Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
5. EXT. GERBANG SEKOLAH - SORE
Ramai murid sedang pulang. Ocha berdiri di samping gerbang menunggu Faya untuk pulang bersama. Tiba-tiba Faya datang berdiri di samping Ocha.
FAYA
Kak.
Ocha menengok melihat Faya.
OCHA
Ayo pulang!
FAYA
Eh Kak.
Faya senyum lebar dengan mata memberi kode permohonan. Ocha menghela napas.
OCHA
Apa?, pulang sama Pak Deni lagi?
Faya mengangguk.
OCHA
Mana Pak Deni-nya?
FAYA
Tuh!
Faya menunjuk Pak Deni yang mengendarai motor jalan menghampiri mereka. Pak Deni sudah dihadapan Ocha dan Faya.
PAK DENI
Hallo Kakak.
Ocha tersenyum.
OCHA
Ya udah sana.
FAYA
Eh, tar dulu.
Faya mengeluarkan COKLAT DAIRY MILK dari saku roknya.
FAYA (CONT'D)
Nih, dari seseorang.
Ocha mengambil coklat tersebut.
OCHA
Seseorang?, Lu?
Faya berbisik ke telinga Ocha.
FAYA
Vian Cakra.
Ocha mengernyitkan alis.
OCHA
Vian?
Faya mengangguk.
FAYA
Ya udah, Dah Kakak!
Faya menaiki motor, Pak Deni pun menjalankan motor pergi meninggalkan Ocha.
Tiba-tiba Maya datang berdiri di samping Ocha.
MAYA
Cha!
Ocha menengok.
OCHA
Mau pulang?
Maya mengangguk, lalu matanya melihat coklat yang dipegang Ocha.
MAYA
Coklat dari siapa tuh?
Yang ngirim surat tadi?
Ocha melihat coklat di tangannya, lalu dia memberikan coklat tersebut ke tangan Maya.
OCHA
Buat lu aja (beat). Biasa
dari Faya, gue lagi sakit gigi.
Ocha mengelus pipi bagian kanannya.
MAYA
Tumben. biasanya lagi
sakit gigi juga, disimpen
sampai sembuh.
Ocha senyum lebar.
OCHA
Gue cabut duluan ya!
gak kuat, sakit.
Ocha pulang meninggalkan Maya.
Maya menggelengkan kepala.
MAYA
Ocha, Ocha.
Maya memerhatikan coklat yang diberikan Ocha.
MAYA (CONT'D)
Faya ngasihnya coklat
buat yang pacaran.
Maya membalikan coklat tersebut, ternyata di bagian belakang coklat ada surat yang menempel.
MAYA (CONT'D)
Adik kakak so sweet banget.
Maya mencabut kertas tersebut, lalu membunya. Ternyata surat dari Vian.
VIAN (O.S)
(isi surat) Hallo Perempuan titisan
beruang kutub utara. Nama teh tapi
sukanya coklat Dairy Milk, terus
suka nulis di buku diary lagi.
Gue sadar diri, tapi gue sadar rasa.
Gue yakin hati gue gak salah
suka sama lu -Vian.
Maya refleks menengok ketika Vian melewatinya dengan motor, dia jalan ke jalan yang dipakai Ocha pulang.
Maya menggelengkan kepala, dia pun pergi dari tempat.
6. EXT. JALAN RAYA - SIANG
Jalan yang cukup ramai. Tapi, Ocha jalan sendirian, dia menikamati dengan mendengarkan earphone dia telinga kanannya.
Dari kejauhan Vian sudah siap-siap bertemu dengan Ocha. Sampai akhirnya Vian dengan MOTORnya jalan disamping Ocha.
vian
CHA! (teriak)
Ocha hanya menengok melihat Vian, tapi kembali melihat ke depan dan tetap jalan ke depan.
VIAN (CONT'D)
CHA! (teriak)
Ocha tetap tidak menjawab. Vian berusaha menyampingkan motornya mendekati Ocha. Tangan Vian menarik earphone dari telinga Ocha.
VIAN (CONT'D)
O-OCHA!
SFX (jatuh dari motor)
Vian jatuh dari motor, tapi berhasil melepaskan earphone dari telinga Ocha, tapi dia kehilangan keseimbangan motor.
Ocha melihat Vian yang jatuh, dia menghela napas.
OCHA
Lu jatuh?
Vian mengelus badannya yang sakit.
VIAN
Bantuin dong Cha!
OCHA
Ya udah, gue bantuin.
Ocha membantu Vian bangun. Ocha memerhatikan luka di bibir Vian.
OCHA (CONT'D)
Pake acara nyium aspal lagi.
Tangan Ocha mengelus luka di bibir Vian.
VIAN
Awww (kesakitan).
OCHA
Abisnya gak ada kerjaan.
VIAN
Lagian gak ngejawab.
OCHA
Lu cuman manggil nama doang.
VIAN
Ya lu jawab, "apa Vian?" gitu.
OCHA
Nengok itu artinya "apa".
Vian tersenyum.
VIAN
Emang cewek selalu benar.
OCHA
Karena cewek bukan cowok.
Ocha tersenyum, dia menepuk dada Vian pelan. Ocha kembali jalan begitu saja, meninggalkan Vian.
VIAN
Cha.
Ocha tidak menjawab.
VIAN (CONT'D)
CHA! (teriak)
Ocha masih tidak menjawab.
