Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
LITERATUR BERNYAWA ( SCRIPT FILM )
Suka
Favorit
Bagikan
4. 1. D. Sapaku Pada Kalbu

11. INT - RUMAH JINGGA - PAGI HARI (Jam 06.00) - 2007

CAST: JINGGA, Bibi Ratih

Jingga bangun dari tempat tidurnya. Ia memejamkan matanya dan melihat seragam yang tergantung di dinding kamarnya. (beat)

VO (JINGGA): Aku harus kerja biar bisa hidup. Aku harus pegang kata-kata Ibu kalo aku ngga boleh bergantung sama orang lain

Jingga berjalan dan mengambil baju sekolahnya. Lalu ia lipat dan masukkan ke dalam kardus

SOUND EFFECT: tok tok tok

Bu Ratih (O.S)

Assalamu'alaikum Jingga, ini Bibi Ratih

Jingga ke depan pintu dan membukanya. Bibi Ratih membawa sebuah rantang

Jingga

Wa'alaikum salam Bibi. Silahkan masuk bi

Jingga tersenyum dan mempersilahkan Bibi masuk

ESTABLISH SHOT: Jingga dan Bibi Ratih duduk di rumah Jingga. Bibi Ratih melihat Jingga tersenyum.

VO (BIBI RATIH): Kenapa kamu masih senyum padahal kamu hidup sendiri sekarang?

Bibi Ratih

Jingga, ini ada sedikit makanan untukmu Nak. Di makan ya

Bibi Ratih memberikan rantangnya ke Jingga

Jingga

Wah, makasih banyak ya Bibi

Jingga tersenyum dan menerimanya

Bibi Ratih

Jingga, apa kamu mau tinggal sama Bibi? Bibi khawatir kalo kamu hidup sendirian

Bibi Ratih memegang kedua tangan Jingga dan menahan air matanya sambil tersenyum

Jingga

Terimakasih Bi, tapi Ibu pernah bilang ke Jingga. Kalo kita ga boleh ngerepotin orang lain. Jadi (beat) Jingga mau kerja buat mencukupi kebutuhan Jingga Bi

Jingga tersenyum

Bibi Ratih

Nak, akan lebih baik kalo kamu tinggal sama Bibi

Jingga

Engga Bi, Jingga ngga mau ngerepotin Bibi

Bibi Ratih

Tapi Nak, Bibi khawatir.

Jingga

Jingga tau Bibi khawatir sama Jingga. Tapi, Jingga juga harus belajar hidup sendiri Bi. Mungkin ini adalah saatnya

Jingga tersenyum. Sedangkan Bibi Ratih melihat Jingga dengan tatapan cemas

VO (BIBI RATIH): Wina, aku harus apa? Kenapa dia keras kepala sepertimu?

Bibi Ratih

Jingga, tadi kamu bilang. Kamu bekerja kan?

Jingga tersenyum dan mengangguk

Bibi Ratih

Ikut Bibi ya nak. Bibi ada satu temen yang mungkin dia bisa ngasih Jingga pekerjaan

Bibi Ratih tersenyum dan menggenggam tangan Jingga

Jingga

Benarkah Bi? Ayo Bi, Jingga mau ikut Bibi

Bibi Ratih

Yaudah, Jingga makan dulu aja ya. Bibi tunggu

Jingga langsung memakan makanan itu. Bibi Ratih tersenyum dan mengelus kepala Jingga.

DISSOLVE TO

12. EXT - JALANAN KOTA - PAGI HARI (07.30) - 2007

CAST: BIBI RATIH, JINGGA, PAK KASIMIN (50THN)

ESTABLISH SHOT:

Seorang pedangang koran sedang menjualkan koran ke seorang pengendara mobil dan motor ketika lampu merah. Bibi Ratih menghampiri Pak Kasimin, sedangkan Jingga menunggu di sebuah toko kecil yang menjual koran dan jajan

Bibi Ratih

Pak, Kulo saget ngomong sekedap? (Pak, saya bisa berbicara sebentar?)

