Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
60. INT. KAMAR (KONTRAKAN OCHA) - PAGI
Telinga Ocha memakai earphone untuk mendengarkan musik sambil membereskan barang-barang ke tasnya untuk pulang. Setelah beres, Ocha langsung jalan menuju pintu depan.
CUT TO
61. EXT. TERAS DEPAN KONTRAKAN (OCHA) - PAGI
Ocha membuka pintu depan. Maya, Gita dan Pak Deni kaget dengan kemunculan Ocha.
MAYA
Ocha?
GITA
Ocha?
PAK DENI
Kakak?
Ocha melepaskan earphone dari telinganya.
OCHA
Kalian, ngapain disini?
GITA
Tunggu, seharusnya gue yang
nanya. Lu ngapain disini?
MAYA
Lu tidur? di dalem?
kontrakan yang mana?
OCHA
Kenapa kalian yang
nanya?, emang kenapa?
Ocha menengok, melihat Pak Deni.
OCHA (CONT'D)
Lu bukannya pacar adik gue?
Pak Deni gugup.
MAYA
Tunggu Cha, jangan
mengalihkan pembicaraan.
OCHA
Gue duluan yang nanya! (beat).
Kalian ngapain disini?,
nge-date?, Gita sama Exel terus
lu sama pacar adik gue?
Maya bangun dari duduknya, dia berdiri berhadapan dengan Ocha.
MAYA
Cha. Pacar adik lu, bukan pacar lu!
setidaknya gue gak ngekhianatin lu,
kayak lu ngekhianatin gue!
OCHA
DIA ADIK GUE!, satu darah sama gue!.
LU SAMA AJA NGEKHIANTIN GUE!
Pak Deni bangun dari duduknya.
PAK DENI
Kak ini salah faham.
OCHA
DIEM! PEREMPUANNYA AJA NGAKU!
MAYA
LU YANG NGEKHIANATIN GUE!.
Lu ngasih coklat yang Vian kasih
ke lu, dan lu deket sama Vian!
OCHA
Jadi bener, lu ngejauhin gue
karena mantan lu Vian ngedeketin
gue? (beat). LU SALAH FAHAM BESAR!
Ocha mulai menangis.
OCHA (CONT'D)
Cowoknya yang ngedeketin gue!,
dia cuman pengen jadi sahabat gue,
disaat sahabat gue sendiri ngejauhin gue!.
MAYA
Kenapa lu gak ngejauh dari dia?
OCHA
Gimana gue ngejauh dari dia?
dianya yang selalu ngedeketin gue.
DISAAT GUE BUTUH SEORANG SAHABAT!
MAYA
LU TETEP JAHAT!
OCHA
LU LEBIH JAHAT!. Dia
cuman mantan lu, tapi lu
rebut pacar adik gue.
MAYA
TAPI GUE MASIH SUKA SAMA DIA CHA!
Pak Exel keluar dari kontrakannya.
PAK EXEL
Ada apa ini?
Ocha, Maya, Gita dan Pak Deni menengok melihat Pak Exel.
Ocha senyum setengah, dia menengok melihat Gita.
OCHA
Jangan bilang lu cemburu!.
Exel cuman minta maaf doang
sama gue. lagian lu juga gak ada
hubungan apa-apa sama Exel. Ngerti?
Gita tidak menjawab.
MAYA
JAGA OMONGAN LU CHA!
OCHA
May, dari dulu gue gak
pernah mau nerima cowok
mantan sahabat gue sendiri.
Ocha lari dari tempat.
PAK EXEL
Cha!
Pak exel langsung lari menyusul Ocha. Gita kaget melihatnya.
GITA
PAK EXEL!
Pak Deni berdiri ke hadapan Maya
PAK DENI
Kalian berdua sama sama salah.
Dan Lu deketin gue karena
ini? (beat). Lu salah besar!
Pak Deni lari pergi dari tempat.
MAYA
AAAAAAAAAA!
Maya duduk di kursi. Gita menghampiri berdiri di samping Maya, dan mengelus pundak Maya.
GITA
Kenapa lu gak cerita sama gue?
Maya menangis.
MAYA
Gue takut Git. Gue harus gimana?
GITA
Gue yakin. Kalian cuman
harus saling mengerti.
Gita memeluk Maya.
62. EXT. JALAN RAYA - PAGI
Di tengah jalan raya yang lumayan ramai. Pak Exel berusaha mengejar Ocha. sampai akhirnya, tangan Pak Exel dapat menggapai tangan Ocha. Ocha balik kanan, mata Ocha benar-benar menangis deras.
OCHA
LEPASIN!
Pak exel tidak tega, dia pun melepaskan tangan Ocha.
PAK EXEL
Cha maafin saya.
OCHA
MINTA MAAF MULU!
Bibir Ocha gemetaran.
OCHA (CONT'D)
Tapi berkat lu, akhirnya
gue bisa ngomong lagi sama Maya.
PAK EXEL
Saya anter kamu pulang ya.
Ocha menggelengkan kepala.
OCHA
Gak boleh, Gita suka sama lu, nanti
dia cemburu. NAMBAH LAGI ORANG YANG
NGEJAUHIN GUE CUMAN KARENA COWOK.
PAK EXEL
Saya gak ada hubungan spesial sama dia.
Ocha menggelengkan kepala.
OCHA
Dia suka sama lu (beat).
Cewek gak boleh ngerespon cowok
yang udah disukai cewek yang dia kenal.
PAK EXEL
Cha.
Pak Exel maju satu langkah, Ocha refleks mundur satu langkah.
OCHA
Jangan deketin gue!, gue gak mau.
PAK EXEL
Cha saya gak ada hubungan apa-apa!
OCHA
DIEM!. Cukup satu hari kemarin kita
bikin cerintanya dan saling cerita.
JANGAN BANTU GUE LAGI! (beat). Pergi!
PAK EXEL
Saya mohon. Saya gak tega ninggalin
kamu sendiri lagi kayak gini.
OCHA
Gue yang pergi atau lu yang pergi?
PAK EXEL
Saya gak akan pergi.
OCHA
Sepakat!. Gue yang pergi!, jangan kejar gue!
Ocha larikan diri. Pak Exel diam di tempat, dia hanya melihat Ocha sampai hilang dari penglihatannya.
Ocha lari sambil menangis tanpa peduli orang-orang di jalan.
63. EXT. HALTE BUS - PAGI
Masih dalam keadaan menangis. Ocha langsung berhenti lari ketika melihat kursi halte bus yang diduduki pasangan lain, tempat Ocha dan Pak Exel duduk bersampingan kemarin.
Beat.
Ocha kembali lari lagi.
64. EXT. TAMAN - MENJELANG SIANG
Ocha lelah menangis, dia jalan di taman sendirian dengan kepala menunduk. Ocha merasakan ada kehadiran seseorang di depannya, dia melihat ke depan.
Ternyata ada Awan sedang duduk sambil membaca buku di kursi yang dulu jadi tempat favorit Ocha dan Awan.
FLASH BACK
65. EXT. TAMAN - SORE
Ocha dan Awan duduk di kursi taman menikmati suasana sore, banyak orang yang sedang pacaran juga, ada orang yang sedang berolahraga, anak-anak bermain kejar-kejaran.
Kepala Ocha tidur di pundak Awan, matanya terpejam karena telinganya mendengarkan Awan bercerita sejarah dengan indah.
CUT BACK TO
66. EXT. TAMAN - PAGI
Awan yang awalnya sedang baca, dia melihat ke depan ada Ocha yang sedang berdiri menghadapnya dengan mata yang sudah bengkak. Awan langsung menutup bukunya, dia khawatir.
AWAN
Cha?
OCHA
Ngapain lu disini?
Awan bangun dari duduknya.
AWAN
Kenapa nangis Cha?
OCHA
NGAPAIN LU DISINI?!
AWAN
Gue setiap hari kesini.
OCHA
NGAPAIN?!
Awan
Bacain cerita buat diri sendiri.
OCHA
Kenapa disini?
AWAN
Karena gue kangen sama lu Cha.
OCHA
Berhenti Wan!, lu cuman nambah
masalah hidup gue doang!
AWAN
Maaf, perasaan gue gak bisa bohong.
Ocha kembali menangis lagi.
AWAN (cont'd)
Lu kenapa? (beat). Gue
siap kok, jadi temen curhat lu.
Seengganya gue bisa bantu.
Ocha menyeringai.
OCHA
GAK USAH!. Gue kesini cuman
kebetulan lewat! (beat). Dan, gue
gak butuh lu. Gue gak pernah bilang kalau
gue gak bisa hidup tanpa lu!. Yang
ada lu!, tapi lu masih hidup. ANEH!
Awan tidak menjawab apa-apa.
OCHA
Lu harus lupain gue, karena gue udah
udah buang lu dari ingatan
gue (beat). Masa kalah?, payah!
Ocha balik badan, dia larikan diri dari tempat.
Awan melihat Ocha lari darinya. Ocha sama sekali tidak menengok ke belakang. Mata Awan menahan air mata.
Awan kembali duduk di kursi, tangannya menutup mukanya.
67. EXT. JALAN RAYA (OCHA) - SIANG
Ocha lari sendirian di jalan, dia tangisan semakin menjadi-jadi. Sampai orang-orang melihatnya kasihan.
68. EXT. JALAN RAYA (PAK EXEL) - SIANG
Pak Exel masih jalan, dia jalan tanpa tahu akan kemana. selama perjalanan kepalanya menunduk.
69. EXT. JALAN RAYA (VIAN, ALMA) - SIANG
Alma dan Vian sedang jalan berdua untuk ke rumah Ocha, mereka saling diam. Yang ada Alma terus memandangi Vian yang melamun sepanjang jalan.