Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
LITERATUR BERNYAWA ( SCRIPT FILM )
Suka
Favorit
Bagikan
6. 2. A. Perjalanan dan Teka-Teki Jingga

27. INT - RUANG KELAS - PAGI HARI (ISTIRAHAT PERTAMA) - 2018

CAST: JINGGA, RENO, ANGGI, VITA (17THN)

ESTABLISH SHOT: Jingga sudah kembali ke kelas. Dia duduk di bangkunya sembari memegang kalung yang pernah diberikan oleh Ibunya dengan wajah murung. Anggi yang melihatnya, mencoba menenangkannya.

Anggi

Jingga, kamu kenapa?

Anggi menepuk bahu Jingga yang duduk di sebelahnya

Jingga

A.. Aku ngga papa kok

Reno

Jingga, kalo ada apa-apa. Kamu bisa cerita ke kita. Jangan nganggep, kamu sendirian, ya

Reno menunjukkan senyumnya dan menyodorkan dua buah roti cokelat

Jingga

Makasih ya

Jingga tersenyum dan mengambil roti itu. Dan ketika Jingga melihat kedua temannya berbincang dan tertawa bersama. Jingga kembali menunjukkan raut wajahnya yang murung tanpa mereka berdua sadari. Beberapa kali dia melihat jam dinding. Karena ia hanya ingin cepat pulang dan bis mendaftar di organisasi yang dia idam-idamkan.

FADE IN

(JAM 3 SORE)

SOUND EFFECT: bel berbunyi tanda pulang sekolah.

Jingga melirik jam dinding. Dia mengambil nafas panjang, dan membuangnya perlahan.

VO (JINGGA): Ini saatnya (Jingga tersenyum)

Jingga melangkahkan kaki menuju kelas lain. Sesampainya di sana, ia melihat hanya 10 orang yang mau menghadiri acara itu. Dari semua tempat duduk yang ada, dia memilih untuk duduk di bangku yang kosong.

Vita

Baik semuanya. Selamat sore

Vita memimpin semua yang hadir di sana.

Jingga dan ke 9 orang lainnya

Sore

Vita

Oke. Jadi, kita semua di sini sudah tau ya. Apa yang bakal kita lakukan hari ini.

Jingga dan yang lainnya mengangguk antusias.

Vita

Baik, di sini kakak akan menjelaskan apa itu organisasi PAJ. Jadi, PAJ adalah singkatan dari Peduli Anak Jalanan. Di organisasi ini, kita akan mengayomi anak-anak jalanan. Kita bisa mengajari mereka berhitung, menulis, membaca dan kita bisa mengajari mereka ketrampilan lain yang bisa bermanfaat bagi dirinya.

Mereka semua yang mendengarkan merasa takjub akan penjelasan dari Vita

Vita

Kami melakukannya, karena kami ingin berbagi dengan mereka. Bukan hanya itu, kami juga ingin memotivasi mereka agar mereka bisa semangat dalam menjalani hidup mereka.

Vita menghela nafas sejenak

Vita

Dan kebetulan. Kemarin kami mencari seseorang untuk bergabung dengan kami. Dan kami merasa senang karena kalian mau mendaftar. Sebelum itu, kami akan melakukan ujian untuk kelulusan. Karena itu, kalian harus mengisi form yang sudah disediakan oleh tim kami.

Vita membagikan 10 form itu kepada anak-anak yang ada di kelas.

Jingga mulai menjawab semua pertanyaan yang ada di form itu. Ketika waktu berkahir. Semuanya mengumpulkan kembali ke Kak Vita. Setelah semua selesai. Jingga langsung pergi dan kembali ke stasiun dimana dulu ia dan Ibunya berjualan.

FADE OUT

28. EXT - STASIUN KOTA - SORE HARI - 2018

CAST: JINGGA, PANDU

ESTABLISH SHOT:

Jingga mengitari stasiun kota untuk mengenang masa-masa dengan Ibunya. Setelahnya, baru dia kembali ke panti asuhan dengan naik kereta api.