Bibi Ratih menepuk pundak Pak Kasimin

Pak Kasimin

Enggeh, wonten nopo? (Iya, ada apa?)

Bibi Ratih

Niki lo Pak (ini lo Pak). Ada anak yang mau mbantu bapak e kerjo? Njenengan mau kan? Dia hidup yatim piatu Pak. Kulo nyuwun tulung (saya minta tolong)

Bibi Ratih berkata dengan suara lirih. Pak Kasimin melihat Jingga yang berdiri di belakang Bibi Ratih

Pak Kasimin

Hm.. ya sudah. Alhamdulillah kalo ada yang mau bantu saya kerja. Tapi, apa dia mau?

Bibi Ratih mengangguk

Bibi Ratih

Matursuwun nggeh Pak (terimakasih ya Pak)

Bibi Ratih

Jingga, mulai hari ini kamu bantu Pak Kasimin jualan koran. Mau to?

Jingga

Alhamdulillah, mau Bi

Jingga tersenyum dan menyalami Bibi Ratih

Jingga

Terimakasi Ya Bi

Jingga tersenyum dan menghampiri Pak Kasimin

Jingga

Terimakasih banyak Pak

Pak Kasimin

Iya Nak, namamu siapa?

Jingga

Saya Jingga Pak

Jingga tersenyum

Pak Kasimin

Jingga, kamu bantuin Bapak jualan koran ini ya. Harganya 5000

Pak Kasimin memberikan beberapa koran untuk Jingga

Jingga

Dengan senang hati Pak

Jingga mengambil koran itu dan mulai berjualan

ESTABLSIH SHOT: Jingga turun ke jalan dan mulai berjualan

Jingga

Koran-koran! Koran-koran!

Jingga menghampiri beberapa pengendara motor dan mobil. Beberapa kali dia mengetuk pintu mobil orang yang berhenti saat lampu merah. Ketika lampu telah berwarna hijau, maka dia kembali ke trotoar.

Jingga menjualkan korannya kepada sepasang suami istri yang berjalan di trotoar yang sama dengan Jingga

Jingga

Koran Pak, Bu

Jingga mendekati mereka

Suami

Harganya berapa Nak

Jingga

5000 an Pak

Suami

Yasudah, saya beli 1 koran hari ini dan 1 koran hari kemarin ya

Sang suami memberikan uang sejumlah sepuluh ribu kepada Jingga. Jingga menerimanya dan memberikan koran itu

Pasangan itu pergi meninggalkan Jingga, dan akhirnya Jingga kembali menjajakan korannya.

Jingga

Koran-koran, koran

VO (JINGGA DEWASA): Di hari itu, aku memutuskan untuk bekerja dan berhenti sekolah. Selama satu bulan, aku bekerja sebagai penjual koran. Namun, aku sadar. Bahwa bekerja sebagai penjual koran ternyata tak cukup untuk kehidupanku. Dan akhirnya, ku putuskan untuk mencari pekerjaan tambahan.

DISSOLVE TO

13. EXT - JALANAN KOTA - PAGI HARI - 2007

CAST: JINGGA

SUB TITLE: Satu bulan kemudian

ESTABLISH SHOT: Suasana kota nampak ramai

Jingga berjalan di sepanjang trotoar dan berhenti di sebuah toko bunga. Jingga melihat sebuah tulisan di kertas putih yang telah ditempel di depan pintu toko bunga

CLOSE UP: *Tulisan: Dibutuhkan karyawan sebagai pernjaga toko bunga*

14. INT - TOKO BUNGA - PAGI HARI - 2007

CAST: JINGGA, PEMILIK TOKO BUNGA, PEREMPUAN MUDA (23THN), Pak Rahmat

Jingga tersenyum. Dia memasuki toko bunga

ESTABLISH SHOT: Banyak bunga yang disusun rapi berjejeran dii lantai. Ada juga yang ditaruh di sebuah rak yang berisi banyak bunga. Kita lihat Jingga menuju ke pemilik toko bunga. Secara bersamaan, ada seorang perempuan muda yang masuk dan menemui pemilik toko

Perempuan Muda

Halo, selamat pagi. Apa benar, di sini sedang membutuhkan penjaga toko?