Vian menjalankan motor. Ocha jalan di samping genangan air bekas hujan. Vian sengaja melewatinya dan membuat genangan tersebut mengenai seragam Ocha.
OCHA
VIAN! (teriak)
Ocha melihat bajunya yang kotor. Vian menghentikan motor, dia tertawa melihat Ocha yang sedang kesal.
VIAN
Makanya kalau gue manggil jawab.
OCHA
Tanggung jawab!
Vian tertawa kecil.
VIAN
Ayo gue anterin pulang.
OCHA
Ih MODUS!
VIAN
Ya udah kalau mau jalan sendiri.
Vian berbisik ke telinga Ocha.
VIAN (CONT'D)
Btw, lu kelihatan kayak orang
gila (beat), tercantik sedunia.
Tangan Ocha refleks memukul lengan Vian.
OCHA
VIAN! (bentak)
Vian tersenyum.
VIAN
Becanda Cha.
OCHA
Gak lucu!
Vian melepaskan JAKET HOODIE HITAM yang dia pakai, lalu memberikannya kepada Ocha.
VIAN
Nih pake.
Ocha menerima dan langsung memakainya di tempat.
VIAN (CONT'D)
Ayo naik.
OCHA
Allahumma kepaksa.
Vian tertawa kecil mendengarnya. Akhirnya Ocha naik motor Vian.
VIAN (CONT'D)
Pegangan.
Tangan Ocha memegang pundak Vian.
OCHA
Ayo cepet!
Vian tersenyum, dia pun jahil dengan mengendari motor ngebut. Ocha kaget.
OCHA
VIAN! (teriak)
Tangan Ocha langsung memeluk pinggang Vian.
OCHA
PELAN-PELAN!
Vian tidak menuruti permintaan Ocha, dia tetap mengendarai motor dengan cepat.
7. EXT. PARKIRAN (KLINIK) - SIANG
Vian menghentikan motor. Tangan Ocha masih memeluk Vian.
VIAN
Cha.
OCHA
Gue pusing!
VIAN
Iya, ini gue bawa ke klinik.
Ocha melepaskan pelukannya, dia melihat kesekeliling.
OCHA
Mau ngapain ke klinik?
Vian turun dari motor.
VIAN
Udah ayo turun.
Mata Ocha mengedip-ngedip karena pusing.
VIAN (CONT'D)
Sini, gue bantu.
Vian membantu Ocha turun dari motor, lalu dia menarik tangan Ocha masuk ke klinik.
8. INT. RUANG DOKTER (KLINIK) - SIANG
Vian membawa Ocha masuk ke ruang dokter. Vian dan Ocha duduk bersampingan di hadapan Dokter Vanya.
VIAN
Hallo kak.
DOKTER VANYA
Minta uang?
VIAN
Enggak, lihat apa yang Vian bawa?
Mata Vian menunjuk Ocha di sampingnya. Ocha mengernyitkan alis.
OCHA
Maksud lu?
DOKTER VANYA
Pacar kamu?
VIAN
OTW.
Ocha refleks memukul Vian.
OCHA
Apaan si!
Dokter Vanya tertawa.
DOKTER VANYA
Tertolak sebelum tereliminasi.
VIAN
Lebih baik tertolak daripada
tereliminasi, setidaknya gue
udah berjuang dan jujur.
Ocha memerhatikan wajah Vian dan Dokter Vanya.
OCHA
Kalian Adik Kakak?
Vian dan Dokter Vanya mengangguk.
OCHA (CONT'D)
Oh.
DOKTER VANYA
Ini Ocha yang kamu ceritain?
Vian mengangguk. Ocha kaget lagi mendengarnya.
OCHA
Cerita apa?
VIAN
Gak cerita macem-macem
kok Cha, serius!
DOKTER VANYA
Iya, yang ada dia
ngehalu jadi pacar kamu.
Ocha mencoba biasa saja mendengarnya. Dokter Vanya tersenyum melihat reaksi Ocha.
DOKTER VANYA
Noh kan, lu lihat Ocha sendiri
yang anaknya dokter aja cuek.
Apalagi gue yang emang dokter.
VIAN
Lu sama Ocha gak bisa disamain!.
Udah cepet obatin gue.
Vian menunjukan luka di sudut bibirnya.
DOKTER VANYA
Pake motor gitu aja bonyok!
VIAN
Ini sebagian dari perjuangan Kak.
DOKTER VANYA
Yang kayak gini perjuangan Cha?
OCHA
Waktu Sd juga pernah diginiin!
Dokter Vanya dan Ocha tertawa. Vian jadi malu.
9. EXT. PAGAR (RUMAH OCHA) - SORE
Vian menghentikan motor di depan rumah Ocha yang cukup megah. Jarak antara pagar dengan rumah jauh, wajar karena kedua orang tua Ocha Dokter. Ocha turun dari motor.
OCHA
Makasi.
VIAN
Sama-sama.
OCHA
Udah buat seragam gue kotor.
Vian tertawa kecil.
VIAN (CONT'D)
Sama-sama (beat).
Gue gak diajak masuk?
OCHA
Gak.
Ocha jalan memasuki gerbang.
VIAN
Cha!
Ocha terus jalan tanpa menjawab Vian.
VIAN (CONT'D)
KUTUB UTARA AJA
BAWAHNYA TETEP AIR! (teriak)
Ocha sudah masuk ke rumah, dia menutup pintu.
VIAN (CONT'D)
Walaupun airnya dingin.
Vian menjalankan motornya pergi dari tempat.