Jingga

Setengah 6?

Jingga berdecah kesal setelah melihat ponselnya. Tiba-tiba saja, dari belakang Jingga, muncul sosok Pandu.

Pandu

Hei

Pandu menepuk bahu Jingga

Jingga

Astaga, bikin kaget aja

Jingga tersentak kaget dan memegang dadanya sendiri. Dia menatap Pandu sebal dan memukul lelaki itu.

Pandu

Eh-eh, sakit tau

Pandu membentengi dirinya dengan kedua tangannya yang menyilang di depan dirinya.

Jingga

Lagian Lo sih, nongol gitu aja. Bikin gue kaget aja. Lo itu siapa si?

Pandu

Gue? Gue itu manusia

Jingga

Maaf sebelumnya. Apa kita saling kenal? Sampe Lo sok-sok an manggil Gue

Pandu

Ini, lagi proses kenalan. Hehe

Pandu tertawa pelan di hadapan Jingga.

Jingga

Maaf, tapi Gue ngga mau kenalan sama Lo

Pandu

Tapi gue mau. Terus gimana?

Jingga

Yaudah, itu masalah Lo

Jingga kembali diam dan enggan melihat ke arah Pandu. Pandu akhirnya bermain dengan jemarinya dan terus melihat ke arah Jingga.

Pandu

1... 2.. 3

Jingga

Lo tu kenapa si? Udah hitung-hitung angka ga jelas, ngeliatin gue juga! Emang ga ada kerjaan lain apa? Ga gratis tau

Jingga memicingkan matanya. Dia melipat kedua tangannya dengan rasa gusar.

Pandu

Eh, tapi itu bukan pelanggaran, emang ada undang-undangnya?

Tanya Pandu santai

Jingga

Ada, tunggu aja! Besok aku kasih titik ga pake koma

Pandu

Oke... Aku tinggal dulu. Jangan kaget ya dengan keajaiban selanjutnya.

ESTABLISH SHOT:

Setelah mengatakan itu, Pandu melangkahkan kakinya turun dari pemberhentian kereta api diikuti Jingga. Jingga melangkahkan kaki pulangs sembari melihat langit senja diikuti dengan tenggelamnya matahari.

VO (JINGGA): Hai senja (ia tersenyum)

CUT TO

29. INT - PANTI ASUHAN - SORE HARI - 2018

CAST: HANIN, BIBI RATNA, PAK TIO (PEMILIK PANTI/49THN), ROSA

ESTABLISH SHOT:

Di sebuah ruangan kecil terdapat sebuah meja bundar dengan tiga kursi dan sebuah lampu sebagai pencahayaan. Ada tiga orang yang sedang berdiskusi yaitu Pak Tio, Bibi Ratna dan Hanin.

Pak Tio

Saya mohon, kita sudah membahas ini sebelumnya

Pak Tio memohon sembari menangis di hadapan Hanin dan Bibi Ratna. Tubuhnya gemetar.

Bibi Ratna

A.. Apa yang membuatmu yakin bahwa dia orangnya? Ba... Bagaimana bisa?

Bibi Ratna mendobrak meja dan membulatkan matanya tanda bahwa dia marah.

Pak Tio

A... Aku menyesal melakukannya

Pak Tio meraung-raung ketika mengatakannya.

INSERT: Di balik ruangan itu, Rosa diam-diam mendengarkan pembicaraan mereka. Rosa menangis dan membungkam mulut dengan tangan kanannya agar tangisnya tidak terdengar

Hanin

Dan apa Bapak pikir semudah itu untuk mengatakannya?

Kak Hanin berdiri dengan rasa gusar. Ia menatap kedua mata Pak Tio dengan seksama. Dan berjalab mendekatinya.