Pemilik toko

Benar, di sini sedaNg membutuhkan penjaga toko

Jingga yang melihat itu langsung pergi dari toko bunga itu.

ESTABLIH SHOT: Jingga berjalan dan akhirnya duduk merenung di trotoar. Di sebelahnya, ada seorang bapak-bapak tua yang duduk bersama dengan jajanannya yaitu kacang-kacangan. Hujan juga mengguyur kota saat itu

VO (JINGGA KECIL): Anak sekecil aku emang bisa kerja apa? Ngangkat kardus yang berat dikit aja ngga kuat, apalagi dikasih kerjaan yang berat kaya njaga toko.

Jingga merenung dan melipat kedua kakinya, lalu menyembunyikan wajahnya.

Pak Rahmat

Kamu kenapa Nak?

Pak Rahmat menepuk pundakku

Jingga

Ngga papa Pak

Jingga tersenyum ke arah Pak Rahmat

Pak Rahmat

Kenapa kamu sendirian di sini? Kemana orang tuamu? Anak kecil kalo sendirian di kota bisa berbahaya lo

Jingga

Sa.. saya... yatim piatu Pak

Jingga tertunduk lesu dan menahan air matanya

Pak Rahmat

Astaghfirullah, maafkan Bapak Nak. Bapak tidak tau

Jingga

I... iya Pak. Tidak apa-apa

Pak Rahmat

Nak, lalu dengan siapa kamu tinggal?

Jingga

Sa... saya tinggal sendirian Pak

Jingga tersenyum

Pak Rahmat

Kamu kalo makan, jajan, sekolah gimana?

Pak Rahmat mengerutkan dahinya

Jingga

Saya putus sekolah dan akhirnya kerja sebagai penjual koran. Tapi, ternyata itu tidak cukup untuk kebutuhan saya Pak. Jadi, saya mau nyari kerja lagi

Pak Rahmat

Udah dapet belum?

Jingga

Be (beat) belum Pak

Pak Rahmat

Boleh Bapak membantumu Nak? Ya, mungkin hasil yang kamu dapatkan dari pekerjaan ini tidak seberapa Nak. Karena Bapak juga berjualan sebagai penjual kacang saja, tapi insha Allah bisa bermanfaat untukmu

Jingga

Te... terimakasih Pak... Itu sudah cukup untuk Jingga

Jingga menyalami Pak Rahmat. Pak Rahmat memeluk Jingga dan menitikkan air matanya. Jingga pun memeluk Pak Rahmat.

Pak Rahmat

Baik, kamu bisa kerja mulai besok. Kita akan bertemu di sini jam 4 sore. Panggil saya dengan Pak Rahmat saja ya

Jingga

Nama saya Jingga Pak

Jingga tersenyum dan akhirnya mereka berdua saling mengobrol banyak hal

Pak Rahmat (O.S)

Udah ah. Dihapus dulu air matanya, nanti kalo nangis cantiknya ilang

Jingga (O.S)

Ih, Bapak bisa aja

FADE OUT

15. EXT - JALANAN KOTA - PUKUL 15.00 - 2007

CAST: JINGGA, PAK KASIMIN, PAK RAHMAT

ESTABLISH SHOT: Jingga dan Pak Kasimin berjualan koran seperti biasa. Jingga sedang menghitung uang hasil penjualan koran hari ini, sedangkan Pak Kasimin sedang duduk dan meminum kopi hitam.

