Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
23. EXT. PARKIRAN SEKOLAH - SIANG
Banyak murid sedang bersiap-siap pulang, ada yang jalan, ada juga yang sedang bersiap mengendarai motor. Alma jalan sendiri dengan mata mencari Ocha, sampai akhirnya dia melihat Ocha yang jalan sendiri juga.
ALMA
CHA! (teriak)
Ocha menengok ke belakang. Alma lari menghampirinya.
ALMA
Tadi lu belajar apa sama Pak MW?
OCHA
MW?
ALMA
Exel.
Ocha tertawa.
OCHA
Lu pikir gue belajar?
ALMA
Cha!, gue mau ngomong.
Muka Alma serius.
ALMA (CONT'D)
Gue kan saudara lu juga.
Gue boleh kali deket sama lu?
OCHA
Deket?
Alma mengangguk.
Tiba-tiba Vian datang dengan motornya.
VIAN
Cha, gue nyariin lu.
Ayo pulang bareng.
Jari telunjuk Alma menunjuk Vian.
ALMA
Lu bukannya mantan Maya?
Lalu Alma menunjuk Ocha.
ALMA (CONT'D)
Terus Maya temen Ocha.
VIAN
Terus gue gak boleh
temenan sama Ocha?
ALMA
Bukan gak boleh, tapi.
VIAN
Gue tetep bisa jadi sahabat Ocha.
OCHA
Sahabat?
Vian mengangguk.
VIAN
Emang lu mau jadi pacar gue?
OCHA
Gak.
VIAN
Berarti lu harus nerima gue
sebagai sahabat, kalau enggak berarti
lu nerima gue sebagai pacar.
ALMA
Terpaksa gak tuh Cha?
VIAN
Lebih baik terpaksa menjadi
sahabat daripada terpaksa putus.
jadi gimana?
Ocha terpaksa senyum.
ALMA
Bisa aja lu jamal.
VIAN
Ya udah ayo Cha, pulang
bersama sahabatmu ini.
OCHA
Bentar, Alma mau deket sama gue kan?
Alma mengangguk.
OCHA (CONT'D)
Ya udah, Alma naik!
Alma dan Vian kaget.
ALMA
Naik?
Alma menunjuk jok belakang motor Vian. Ocha mengangguk.
OCHA
Cepet Naik.
ALMA
Kan lu yang diajak pulang.
VIAN
Iya bener tuh!, gue ngajaknya lu.
OCHA
Udah cepet naik! SEKARANG!
Alma menghela napas, dia pun naik di belakang Vian. Tidak di sangka, Ocha naik di belakang Alma, jadi tumpuk tiga.
Alma dan Vian kaget. Sedangkan Ocha menahan tawa.
VIAA
CHA, OCHA!
ALMA
OCHAAAAAA!
VIAN
Cha apa-apaan?, lu ada
masalah hidup apa?
OCHA
Banyak!
ALMA
Cha gue gak bisa napas!
OCHA
Udah cepet jalan.
ALMA
Cha, nanti dikatain Cabe!
Dari belakang Maya dan Gita yang sedang jalan berdua seketika langsung berhentiĀ ketika melihat Ocha, Alma dan Vian satu motor.
OCHA
WOY KITA SAHABATAN!, BUKAN
CABE! (beat). Udah kan beres?
ALMA
Sumpah ya lu!
OCHA
Udah cepet jalan!
VIAN
Oke (beat). Satu, dua ti.
Vian tarik napas dalam-dalam.
VIAN
GA!. BISMILLAH, LAHAULA WALA
QUWWATA ILLA BILLAH.
Vian menjalankan motor dengan pelan-pelan. Alma ketakutan menyentuh Vian, sedangkan Ocha tertawa bahagia.
Gita dan Maya masih berdiri di tempat. Gita menengok melihat Maya.
GITA
Bukannya Vian mantan lu?
MAYA
Udah mantan, bukan siapa-siapa.
Maya jalan mendahului Gita. Gita jalan di belakang Maya.
24. EXT. DEPAN RUMAH (VIAN) - SIANG
Vian menghentikan motor di depan rumahnya. Napas Vian ngos-ngosan.
VIAN
TURUN!
Ocha melihat sekeliling rumah Vian yang cukup mewah.
OCHA
Ini rumah lu?
VIAN
Turun dulu Cha, please!
gue gak bisa napas.
Alma yang turun duluan dari motor, sedangkan Ocha masih duduk di motor.
ALMA
GILA! Gue dihempit cewek sama cowok.
Alma mengatur napas.
VIAN
Gue gak bisa napas, gak
kebagian tempat duduk lagi!
Mata Ocha melihat Alma.
OCHA
Kan lu mau deket sama gue.
Lalu mata Ocha melihat Vian.
OCHA (CONT'D)
Dan lu mau jadi sahabat gue.
Ocha turun dari motor.
OCHA
Bersyukur masih bisa napas.
ALMA
Jeh.
VIAN
Udah, tunggu disini.
Vian turun dari motor, lalu lari masuk ke dalam rumah. Sedangkan Ocha dan Alma menunggu di luar.
Tidak lama. Vian keluar dengan membawa kunci mobil ditangannya. Vian jalan menghampiri mobi, masuk ke mobil, lalu menjalankan mobil sampai ke samping Ocha dan Alma. Vian membuka jendela mobil.
VIAN
Cepet, gue laper!
OCHA
Makan? kemana?
VIAN
ke rumah sakit.
OCHA
Rumah sakit?
ALMA
Ide bagus, gue mau
sekalian beli obat!
Alma menarik tangan Ocha, membukakan pintu, memasukan Ocha ke dalam mobil, baru dia sendiri masuk ke dalam mobil. Mobil pun jalan.
25. EXT. PARKIRAN RUMAH SAKIT - SORE
Vian, Ocha, dan Alma keluar dari mobil. Ocha kaget melihat rumah sakit.
OCHA
Loh kok kesini?
VIAN
Gue gak bohong, Kan kata
gue juga ke rumah sakit.
ALMA
Cuman Mau beli obat buat gue?
VIAN
Tadi Kata gue apa? makan. Ayo!
Vian menarik tangan Ocha untuk mengikutinya. Alma jalan sendiridi belakang Ocha dan Vian.
26. INT. KANTIN RUMAH SAKIT - SORE
Vian berhenti di kantin Rumah Sakit. Banyak orang yang sedang makan, ada orang yang menjenguk, Dokter, Suster, Pasien juga ada. Vian melepaskan tangan Ocha. Ocha dan Alma melihat sekeliling.
OCHA
Disini?
Vian mengangguk.
VIAN
Duduk dulu.
Ocha dan Alma duduk di kursi, satu meja empat kursi. Vian sendiri jalan ke toko BI ROS langganannya.
VIAN
Bi Ros, seperti biasa
tapi tiga porsi.
BI ROS
Siap Den Vian.
Vian kembali jalan menghampiri Ocha dan Alma. Vian duduk di kursi depan Ocha, jadi dia berhadapan dengan Ocha. Alma memerhatikan Vian yang terpaku memandangi Ocha.
VIAN
Semenjak orang tua gue gak ada,
Gue Satu hari sekali wajib makan disini.
Kalian udah pernah makan soto disini?.
ALMA
Vian, maaf kalau.
VIAN
Santai aja, udah biasa.
OCHA
Udah jangan ngebahas
orang tua lagi.
Alma berdeham. Vian langsung peka melihat Alma yang memberi kode untuk diam. Vian kembali melihat Ocha yang murung.
VIAN
Maaf Cha.
Ocha mengangguk.
ALMA
Tuh makanannya dateng.
Alma menunjuk Bi Ros yang sedang jalan menghampiri mereka dengan membawa pesanan makanan Vian.
BI ROS
Waduh, sekarang bukan sama
Neng Maya lagi. malah langsung dua.
Bi Ros meletakan makanan di meja.
VIAN
Ini cuman sahabat doang Bi.
BI ROS
Padahal sahabatan yang lebih rumit.
VIAN
Masa iya Bi?
BI ROS
Belum aja (beat). Ya sudah,
selamat menikmati.
Bi Ros pergi. Alma mengatur per-porsi piring ke hadapan masing-masing. Sedangkan Vian melihat Ocha melamun.
VIAN
Cha?
Ocha langsung sadar dan melihat Vian.
OCHA
Apa?
VIAN (CONT'D)
Gue gak salah jawab kan?
OCHA
Enggak.
Beat.
VIAN
Ya udah, Cepet cobain
sotonya. Enak, Dijamin nagih.
Ocha dan Alma mencicipi sotonya, mereka langsung diam.
OCHA
Segini enak?
Vian mengangguk tegang.
ALMA
Iya, enak kok Cha.
OCHA
Ini sih enak banget
banget banget, Gila!
Ocha semangat makan. Alma dan Vian tersenyum bahagia melihat Ocha senang, mereka pun ikut semangat juga makannya.
Selama makan, Alma memerhatikan Vian.
ALMA
Tapi bener juga kata Bibi tadi.
OCHA
Yang bener tuh, ini enak.
Ocha sibuk mengunyah makanan. Alma masih menatap Vian, sedangkan Vian menatap Ocha sambil senyum-senyum sendiri.
VIAN
Kalau mau nambah, bilang aja.
ALMA
Ditraktir nih?
VIAN
Kakak gue ini yang bayar.
OCHA
Semua adek pasti manfaatin kakaknya.
ALMA
Anak pertama ngerasa nih ye!
VIAN
Anak terakhir ni Bos.
Alma dan Vian tertawa, sedangkan Ocha hanya tersenyum sambil tetap menikmati makanan.
27. INT. RUMAH SAKIT -SORE
Ocha, Vian dan Alma jalan bersampingan di tengah kerumunan rumah sakit yang tidak begitu ramai.
OCHA
Gue baru pertama kali
makan di rumah sakit.
ALMA
Gue juga.
VIAN
Gue sih udah kayak rumah sendiri.
Kadang gue seharian di rumah sakit.
ALMA
Wow.
VIAN
Kalian aneh, padahal anak Dokter.
OCHA
Orang tua Dokter gak
seasik kakak Dokter.
VIAN
Berarti lu harus jadi Dokter,
biar Faya nanti ngerasain hal yang sama.
Ocha langsung diam mendengarnya.
ALMA
Oh tidak menjamin sama bro!
Tiba-tiba Panggilan masuk ponsel Ocha.
SFX (telepon)
Ocha berhenti jalan, Vian dan Alma ikut berhenti. Ocha mengambil Hp di kantong roknya. Ternyata Telepon dari Faya, Ocha pun mengangkat teleponnya.
OCHA
Hallo.
Beat.
Ocha diam, Matanya berlinang air mata. Ocha menutup teleponnya.
OCHA
Gue duluan!
Ocha langsung larikan diri dari tempat.
VIAN
CHA, GUE ANTER!
Alma menahan tangan Vian.
OCHA
Jangan, kayaknya masalah keluarga.
VIAN
Keluarga?
Alma mengangguk. Vian melihat ke depan, tapi Ocha sudah tidak ada.
ALMA
Udah, ayo kita juga pulang.
Alma jalan duluan. Vian jalan lesu di belakang Alma.