Hanin

Saya tidak akan pernah memberi tahunya Pak! Itu bukan hak saya! Sudah! saya muak mendengar ini semua!

Hanin berjalan meninggalkan ruangan itu.

Bibi Ratna

Manusia yang bijak, ia pasti akan memilih untuk kehilangan harta daripada hati nuraninya sendiri! Ingat itu!

Bibi Ratna mengarahkan jari telunjuknya ke arah Pak Tio.

INSERT: Rosa yang mengetahui bahwa Hanin akan keluar, segera pergi dari sana dan menuju ke kamarnya. Setiba di kamarnya. Ia langsung ke kamar mandi dan mencuci mukanya.

CUT BACK TO

Kita lihat Jingga sudah sampai di depan panti asuhan.

Jingga

Assalamu'alaikum! Jingga pulang

Jingga menampilkan senyum paksa dengan ragu. Hanin berjalan ke depan pintu asuhan. Hanin melipat kedua tangannya dan memicingkan kedua matanya.

Hanin

Wa'alaikum salam. Ayo masuk dulu Jingga

Jingga

Iya kak, siap. Habis ini, Jingga bantuin ya kak.

Hanin

Ngga usah, kamu istirahat aja.

Jingga

Tumben kak? Biasanya marah-marah ga jelas pasti

Hanin

Mumpung lagi baik ya. Udah cepet masuk, sebelum berubah pikiran

Hanin mengatakannya dengan sok ketus dan melangkah masuk ke dalam panti.

Tiba-tiba saja, Pak Tio datang dari arah belakang. Hal itu membuat Hanin melirik ke arahnya dengan tatapan tajam tanpa diketahui oleh Jingga.

Jingga

Eh, Pak Tio. Sudah lama ngga ketemu, apa kabar Pak?

Jingga tersenyum ke arah Pak Tio.

Pak Tio

Baik, Nak. Kamu apa kabar Jingga

Pak Tio menatap Jingga dengan rasa senang

Jingga

Alhamdulillah baik, Pak

Jingga menyalami Pak Tio, sedangkan Hanin masih mencuri pandang ke arah mereka berdua. Dia melihat Pak Tio dengan kebencian. Pak Tio akhirnya segera melangkah ke luar panti. Namun, Jingga mencegahnya.

Jingga

Loh, Bapak mau kemana? Habis ini kita mau makan lo Pak. Sekalian aja makan bareng-bareng di sini biar rame, ya kan Kak?

Pak Tio yang melihatnya tersenyum karena senang.

Pak Tio

I-

Hanin

Jingga, kamu tau kalo Pak Tio itu punya banyak pekerjaan. Setelah ini, dia harus ngurus pekerjaannya. Iya kan Pak?

Hanin menyela Pak Tio dan menampilkan senyuman yang dipaksakan.

Pak Tio

I... Iya Nak. Bapak banyak urusan. Udah dulu ya.

Pak Tio tersenyum tipis ke arah Jingga dan segera pergi.

Jingga

Yaudah Kak, Jingga masuk dulu ya

Jingga merasa aneh dengan sikap mereka berdua. Detik selanjutnya dia mencuri pandang ke arah kak Hanin.

VO (JINGGA): tumben, kak Hanin datar banget

Setelah Pak Tio pergi. Hanin dan Jingga segera masuk ke dalam panti asuhan.

FADE IN

PUKUL (19.00)

Anak-anak panti berkumpul di meja makan. Seperti biasa, Jingga duduk di sebelah Rosa. Bibi Ratna kala itu banyak melamun dan nampak murung. Jingga juga beberapa kali melihat Bibi Ratna secara diam-diam. Setelah acara makan selesai. Jingga langsung ke kamar dan menutup dirinya dengan selimut.

VO (JINGGA) : Bibi kenapa ya?

CUT TO

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Ditunggu cerita chapter selanjutnya
3 tahun 5 bulan lalu