Jingga

Totalnya 25.000 Pak

Pak Kasimin

Alhamdulillah ya Jingga. Ini bagianmu ya, kamu boleh pulang sekarang. Terimakasih ya Jingga

Jingga

Alhamdulillah, terimakasih Pak

Jingga mengambil uang bagiannya yaitu 12.000 rupiah

Jingga

Saya pamit dulu ya Pak

Jingga berjalan dan sholat dulu di sebuah masjid

16. EXT - MASJID - SORE HARI - 2007

CAST: JINGGA

ESTABLISH SHOT: suasana masjid yang sepi

Jingga masuk ke dalam masjid, ia berniat wudhu dan akhirnya melaksanakan sholat ashar. Setelah sholat ashar, dia langsung bangkit dan berjalan ke tempat dimana ia bertemu dengan pak Rahmat

17. EXT - JALANAN KOTA - SORE HARI - 2007

CAST: JINGGA, PAK RAHMAT

ESTABLISH SHOT: Suasana jalanan kota tampak ramai

Jingga dan pak Rahmat bertemu di tempat yang sama seperti sebelumnya. Banyak orang berjalan di jalanan kot itu.

Pak Rahmat

Eh, Jingga. Udah dateng Nak?

Pak Rahmat tersenyum ke arah Jingga

Jingga

Iya Pak, Assalamu'alaikum Pak

Jingga tersenyum dan menyalami Pak Rahmat. Mereka berdua bergegas ke taman

18. EXT - TAMAN - SORE HARI - 2007

ESTABLISH SHOT: Suasana taman nampak ramai. Banyak orang yang berada di sana.

Pak Rahmat

Jingga, kamu bantu Bapak jualin kacang ini ke orang-orang ya

Pak Rahmat memberikan beberapa bungkus kacang kepada Jingga

VO (JINGGA): Ya Allah, ridhai aku dalam usahaku menjemput rezekimu ya Allah

Jingga

Bismillah

Jingga berkata lirih dan akhirnya menjualkan kacang itu kepada orang - orang di taman. Ada yang membelinya, namun ada juga yang menghiraukan gadis itu

FADE IN

Pukul 19.30

Jingga dan Pak Rahmat saling berbincang

Pak Rahmat

Jingga, makasi ya, udah bantuin Bapak. Ini bagianmu

Jingga

Iya pak, sama-sama. Terimakasih banyak. Jingga pulang dulu ya Assalamu'alaikum

Pak Rahmat

Jingga, tadi itu saya liat, kamu jualan koran di jalan ya?

Jingga

Iya Pak, kok tau

Pak Rahmat

Kebetulan siang tadi saya lewat di jalanan situ. Kamu bantu jualan di tempak Pak Kasimin ya? Dia itu temen saya

Jingga

Wah, saya baru tau pak Ehehe

Pak Rahmat

Tunggu dulu Nak, ada seseorang yang ingin bertemu denganmu

Dari kejauhan, seorang perempuan yang usianya 11 tahun berjalan menghampiri Jingga dan Pak Rahmat

Jingga

Siapa Pak?

Pak Rahmat

Ini, namanya Hanin. Dia anak panti asuhan, kebetulan dia pelanggan tetap saya. Dan Bapak menceritakan tentang kamu

Jingga

Saya Hanin kak

Hanin

Iya, saya sudah tau. Saya sudah mendengar semua hal tentnag kamu Jingga. Dan saya berniat membawa kamu ke panti asuhan. Karena dengan begitu, kehidupan kamu bisa lebih baik. Dan kamu ngga bakal kesepian lagi. Apa kamu mau? Kalo kamu mau, kita bisa pergi hari ini juga. Aku udah ngasih tau pihak panti dan mereka setuju

Jingga terbelalak tak percaya, dia merasa sangat senang ketika mendengar itu

Jingga

A... apa boleh aku ke panti?

Jingga menitikkan air matanya tak percaya

Hanin

tentu saja Jingga. Ayo, aku antar kamu ke panti. Soal baju, dan kebutuhanmu. Kamu ngga usah khawatir

Jingga

Alhamdulillah, terima kasih pak Rahmat

Pak Rahmat

Nanti, saya yang akan memberitahu Pak Kasimin kalo kamu bakalan ada di Panti

Jingga

Iya, makasi Pak

Jingga berpelukan untuk terakhir kalinya dengan pak Rahmat.

FADE IN

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar