghampiri Ocha dan Vian.
ALMA
Cha.
SFX (bel masuk)
ALMA (CONT'D)
Ayo ke kelas.
Ocha berdiri tegak kembali. Vian ikut berdiri.
Ocha menghapus air mata , lalu dia jalan duluan begitu saja. Alma dan Vian belum jalan, mereka memerhatikan Ocha.
VIAN
Jagain Ocha ya Al.
Alma menengok melihat Vian yang sedang memerhatikan Ocha dengan mata khawatir. Alma tersenyum.
ALMA
Pasti.
VIAN
Kalau ada apa-apa, panggil gue
di kelas (beat). Gue ke kelas.
ALMA
Pasti juga.
Vian balik kanan, dia jalan meninggalkan Alma. Alma menghela napas, lalu dia lari mengejar Ocha.
37. INT. KELAS - JAM PELAJARAN
Alma memerhatikan Ocha yang dari awal pelajaran masuk tidur di meja. Padahal seorang murid sedang mendikte pelajaran sejarah. Sedangkan Maya yang duduk di sampingnya, sama sekali tidak menengok melihat Ocha.
Dua jam kemudian.
SFX (Bel istirahat)
Suasana kelas mulai sepi, satu persatu murid keluar dari kelas. Alma melihat Ocha masih tidur di meja. Alma beralih melihat Maya yang juga sedang memerhatikan Ocha, tapi hanya sebentar, Maya pergi keluar dari kelas bersama Gita.
Alma menghela napas, dia tidak istirahat. Alma ikut menidurkan kepalanya di meja dengan menghadap melihat Ocha.
38. EXT. KORIDOR KANTIN - JAM ISTIRAHAT
Kantin mulai sepi. Maya dan Gita jalan berdua setelah makan dari kantin. Tiba-tiba Pak Exel datang berdiri di hadapan Maya dan Gita. Maya menengok melihat Gita.
MAYA
Kalian janjian? mau ngobrol?
PAK EXEL
Enggak (beat). Saya ada perlu
sama Maya. Gita boleh pergi dulu?
Jari telunjuk Maya menunjuk dirinya sendiri. Pak Exel mengangguk.
PAK EXEL
Bisa pergi dulu Git?
GITA
Oh, Bisa kok.
Gita langsung pergi dari tempat. Maya bingung.
MAYA
Ada perlu apa?. Mau
ngasih kejutan ke Gita?
PAK EXEL
Bukan. Saya mau nanya tentang Ocha.
Maya kaget.
MAYA
Ocha?
PAK EXEL
Iya (beat). Ocha sukanya digimanain ya?,
atau dia sukanya apa gitu?
MAYA
Maksudnya?
PAK EXEL
Saya nanya, Ocha suka apa, makanan
atau minuman atau ngapain gitu?
MAYA
Kenapa Ocha?, kenapa gak Gita?
PAK EXEL
Saya mau minta maaf doang ke Ocha.
MAYA
Oh.
PAK EXEL
Terus apa?
MAYA
Ocha suka banget Coklat (beat), Matcha.
PAK EXEL
Jangan kasih tahu Ocha ya,
biar kejutan. Gita juga jangan tahu.
Maya mengangguk. Pak Exel pergi meninggalkan Maya.
39. INT. KELAS - JAM PULANG SEKOLAH
SFX (bel pulang)
Semua murid siap-siap untuk pulang, termasuk Maya. Maya bangun dari kursinya.
MAYA
Git, ayo pulang.
Maya dan Gita keluar dari kelas.
Sedangkan Alma masih menunggu Ocha yang masih tidur di meja. Alma jalan menghampiri Ocha, dia duduk di kursi Maya samping Ocha.
ALMA
Cha bangun, ayo pulang.
Ocha tidak menjawab.
Tiba-tiba Vian datang lari masuk ke dalam kelas menghampiri Ocha dan Alma.
VIAN
Cha.
Alma melihat mata Vian yang sangat khawatir.
VIAN (CONT'D)
Cha bangun.
Alma memukul lengan Vian. Jari telunjuk Alma menempel di bibirnya, memberi isyarat kepada Vian untuk diam.
VIAN
Beneran tidur?
Alma mengangguk. Vian duduk di kursi depan Ocha tapi menghadap ke Ocha.
ALMA
Cha tidur aja. Gue sama
Vian temenin lu kok.
Akhirnya Ocha mengangkat kepalanya dari meja, mukanya merah, dia tersenyum dengan mata tertutup, Lalu kepalanya tidur di pundak Alma.
OCHA
So sweet.
Alma kaget badan Ocha terasa panas.
ALMA
CHA, LU SAKIT?!
Vian kaget. Telapak tangan Vian langsung memegang dahi Ocha.
VIAN
Cha, lu panas! Ayo pulang!
Vian duduk di lantai, Tangan Vian melingkarkan tangan Ocha di pundaknya. Ocha langsung merengek nangis.
OCHA
Panaaaas (beat).
Pengen Pulaaaang.
VIAN
Iya, kita pulang. Pegangan Cha.
Kedua tangan Ocha saling memegang agar tidak jatuh. Vian pun mulai jalan sambil menggendong Ocha. Alma membantu Vian dari samping.
40. INT. RUANG TENGAH (RUMAH OCHA) - SIANG
Hanya ada Faya di rumah. Faya duduk sendirian di sofa dengan TV yang menyala tapi dia memainkan HP.
Tiba-tiba pintu terbuka.
Faya kaget, Ocha di gendong Vian dan Alma menjaga disampingnya.
FAYA
Kakak!
Faya lari menghampiri Ocha, Vian dan Alma.
FAYA
Kak Ocha kenapa?
ALMA
Siapin air kompresan dulu Fay.
FAYA
Iya kak.
Faya lari ke dapur.
Vian dan Alma jalan ke sofa. Vian menidurkan Ocha di sofa, Vian duduk di lantai menghadap Ocha, sedangkan Alma duduk di sofa samping Ocha.
Vian dan Alma memandangi Ocha yang pucat. Tangan Vian menggenggam tangan Ocha.
Faya datang membawa air kompresan.
VIAN
Sini, gue aja.
Vian mengambil air kompresan dari tangan Faya. Vian memerat handuknya, lalu meletakannya di dahi Ocha. Faya duduk di samping Alma.
FAYA
Gini nih kalau Kak
Ocha banyak pikiran.
Faya menghela napas, dia melihat Vian yang khawatir kepada Ocha.
FAYA
Kak Vian sayang sama Kak Ocha?
VIAN
Sayang.
FAYA
Banget?
VIAN
Ocha gak suka yang berlebihan.
FAYA
Tapi dia suka berlebihan
kalau udah sayang.
VIAN
Justru itu yang buat gue sayang.
Ocha mengigau
OCHA
Panas.
Vian mengusap pipi Ocha
VIAN
Cha?
Ocha membuka matanya. Mata Ocha langsung membelalak kaget, dia bangun duduk, matanya panik melihat ke sekeliling.
OCHA
Ini dimana?
Alma memegang tangan Ocha.
ALMA
Kenpa Cha?, Ini di rumah Cha.
Ocha menggeleng-gelengkan kepala.
OCHA
Gak, enggak. Ini bukan
rumah gue. RUMAH SIAPA?
VIAN
Ini di rumah Ocha.
FAYA
Kakak kenapa?!
Ocha mengacak-acak rambutnya.
ALMA
OCHA SADAR!
FAYA
Kak!
VIAN
CHA!
Tangan Vian berusaha menahan tangan Ocha menjauh dari rambutnya.
VIAN
Cha kendaliin diri lu!
OCHA
AAAAAAAAAAAAA!
ALMA
Ocha sadar.
Faya menangis melihat Ocha. Vian kesulitan dengan tangan Ocha, dia pun memilih untuk memeluk Ocha.
VIAN
Cha sadar, lu gak sendirian.
Ocha merengek nangis.
OCHA
Cape! PENGEN MATI AJA!
FAYA
KAKAK!
ALMA
Cha gak boleh!
Vian mengeratkan pelukannya.
VIAN
JANGAN NGOMONG GITU CHA! kasih
rasa cape lu ke gue Cha. Gue siap.
OCHA
Cape banget!
Faya pindah duduk di samping Ocha, lalu dia memeluk Ocha dari belakang.
FAYA
Faya yakin, Kakak bisa.
OCHA
Tapi Papa Mama enggak.
FAYA
Makanya Kakak harus bisa.
ALMA
Tunjukin Cha.
Alma jalan, dia pindah duduk di samping Faya, tangannya mengelus pundak Ocha.
VIAN
Lu gak sendiri Cha.
Papa Mama lu berdua. Gue, Alma,
sama Vian bertiga. Lebih satu kan?
Ocha mengangguk.
VIAN (CONT'D)
Makanya, tunjukin biar Papa
Mama lu masuk tim kita.
Ocha melepaskan pelukan Vian. Faya ikut melepaskan pelukannya.
OCHA
Gue cape, mau tidur.
FAYA
Ayo ke kamar.
Ocha menengok melihat Vian lalu melihat Alma.
OCHA (CONT'D)
Kalian pulang aja. Gue mau tidur.
VIAN
Yakin?
OCHA
Yakin, gue cuman butuh istirahat doang.
VIAN
Ya udah, tapi jangan ngamuk lagi.
Ocha tersenyum kecil.
OCHA
Iyaaa.
ALMA
Besok harus sembuh ya Cha.
Ocha mengangguk.
VIAN
Fay, nitip Ocha ya.
FAYA
Titip titip. Jagain kali.
VIAN
Iya itu maksudnya.
OCHA
Udah cepet pulang, gue pusing
denger suara kalian.
VIAN
Eh Cha, tadi gue gendong lu.
ALMA
Tapi lu seneng kan?
VIAN
Iya dong, membuktikan seberapa besar perjuangan gue.
OCHA
Udaaah, gue tambah pusing!
FAYA
Cepet pulang sono!
VIAN
Iya, adik ipar.
Vian langsung lari dari tempat.
ALMA
Vian tungguin!
Alma lari mengejar Vian. Ocha tersenyum melihat mereka keluar dari rumah.
OCHA
Ayo, anter ke kamar.
Faya mengangguk. Faya membantu Ocha bangun dan mengantarkannya ke kamar.